Langsung ke konten utama

IKAN BETUTU LOVERS


TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL
BUSINESS PLAN
“IKAN BETUTU LOVERS”

Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: D:\images.jpg


Laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional Kelas C
Dosen Pengampu Arif Pujiyono, S.E., M.Si. dan Fitrie Arianti, S.E., M.Si.
 Disusun Oleh :

Ariyo Murti Raharjo               12010111130173

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi Internasional (Business Plan) dengan judul “IKAN BETUTU LOVERS”. Di dalam makalah ini akan membahas mengenai pendahuluan, aspek pemasaran, aspek SDM, aspek teknis dan operasi, aspek keuangan, aspek hukum, dan aspek sosial dan ekonomi mengenai produk saya. Ikan Betutu adalah salah satu jenis ikan dengan kualitas tinggi sehingga dapat lebih menguntungkan bagi para pengusaha.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini berkat kerja keras dari tim penyusun dan juga adanya kerja sama yang baik dari semua pihak. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan orang tua yang telah memberikan semangat. Dan ucapan terima kasih kepada Bapak Arif Pujiyono, S.E., M.Si. dan Ibu Fitrie Arianti, S.E., M.Si.. selaku Dosen Ekonomi Internasional yang telah memberikan ilmu selama saya mengikuti perkuliahan.
Meskipun saya telah menyelesaikan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya menantikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.


Semarang,    3 Januari  2015


Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................  2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................  3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................  4
BAB II ASPEK PEMASARAN .....................................................................................  7
BAB III ASPEK TEKNIS DAN OPERASI ..................................................................  12
BAB IV ASPEK SDM .....................................................................................................  19
BAB V ASPEK KEUANGAN .......................................................................................  26
BAB VI ASPEK HUKUM ..............................................................................................  33
BAB VII ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI ...............................................................  34
BAB VIII KESIMPULAN ..............................................................................................  35
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................  37


















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Umum Bisnis
Bisnis yang akan saya jalankan adalah budidaya ikan Betutu, dengan fokus usaha pada teknik pembesaran Ikan Betutu. Jenis usaha ini cenderung mudah dilakukan namun dengan omset yang lumayan. Permintaan pasar akan konsumsi ikan Betutu pun kian meningkat dan memiliki potensi untuk go Internasional.

Beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan tempat (kolam) untuk budidaya ikan Betutu. Dalam tahap ini mencakup, pengeringan dan pengolahan tanah, pemupukan, dan pengaturan air kolam. Tahap selanjutnya adalah pemilihan benih ikan Betutu, meliputi syarat benih unggul dan cara menebar benih. Tahap berikutnya tentang pemilihan pakan, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit, dan tahap terakhir adalah panen budidaya ikan Betutu.


1.2 Latar Belakang Ide Bisnis
 Saat ini usaha budidaya ikan Betutu sudah banyak digemari masyarakat Indonesia umumnya, dan sudah berkembang dimana-mana. Ikan betutu dikenal dengan berbagai sebutan di berbagai daerah dan negara: ada yang menyebut dengan nama “ketutu” (disingkat K22), ada yang menyebut “gabus malas”, “bakut”, “gloso”, “bloso”, boso, “boboso”, “bodobodo”, “ikan malas”, “ikan hantu”, “sun hock” (Cina), “marble goby” atau “marble sleeper” (Inggris), dan ada pula yang menyebut dalam bahasa Latin “oxyeleotris marmorata”.
Ikan ini bukan spesies baru di Negara kita, justru sebaliknya ada yang menyatakan sebagai ikan asli perairan Indonesia yang habitatnya hidup di lingkungan air payau atau air tawar yang tenang dan dangkal seperti sungai, danau, rawa, waduk dan lain sebagainya dan banyak ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimanta, dan Pulau Jawa. Ikan Betutu merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa, yang seterusnya di Sumatera termasuk Mukomuko Provinsi Bengkulu. Budidaya ikan Betutu berkembang pesat dikarenakan dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Oleh karena itu, wajar jika jenis usaha ini sangat digemari.
1.3 Visi dan Misi Bisnis
Suatu perusahaan tidak akan maju dan berkembang apabila tidak memiliki dasar pemikiran kemana perusahaan itu akan dibawa. Untuk itu, Visi dan Misi menjadi pegangan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Demikian juga dengan Usaha Budidaya Ikan Betutu, visi dan misi yang kuat dirumuskan akan menjadi kekuatan mendasar dalam perjalanan usaha ini. Untuk itu, saya sudah merumuskan visi usaha, yaitu :
“Menjadi sentra produksi ikan Betutu terbesar di daerah Semarang-Jawa Tengah dan sekitarnya serta Internasional”
Sebagai usaha strategis dalam mewujudkan Visi di atas, kami sudah merumuskan beberapa Misi usaha, antara lain :
1.        Menjalin kemitraan
Untuk menjadikan usaha terbesar di daerah Semarang-Jawa Tengah dan sekitarnya serta Internasional, tentunya budidaya ikan Betutu sendiri atau In House Production tidak akan cukup. Untuk itu, saya akan melakukan kerjasama kemitraan untuk memenuhinya. Kerjasama dengan petani pembudidaya ikan Betutu akan menjadi langkah strategis dalam memperluas kantung-kantung produksi, dengan memberikan bimbingan dan standar ikan Betutu yang diproduksi, dan mengambil hasilnya.

2.        Memproduksi produk olahan yang berkualitas.
Kualitas produk akan menjadi konsentrasi utama untuk bisa bersaing di pasaran Nasional dan Internasional. Standar yang digunakan harus benar-benar dijaga dengan ketat, terutama standar higienis.

3.        Perluasan pemasaran.
Menjadi usaha yang besar tentunya harus memiliki jaringan pasar yang luas. Oleh karena itu, usaha budidaya pembesaran ikan Betutu akan terus berjuang merebut pasar dan memperluas jalur distribusi yang dimulai dengan pasar lokal lalu Nasional serta Internasional.







1.4 Time Table Membangun Bisnis
            Berikut ini adalah tabel kegiatan membangun bisnis :
Kegiatan
Bulan 1 minggu ke-1
Bulan 2 minggu ke-2
Bulan 3 minggu ke-3
Bulan 4 minggu ke-4
Bulan 1 minggu ke-1
Survey Lokasi





Mengurus izin





Mencari Suplier





Membangun lokasi





Rekrutmen





Pemesanan Bahan Baku dan peralatan lainnya





Pelaksanaan






Tabel 1. Time Table Membangun Bisnis



















BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 Identifikasi Peluang Pasar
Sebagai salah satu komoditas produksi hasil perikanan dalam negeri, ikan betutu memang tidak sepopuler ikan lele, gurame atau nila yang sudah dibudidayakan secara luas dan massal oleh masyarakat dengan kapasitas dan volume produksi yang boleh dibilang sudah hampir “over product”. Namun demikian, di balik ketidak-populerannya itu ditambah berbagai macam khasiat dan kandungan gizinya justru membuat ikan ini tergolong ikan langka yang sangat diminati oleh konsumen dalam maupun luar negeri dari kalangan eksekutif dengan harga jual yang juga selangit. Sebagai misal, pembeli asal Singapura menawar ikan betutu Sulawesi Utara dengan harga Rp. 300 ribu/kg dan minta kiriman 100 ton setiap minggu. Padahal produksi ikan betutu di seluruh Indonesia setiap bulannya hanya mencapai kisaran puluhan ton. Jelas hal itu masih jauh dari  permintaan pasokan pasar luar negeri.
Sementara itu di pasar lokal, menu masakan ikan betutu juga telah masuk di kota-kota besar seperti Palembang, Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta. Tarip menu ikan betutu di hotel-hotel berbintang berkisar antara Rp 250.000,00 – Rp 300.000,00 untuk satu porsi dengan ukuran 0,8 kg -1 kg. Sedangkan harga ikan betutu hidup di tingkat tengkulak atau brooker bervariasi antara Rp 75.000,00–Rp100.000,00 per kilogramnya. Di sini kami melihat peluang bisnis untuk budidaya ikan Betutu memiliki prospek yang bagus. Dengan konsep makanan dengan lauk ikan terutama Betutu itu nikmat, enak, dan bergizi, maka disini kami berusaha untuk membuka bisnis di bidang peternakan Betutu yaitu pembesaran ikan Betutu.

2.2 Bentuk Pasar yang Dilayani
Bentuk pasar yang di masuki yaitu pasar persaingan sempurna. Di mana pasar ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.        Perusahaan adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
2.        Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
3.        Menghasilkan barang homogen
Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B.
4.        Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.

2.3 Analisis Pesaing
Pesaing dari Budidaya Ikan Betutu Lovers yaitu sebagai berikut :
1.        Kelompok Tani Pembesaran Ikan Betutu
2.        Beberapa Pengusaha Ternak ikan Betutu

2.4    SWOT Analisis
Berikut adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Budidaya ikan Betutu :
Keterangan
Deskripsi
Weght (%)
Skor (1-4)
WxS
Kekuatan
a.         Produk inovatif baru, yaitu pembesaran ikan Betutu secara organik
b.        Kualitas produk yang baik
c.         Harga yang kompetitif
50%



30%

20%
3



4

3
1,5



1,2

0,6

Total


3,3
Kelemahan
a.         Sebagai penantang pasar sehingga belum diketahui prospeknya
b.        Belum banyak pelanggan
40%




60%
-2




-2
-0,8




-1,2

Total


-2,0
Peluang
a.         Tumbuhnya permintaan pasar
b.        Peluang pasar masih terbuka lebar
c.         Masyarakat banyak yang menyukai ikan Betutu
d.        Adanya peluang ekspansi ke daerah lain
30%

20%


30%



20%
3

2


2



3


0,9

0,4


0,6



0,6

Total


2,5
Ancaman
a.         Harga bibit Betutu yang akan mengalami kenaikan
b.        Harga pakan Betutu yang akan mengalami kenaikan
c.         Fluktuasi inflasi
d.        Kondisi ekonomi yang kurang kondusif
30%



30%



15%
25%
-2



-2



-1
-1
-0,6



-0,6



-0,15
-0,25

Total


-1,6
Tabel 2. Analisis SWOT
Maka analisis SWOT-nya adalah :
 




                                                             0,9
 


                                                                                         1,3



Ancaman
 
 



Gambar 1. Analisis SWOT

Dari gambar di atas, perusahaan harus menggunakan strategi agresif karena berada pada kuadran pertama. Strategi tersebut misalnya, yaitu menggunakan strategi promosi yang gencar supaya meningkatkan brand awareness yang dimiliki karena produk ini adalah produk yang alamiah dengan pembesaran secara organik.

2.5 STP
Adapun yang menjadi Segmen pasar dari peternakan ikan Betutu saya, yaitu :
1.        Segmentasi berdasarkan geografis :
Didasarkan pada wilayah Provinsi, Nasional, dan Internasional;
2.        Segmentasi berdasarkan demografis :
Pembagian segmentasi demografis di usaha kami didasarkan pada semua konsumen pria dan wanita, tingkat pendapatan dan usia;
3.        Segmentasi berdasarkan psikografis :
Didasarkan pada semua kelompok-kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Kemudian untuk Targeting peternakan ikan Betutu saya sebagai berikut :
1.    Berdasarkan geografis :
Yaitu daerah Provinsi Jawa Tengah, Nasional dan Internasional;
2.    Berdasarkan demografis :
Pembagian di usaha kami didasarkan pada pasar tradisional, rumah makan, dan konsumsi rumah tangga di daerah Provinsi Jawa Tengah, Nasional dan Internasional;
3.    Berdasarkan psikografis :
Didasarkan pada segmentasi tersebut diatas peternakan saya menargetkan konsumen dengan karakter yang sangat suka terhadap ikan terutama Betutu dan yang suka terhadap kuliner. Oleh karena itu, saya akan menjual hasil dari pembesaran ikan Betutu kepada konsumen dengan pribadi suka terhadap makanan ikan Betutu.
Sedangkan, Budidaya ikan Betutu memposisikan diri sebagai market follower yaitu pengikut pasar dari pesaing-pesaing yang telah ada sebelumnya.






2.6 Bauran Pemasaran
2.6.1 Produk
Produk yang ditawarkan adalah ikan Betutu yang sudah berumur 2 bulan. Satu kantong plastik Betutu dengan berat 1 kg berisikan 9-12 ikan Betutu.
Description: D:\betutu 02.jpg
Gambar 2. Ikan Betutu

2.6.2 Harga
Berikut adalah daftar harga ikan Betutu selama enam tahun :
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Ikan Betutu ekspor
Rp 400.000
Rp 400.000
Rp 400.000
Rp 400.000
Rp 400.000
Rp 400.000
Ikan Betutu lokal
Rp150.000
Rp150.000
Rp150.000
Rp150.000
Rp150.000
Rp150.000
Tabel 3. Daftar Harga ikan Betutu selama Enam Tahun

2.6.3 Promosi
Untuk promosi, saya akan mempromosikannya melalui iklan di jejaring sosial, menelpon pembeli tetap, dan dari mulut ke mulut.

2.6.4 Placement
Distribusi bahan baku dengan transportasi mobil dari pemasok dan penjualan ikan Betutu di jual ke pasar-pasar tradisional, di kirim ke rumah makan, atau bisa di beli langsung di tempat pembesaran ikan Betutu dan ekspor secara skala Nasional dan Internasional.




BAB III
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

3.1 Perencanaan Produk
Produk yang kami pilih adalah ikan Betutu dengan kualitas baik. Saya memilih berinvestasi dalam usaha budidaya ikan Betutu  karena ada sejumlah keunggulan yang ditawarkan, di antaranya permintaan pasar terus meningkat, teknik pemeliharaan sederhana, masa pemeliharaan relatif singkat, ikan Betutu tergolong jenis ikan tahan banting karena tahan terhadap penyakit, perputaran modal cepat. Budidaya ikan Betutu menggunakan teknik pembesaran secara organik, dengan menggunakan bahan-bahan tidak berbahaya dan ramah lingkungan.
Dalam penjagaan kualitas air memang sangat kritikal, semakin beragam material yang masuk ke dalam kolam budidaya, maka semakin kritis kualitas airnya. Untuk itu, saya menggunakan pupuk kompos untuk direndam dalam air selama 7 hari agar air mengandung mikroorganisme yang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air dan dapat berfungsi untuk membantu sistem pencernaan ikan Betutu. Setelah air kolam siap untuk digunakan, maka bibit ikan Betutu dengan ukuran 7-8 cm sebanyak 23.000 ekor siap untuk dibesarkan dalam kolam.
Pembesaran ikan Betutu dilaksanakan selama 2 bulan. Selama pembesaran ikan Betutu, saya menggunakan bahan-bahan organik, pakan ikan Betutu dijaga secara baik, dan pemberian pakan secara teratur. Ketika mendapati ikan Betutu yang berpenyakit, kami menanganinya dengan obat-obatan organik yang tidak akan membahayakan bagi ikan Betutu lainnya. Dalam pembesaran ikan Betutu, saya mengestimasikan ada 3% ikan Betutu yang mati dari total keseluruhan benih yang ditebar, yakni sebesar 690 ekor. Setelah ikan besar dan siap panen, maka ikan Betutu akan dipanen dan dikemas dengan kantong plastik, serta siap jual.

3.2 Perencanaan Lokasi Perusahaan
Adapun alternatif lokasi yang diambil dari Budidaya ikan Betutu ini yaitu sebagai berikut :
Faktor
Bobot

Nilai

Total (Bobot * Nilai)


Purwodadi
Toroh
Godong
Purwodadi
Toroh
Godong
Ketersediaan Bahan
0,1
95
80
75
9,5
8
7,5
Letak Pasar yang dituju
0,2
92
80
80
18,4
16
16
Tenaga air dan Listrik
0,1
85
79
80
8,5
7,9
8
Tenaga Kerja
0,1
75
80
85
7,5
8
8,5
Transportasi
0,1
89
80
85
8,9
8
8,5
Lingkungan Masyarakat
0,2
70
80
85
14
16
17
Rencana masa depan untuk perluasan
0,2
80
85
85
16
17
17
Total
82,8
80,9
82,5
Tabel 4. Pemilihan Lokasi Perusahaan
Dari pemberian bobot pada tabel di atas adalah :
a.         Ketersediaan bahan diberikan bobot sebesar 0,1 karena bahan merupakan faktor dalam proses produksi;
b.        Letak pasar yang dituju diberikan bobot 0,2 atau diberikan bobot yang lebih tinggi dari yang lainnya karena produk kami adalah produk yang akan dikonsumsi oleh konsumen akhir sehingga pasar yang dituju merupakan faktor yang sangat penting demi tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan;
c.         Tenaga listrik dan air diberikan bobot sebesar 0,1 karena diperlukan untuk proses produksi;
d.        Tenaga kerja diberikan bobot sebesar 0,1 karena usaha membutuhkan tenaga kerja yang cukup ahli sehingga suplai tenaga kerja juga menjadi pertimbangan yang patut diperhitungkan;
e.         Tranportasi memiliki bobot 0,1 karena faktor transportasi dipakai ketika bahan datang dan saat akan dipanen;
f.         Lingkungan masyarakat diberi bobot sebesar 0,2 karena lingkungan masyarakat yang mendukung akan menentukan kesuksesan bisnis;
g.        Rencana masa depan untuk perluasan memiliki bobot 0,2 karena kami juga mempertimbangkan ekspansi untuk kemajuan di masa depan.
Maka terlihat bahwa lokasi Budidaya ikan Betutu ini adalah di daerah Purwodadi. Adapun pertimbangan untuk memilih lokasi pada tempat tersebut adalah berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
a.         Ketersediaan bahan baku yang cukup potensial;
b.        Letak pasar yang dituju dekat karena letak pasar tujuan kami adalah seluruh daerah di Purwodadi;
c.         Tenaga listrik dan air baik;
d.        Ketersediaan tenaga kerja yang cukup ahli;
e.         Fasilitas transportasi baik dan lancar;
f.         Lingkungan masyarakat cukup baik dengan lingkungan yang kondusif.

3.3 Perencanaan Proses Produksi
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan proses produksi dari Budidaya ikan Betutu :
Gambar 3. Proses Produksi Budidaya ikan Betutu
Pembelian bibit ikan Betutu dari pemasok, benih yang digunakan dalam pembesaran ikan Betutu biasanya berukuran 5-6 cm, 7-8 cm, dan 9-10 cm. Namun, di sini saya menggunakan benih dengan ukuran 7-8 cm. Semakin besarnya ukuran benih ikan Betutu yang digunakan, panen ikan Betutu ukuran konsumsi akan semakin cepat.
Pembesaran bibit ikan Betutu dalam kolam terpal, pembesaran ikan Betutu adalah kegiatan usaha membesarkan benih ikan Betutu hingga mencapai ukuran konsumsi di dalam kolam terpal berukuran 4 x 10 m. Benih ikan Betutu yang ditebar adalah sebanyak 23.000 ekor. Tinggi air 0,5 m dan akan ditambah dengan air tergantung dengan pertumbuhan ikan Betutu.
Pemberian pakan secara teratur, frekuensi pemberian pakan pun tidak 2-3 kali sehari, melainkan bisa lebih sering dari itu, yakni 5-6 kali sehari. Hal penting yang harus diperhatikan adalah jarak antara pemberian pakan, yakni minimum 2-3 jam. Misalnya, pemberian pakan pertama pada pukul 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, dan pukul 19.00. jika masih ingin memberi pakan, batas terakhir pada pukul 21.00 tau 22.00.
Sortiran ikan Betutu menurut besar ukuran ikan Betutu, penyortiran benih adalah kegiatan menyeleksi benih sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran benih bertujuan untuk mendapatkan keseragaman ukuran benih. Selain itu, untuk menghindari benih yang memiliki ukuran lebih besar karena bisa memakan benih yang berukuran kecil.
Pemberantasan penyakit dengan obat organik, pada umumnya penyakit yang menyerang ikan Betutu disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit. Pemicunya adalah faktor kelalaian manusia dalam pemeliharaan, misalnya kesalahan pola dan jenis pemberian pakan. Penyakit pada ikan Betutu dapat diatasi dengan obat atau ramuan herbal yang dicampurkan ke dalam kolam.
Masa panen, untuk memanen ikan Betutu konsumsi harus dilakukan dengan hati-hati agar diperoleh hasil yang baik. Memanen ikan Betutu konsumsi menggunakan peralatan yang berbahan halus dan licin. Jadi, tidak akan melukai kulit ikan Betutu.
Pengemasan dengan kantong plastik, pengemasan adalah kegiatan menempatkan ikan dalam kantong plastik. Pengemasan dilakukan sebaik mungkin agar ikan Betutu yang diangkut tetap dalam keadaan hidup dan sehat sampai ke tujuan. Dalam pengemasan, wadah yang digunakan diisi dengan air.
Penjualan ke pasar, ikan Betutu yang sudah dikemas di kirim atau pun di ekspor ke pasar, atau bisa juga pembeli datang langsung untuk membeli ikan Betutu dalam kantong plastik. ikan Betutu yang dijual sesuai dengan harga yang telah disepakati.

3.4 Perencanaan Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja dari Ikan Betutu Lovers adalah sebagai berikut :
a.         Manajer Utama                                                    = 1 orang
b.        Manajer Keuangan                                               = 1 orang
c.         Manajer Pemasaran                                              = 1 orang
d.        Manajer Operasi                                                   = 1 orang
e.         Manajer SDM                                                      = 1 orang
f.         Karyawan bagian Produksi yang terdiri dari :
1.         Pengelola kolam                                            = 10 orang

3.5 Perencanaan Layout
Berikut ini adalah layout dari Ikan Betutu Lovers:
 


                                                                                                 Keterangan :
                                                             4 m                                                    
Text Box: 3,5 mText Box: 3,5 mText Box: 4 m                                                                                                                        Rerumputan
 


                                                                                                                        Kolam Terpal
                                                              10 m
                                                                                                                        Jalan
 


                                                                                         25 m                       Sumur
                                                            1 m
                                                                                                                        Gudang Bambu


                                                               10 m



   4 m               4 m               4 m

                        12 m
Gambar 4. Layout Ikan Betutu Lovers


3.6 Sistem Operasi
Budidaya ikan Betutu merupakan perusahaan dagang yang melakukan operasi berbasis perdagangan yaitu membeli bibit ikan Betutu dari pemasok, melakukan pembesaran ikan Betutu, lalu di panen, dikemas dengan kantong plastik dan di jual ke pasar

3.7 Rencana Operasi
Rencana operasi dilakukan dengan didasarkan atas perusahaan yang bersifat perusahaan dagang atau distributor. Operasional dilakukan setiap hari kerja yaitu pada hari senin-minggu dengan pembagian jam kerja, yaitu :
a.         Shift I  jam 09.00 – 17.00, dan
b.        Shift II jam 17.00 – 01.00.

3.8 Manajemen Persediaan
Untuk mengendalikan dan mengantisipasi antara persediaan dan permintaan konsumen, maka diperlukan adanya manajemen persediaan. Pembelian bahan baku dilakukan pada saat persediaan yang ada sudah sampai di satu titik pemesanan kembali dimana titik tersebut merupakan kondisi yang sudah pasti dalam melakukan pembelian bahan baku dan titik tersebut mempertimbangkan sisa bahan baku yang tersedia disesuaikan dengan jangka waktu pemesanan, sehingga saat lead time tidak terjadi kekosongan bahan baku dan selalu dapat memenuhi permintaan konsumen.

3.9 Kegiatan Pengawasan Kualitas
Kualitas dari pembesaran ikan Betutu tergantung dari cara bagaimana kami melakukan pemilihan bibit ikan Betutu, proses produksi, kualitas kolam terpal dan juga kualitas tenaga kerja. Untuk mendapatkan kualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen, maka pengawasan kualitas bahan baku dan pengawasan kualitas proses produksi sangat penting untuk dilakukan.
1.        Pengawasan Kualitas Bibit ikan Betutu
Kualitas bahan baku sangatlah penting, bahan baku dari pemasok serta bahan pendukung lainnya telah disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan. Bahan baku yang diterima dari suplier harus dalam keadaan baik dan bagus sehingga menjadikan ikan Betutu ini berkualitas nomor satu.
2.        Pengawasan Proses Produksi
Di dalam proses produksi, pengawasan dilakukan dengan melalui tiga cara, yaitu :
a.       Pengawasan Karyawan
Pengawasan karyawan dilakukan oleh pemilik sendiri. Pengawasan ini dilakukan agar kinerja dari para karyawan dapat optimal dan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan kebersihan tetap terjaga. Selain itu juga memperkecil risiko dari kerusakan produk maupun peralatan lainnya.
b.      Pengawasan Pemberian Pakan
Pengawasan diperlukan agar ikan Betutu diberi pakan sesuai dengan aturan. Pakan yang diberikan dengan komposisi yang benar, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Pakan yang diberikan harus secara merata agar pertumbuhan dari ikan Betutu juga akan merata.
c.       Pengawasan Hasil Produksi
Pengawasan dilakukan oleh pemilik sendiri. Pengawasan ini dilakukan agar kualitas ikan Betutu tetap baik dan terhindar dari penyakit. Hasil produksi ditimbang dengan benar dan dikemas menggunakan kantong plastik.
3.        Pengawasan Tempat Produksi
Kualitas dari tempat produksi yaitu kolam terpal harus tetap dijaga. Kolam terpal yang mengalami kerusakan secepatnya dapat diperbaiki. Kualitas air juga menjadi penting demi pertumbuhan ikan. Banyaknya air dalam kolam harus tetap diperhatikan.





















BAB IV
ASPEK SDM

4.1 Penentuan Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Pekerjaan
Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan atau job description dari Ikan Betutu Lovers :
1.      Pemilik (Manajer)
Pemilik usaha merangkap sebagai manajer sekaligus pengawas yang bertugas memimpin usaha bisnis pengembangbiakan ikan Betutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi kinerja usaha bisnis ini. Pemilik juga bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bisnis dan memiliki wewenang penuh akan bagian – bagian tugas dalam bisnis ini dan memiliki wewenang untuk mengelola keuangan usaha ini.
2.      Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
-          Bagian pembuatan kolam terpal adalah tukang. Pembuatan kolam terpal dengan cara memotong bambu sesuai ukuran dan membuat rangkaian bambu yang akan digunakan untuk menguatkan posisi terpal. Sebanyak 6 kolam terpal dengan ukuran dari kolam adalah 4 m x 10 m x 1 m dan ukuran terpal 6 m x 12 m. Setelah kolam terpal selesai dibuat selanjutnya diisi air bersih yang bebas limbah dan bahan kimia setinggi 50 cm ke dalam kolam, lalu melakukan pengomposan air dengan menggunakan kotoran hewan ternak untuk menyesuaikan ph air untuk pengembangbiakan ikan Betutu,
-          Bagian pembuatan gudang bambu adalah tukang dengan cara menyusun bambu dan dibentuk seperti rumah kecil. Gudang bambu beratapkan genting agar tidak basah ketika hujan.
-          Bagian pembuatan kolam terpal dan gudang bambu sejumlah 3 orang tukang yang menyelesaikan pekerjaannya selama 3 hari dengan waktu kerja selama 9 jam dari pukul 08.00 – 17.00.
3.      Bagian Pemilihan Bibit ikan Betutu
-          Bagian pemilihan dan penebaran benih bertugas untuk memilih benih yang akan disebar dengan memperhatikan kualitas benih, keseragaman ukuran benih lalu menebarkan benih dengan cara yang aman dan benar agar tidak membuat benih stress saat dimasukkan ke kolam.
-          Bagian pemilihan bibit ikan Betutu dilakukan oleh salah satu pemilik yang menjadi pengawasan kualitas bibit ikan Betutu tugasnya untuk memilih dan menebar benih yang akan dikembangbiakkan dan kesiapan benih untuk dibesarkan di dalam kolam dibantu oleh karyawan.
4.      Bagian Tata Guna Pakan
-          Bagian tata guna pakan bertugas untuk memilih jenis pakan apa yang akan diberikan kepada benih – benih ikan Betutu dan proporsi pakan tersebut diberikan.
-          Bagian tata guna pakan dilakukan oleh salah satu pemilik selaku pengawas proses produksi untuk melakukan pengawasan pada saat memberi makan benih yang tidak berlebihan atau kurang agar pertumbuhan benih ikan Betutu tidak terganggu dan bisa maksimal.
5.      Bagian Tata Guna Tempat Produksi
-          Bagian tata guna tempat produksi bertugas untuk mengawasi kelayakan dari kolam terpal, apakah terjadi kerusakan dan sebagainya.
-          Bagian tata guna tempat produksi adalah salah satu pemilik selaku pengawasan tempat produksi.
6.      Bagian Administrasi dan Keuangan
-          Bagian administrasi dan keuangan bertugas untuk mengurusi administrasi dan keuangan dalam hal pencatatan dan pembuatan laporan transaksi serta laba/rugi perusahaan selama 1 periode (per 2 bulan).
-          Bagian administrasi dan keuangan dilakukan oleh salah satu pemilik.
7.      Bagian Pemasaran
-          Bagian pemasaran bertugas melakukan kegiatan pemasaran ikan Betutu dengan cara menghubungi para penjual ikan dan pembeli akhir dari ikan Betutu.
-          Bagian pemasaran dilakukan oleh salah satu pemilik.
8.      Bagian Proses Produksi
-          Karyawan penjaga kolam saat malam hari bertugas mengawasi, menjaga kolam, memberi pakan ketika malam hari, waktu bekerja dari hari senin-minggu selama 8 jam per hari, dari pukul 17.00 – 01.00.
-          Karyawan pemberi pakan saat siang hari bertugas memberi pakan secara teratur, menjaga kolam saat siang hari, mengawasi perilaku ikan Betutu. Waktu bekerja dari hari senin-minggu selama 8 jam per hari, dari pukul 09.00 – 17.00.
-          Karyawan saat masa panen ikan Betutu bertugas untuk mengambil ikan Betutu dari kolam terpal, menimbang ikan Betutu dan mengemas dengan kantung plastik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
Jabatan
Tugas
Tanggung Jawab
Wewenang
1
Pemilik
Mengawasi jalannya usaha dan mengelola keuangan bisnis
Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup usaha dan kinerjanya
Membuat perencanaan, memimpin, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bisnis
2
Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
Menjalankan proses pembuatan kolam dan gudang bamboo
Bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
Memilih metode yang digunakan untuk membuat kolam dan gudang bambu
3
Bagian Pemilihan Bibit ikan Betutu
Memilih bibit yang sesuai ukuran dan kualitas
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
Memilih bibit ikan Betutu yang akan digunakan
4
Bagian Tata Guna Pakan
Memilih pakan yang nantinya akan diberikan ke bibit ikan Betutu
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
Memilih dan membeli jenis pakan
5
Bagian Tata Guna Tempat Produksi
Mengatur kondisi dan ketinggian air, serta mengawasi kolam terpal
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
Menentukan jenis air yang akan ditambahkan ke dalam kolam dan memperbaiki jika terjadi kerusakan
6
Bagian Administrasi dan Keuangan
Mengurusi administrasi dan keuangan perusahaan
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
Membuat laporan keuangan dan transaksi perusahaan
7
Bagian Pemasaran
Melakukan pengelolaan pemasaran
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
Melaksanakan program pemasaran
8
Bagian Proses Produksi
Menjalankan proses produksi
Bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
Mengatur jalannya produksi dari pemberian pakan, penjagaan kolam terpal, dan panen ikan Betutu
Tabel 5. Deskripsi Pekerjaan Ikan Betutu Lovers

Spesifikasi pekerjaan untuk masing-masing bagian perusahaan adalah sebagai berikut :
1.        Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
-            Jenis Kelamin : Pria
-            Usia : 18-40 tahun
-            Kebutuhan : 4 orang
-            Pengalaman Kerja : tukang
-            Karakter lain : giat bekerja dan bertanggung jawab
2.        Bagian Proses Produksi
-            Jenis Kelamin : Pria
-            Usia : 18-40 tahun
-            Kebutuhan :
o    Shift Siang : 5 orang
o    Shift malam : 5 orang
o    Masa Panen : 6 orang
-            Pengalaman Kerja : tidak diutamakan
-            Karakter lain : jujur, giat bekerja, disiplin, bertanggung jawab, dan teliti

4.2 Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
Dalam melakukan perekrutan kami lebih mengutamakan perekrutan secara internal yaitu merekrut tenaga kerja yang telah kami kenal atau penduduk dari lingkungan sekitar perusahaan. Seleksi dilakukan untuk mengetahui personalitas calon karyawan dan seberapa cocok sifat dan sikap mereka untuk diperkerjakan di bisnis ini. Orientasi dilaksanakan melalui bimbingan langsung oleh pemilik secara on the job.

4.3 Produktivitas
Sistem produktivitas akan mengkaji kinerja karyawan, yaitu apakah karyawan dapat memenuhi standar kinerja dari usaha ini. Adapun standar kinerja untuk masing – masing bagian yaitu sebagai berikut:
Bagian
Standar Produktivitas
Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
Mampu membuat kolam dan Gudang Bambu sesuai standar kebutuhan
Bagian Pemilihan Bibit ikan Betutu
Mampu memilih bibit dengan kualitas baik sesuai dengan ukuran yaitu 7-8 cm
Bagian Tata Guna Pakan
Mampu memilih jenis pakan yang sesuai dengan usia ikan Betutu dan berkualitas baik
Bagian Tata Guna Tempat Produksi
Mampu mengatur ketinggian air dan memperbaiki kolam terpal yang rusak
Bagian Administrasi dan Keuangan
-          Mampu membuat laporan keuangan dengan baik
-          Tidak adanya selisih kas di tangan dengan catatan laporan keuangan lebih dari 5%
Bagian Pemasaran
-          Mampu mendesain promosi perusahaan dengan baik
-          Mampu meningkatkan penjualan perusahaan
Bagian Proses Produksi
-          Memberi pakan sesuai dengan aturan
-          Mengetahui perilaku ikan Betutu yang terkena penyakit
-          Menjaga kolam terpal saat siang dan malam hari
-          Dapat memanen ikan Betutu dan mengemasnya dengan rapi
Tabel 14. Standar Produktivitas

4.4 Pelatihan
Pelatihan akan dilakukan pada saat karyawan direkrut, dibimbing langsung oleh pemilik dengan cara diberi pengarahan dan penjelasan. Pelatihan juga akan terus diberi ketika implementasi usaha.

4.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam melakukan proses Budidaya ikan Betutu, tenaga kerja dijamin keselamatan kerjanya karena proses ini tidaklah membahayakan keselamatan jiwa dari tenaga kerja yang ada. Selain itu, kondisi tambak dan lingkungannya juga tidak berbahaya bagi kesehatan maupun keselamatan jiwa karyawan.

4.6 Peraturan Kerja
Peraturan kerja dari Budidaya ikan Betutu adalah sebagai berikut :
1.        Untuk Bagian Penjaga Kolam saat Malam Hari dan Pemberi Pakan saat Siang Hari :
-       Datang dengan tepat waktu;
-       Pemberian pakan secara teratur, yaitu pagi, siang, dan malam;
-       Pemberian pakan harus sesuai takaran dan secara merata;
-       Pengobatan terhadap ikan Betutu yang sakit dengan obat organik;
-       Jika tidak datang bekerja harus ada ijin.
2.        Untuk Karyawan Masa Panen :
-       Datang dengan tepat waktu;
-       Panen ikan Betutu secara bersamaan dan mengunakan jaring;
-       Dalam pengemasan ikan Betutu harus rapi dan bersih.
Untuk dekrutmen, karyawan akan dikeluarkan jika :
1.        Melakukan kesalahan yang berakibat fatal bagi benih ikan Betutu  contoh: berlebihan saat memberi pakan, tidak menambah air saat ikan Betutu sudah mencapai jumlah yang berlebihan;
2.        Tidak masuk kerja sebanyak 3 hari berturut – turut tanpa ada pemberitahuan;
3.        Tenaga kerja ingin keluar sendiri. Dalam kasus ini, tenaga kerja yang bersangkutan harus memberi tahu lebih awal 1 minggu sebelumnya.























BAB V
ASPEK KEUANGAN

Daftar Harga
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Betutu ekspor
 Rp     400,000
 Rp     400,000
 Rp     400,000
 Rp    400,000
 Rp     400,000
 Rp      400,000
Betutu lokal
 Rp     150,000
 Rp     150,000
 Rp     150,000
 Rp    150,000
 Rp     150,000
 Rp      150,000

Tabel 1. Daftar Harga Ikan Betutu Lovers per kg Selama Enam Tahun



Kapasitas
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Kapasitas
2750
2750
2750
2750
2750
2750

Tabel 2. Kapasitas Produksi Ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun


Estimasi Penjualan   
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Betutu ekspor
1250
1250
1250
1250
1250
1250
Harga
 Rp        400,000
 Rp         400,000
 Rp          400,000
 Rp          400,000
 Rp         400,000
 Rp         400,000
TOTAL
 Rp500,000,000
 Rp 500,000,000
 Rp  500,000,000
 Rp  500,000,000
 Rp 500,000,000
 Rp 500,000,000
Betutu lokal
1500
1500
1500
1500
1500
1500
Harga
 Rp        150,000
 Rp         150,000
 Rp          150,000
 Rp          150,000
 Rp         150,000
 Rp         150,000
TOTAL
 Rp225,000,000
 Rp 225,000,000
 Rp  225,000,000
 Rp  225,000,000
 Rp 225,000,000
 Rp 225,000,000
PENDAPATAN
 Rp725,000,000
 Rp 725,000,000
 Rp  725,000,000
 Rp  725,000,000
 Rp 725,000,000
 Rp 725,000,000

Tabel 3. Estimasi Penjualan Ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun














Investasi Peralatan
Keterangan
Harga / unit
Jumlah Kebutuhan
Total Investasi
UE
Depresiasi
Terpal
 Rp         450,000
70
 Rp     31,500,000
6
 Rp     5,250,000
Selang
 Rp           10,000
130
 Rp       1,300,000
6
 Rp        216,667
Gayung
 Rp           10,000
150
 Rp       1,500,000
6
 Rp        250,000
Jaring
 Rp           20,000
130
 Rp       2,600,000
6
 Rp        433,333
Tempat sampah
 Rp           30,000
15
 Rp           450,000
6
 Rp           75,000
Ember karet
 Rp           25,000
150
 Rp       3,750,000
6
 Rp        625,000
Meja
 Rp         100,000
10
 Rp       1,000,000
6
 Rp        166,667
Kursi
 Rp           30,000
30
 Rp           900,000
6
 Rp        150,000
Pembuatan gudang (bambu, genteng, paku, lampu, dll)
 Rp     1,500,000
5
 Rp       7,500,000
6
 Rp     1,250,000
Pompa air
 Rp     1,500,000
5
 Rp       7,500,000
6
 Rp     1,250,000
Pembuatan kolam (bambu, paku, dll)
 Rp         300,000
10
 Rp       3,000,000
6
 Rp        500,000
Biaya tukang untuk pembuatan kolam
 Rp     1,500,000
5
 Rp       7,500,000
6
 Rp     1,250,000
TOTAL


 Rp     68,500,000

 Rp  11,416,667

Tabel 4. Investasi Peralatan Ikan Betutu Lovers


Sedangkan, untuk lahan budidaya ikan Betutu akan dilakukan pada lahan sewaan yang di modifikasi sedemikian rupa untuk berproduksi seharga Rp 36.000.000 per tahun dengan ukuran 15000 m² (100m x 150m). Tabel biaya sewa adalah sebagai berikut :
Sewa Lahan
Sewa
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Biaya Sewa
 Rp 36,000,000
 Rp  36,000,000
 Rp   36,000,000
 Rp   36,000,000
 Rp  36,000,000
 Rp  36,000,000

Tabel 5. Biaya Sewa Lahan








PERHITUNGAN HPP
Berikut adalah perhitungan HPP pada :
Biaya Bahan Baku (BBB)
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Bibit ikan Betutu
 Rp    35,000,000
 Rp     35,700,000
 Rp    36,050,000
 Rp   36,050,000
 Rp 36,050,000
 Rp   36,400,000
Pakan ikan Betutu
 Rp    32,000,000
 Rp     32,640,000
 Rp    32,960,000
 Rp   32,960,000
 Rp 32,960,000
 Rp   33,280,000
Dedak
 Rp       1,500,000
 Rp       1,530,000
 Rp      1,545,000
 Rp     1,545,000
 Rp    1,545,000
 Rp     1,560,000
Ragi
 Rp       2,000,000
 Rp       2,040,000
 Rp      2,060,000
 Rp     2,060,000
 Rp    2,060,000
 Rp     2,080,000
Pupuk kompos
 Rp       2,000,000
 Rp       2,040,000
 Rp      2,060,000
 Rp     2,060,000
 Rp    2,060,000
 Rp     2,080,000
Obat organik
 Rp       1,000,000
 Rp       1,020,000
 Rp      1,030,000
 Rp     1,030,000
 Rp    1,030,000
 Rp     1,040,000
Plastik pembungkus
 Rp       5,000,000
 Rp       5,100,000
 Rp      5,150,000
 Rp     5,150,000
 Rp    5,150,000
 Rp     5,200,000
TOTAL
 Rp    78,500,000
 Rp     80,070,000
 Rp    80,855,000
 Rp   80,855,000
 Rp 80,855,000
 Rp   81,640,000

Tabel 6. Perhitungan HPP biaya bahan baku
Keterangan bahan baku :
·      Diasumsikan tahun berikutnya ada kenaikan harga bahan baku maka biaya untuk bahan baku pada anggaran bahan baku naik setiap tahunnya.

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Manajer Utama
 Rp    60,000,000
 Rp     60,000,000
 Rp    60,000,000
 Rp   60,000,000
 Rp     60,000,000
 Rp      60,000,000
Manajer 4 orang
 Rp  192,000,000
 Rp  192,000,000
 Rp 192,000,000
 Rp 192,000,000
 Rp   192,000,000
 Rp   192,000,000
Karyawan 10 orang
 Rp  240,000,000
 Rp  240,000,000
 Rp 240,000,000
 Rp 240,000,000
 Rp   240,000,000
 Rp   240,000,000
Total
 Rp  492,000,000
 Rp  492,000,000
 Rp 492,000,000
 Rp 492,000,000
 Rp   492,000,000
 Rp   492,000,000

Tabel 7. Perhitungan HPP Tenaga Kerja Langsung







Biaya Overhead (BOP)
Biaya Overhead
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Biaya Listrik
 Rp    12,000,000
 Rp    12,000,000
 Rp     12,000,000
 Rp 12,000,000
 Rp  12,000,000
 Rp     12,000,000
Biaya Air
 Rp      9,600,000
 Rp       9,600,000
 Rp       9,600,000
 Rp   9,600,000
 Rp    9,600,000
 Rp       9,600,000
Biaya Telepon
 Rp      9,000,000
 Rp       9,000,000
 Rp       9,000,000
 Rp   9,000,000
 Rp    9,000,000
 Rp       9,000,000
Biaya Perawatan Alat
 Rp      6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp   6,000,000
 Rp    6,000,000
 Rp       6,000,000
Biaya Bahan Bakar
 Rp      6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp   6,000,000
 Rp    6,000,000
 Rp       6,000,000
Biaya Lain lain
 Rp      6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp   6,000,000
 Rp    6,000,000
 Rp       6,000,000
TOTAL
 Rp    48,600,000
 Rp    48,600,000
 Rp     48,600,000
 Rp 48,600,000
 Rp  48,600,000
 Rp     48,600,000

Tabel 8. Perhitungan HPP Overhead

HPP
Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
BBB
 Rp78,500,000
 Rp     80,070,000
 Rp    80,855,000
 Rp   80,855,000
 Rp   80,855,000
 Rp    81,640,000
BTKL
 Rp492,000,000
 Rp  492,000,000
 Rp 492,000,000
 Rp 492,000,000
 Rp 492,000,000
 Rp  492,000,000
BOP
 Rp48,600,000
 Rp     48,600,000
 Rp    48,600,000
 Rp   48,600,000
 Rp   48,600,000
 Rp    48,600,000
HPP
 Rp  619,100,000
 Rp  620,670,000
 Rp 621,455,000
 Rp 621,455,000
 Rp 621,455,000
 Rp  622,240,000
Jumlah kapasitas per kg ikan Betutu
2750
2750
2750
2750
2750
2750
HPP Per kg ikan Betutu
Rp           225,127
Rp           225,698
Rp          225,984
Rp         225,984
Rp         225,984
Rp          226,269
Tabel 9. Perhitungan HPP

7.1 Kebutuhan Dana
Modal untuk awal pelaksanaan usaha (Tahun 1 ) terdiri dari :
1.        Biaya Investasi                 Rp 68.500.000
2.        Biaya Sewa                      Rp 36.000.000
3.        Biaya Bahan Baku           Rp 78.500.000
4.        Biaya Tenaga Kerja          Rp 492.000.000
5.        Biaya Overhead               Rp 48.600.000   +
Total Modal                        =  Rp 723.600.000

7.2 Sumber Dana
Sumber modal berasal dari modal sendiri pemilik sebesar Rp 750.000.000 dan digunakan hanya sebesar Rp 723.600.000

7.3 Laporan Keuangan
7.3.1 Laporan Laba/Rugi
LABA/RUGI
IKAN BETUTU LOVERS UNTUK ENAM TAHUN

Keterangan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Pendapatan
 Rp 725,000,000
 Rp 725,000,000
 Rp  725,000,000
 Rp     725,000,000
 Rp    725,000,000
 Rp  725,000,000
HPP
 Rp 619,100,000
 Rp 620,670,000
 Rp  621,455,000
 Rp     621,455,000
 Rp    621,455,000
 Rp  622,240,000
Laba Kotor
 Rp 105,900,000
 Rp 104,330,000
 Rp  103,545,000
 Rp     103,545,000
 Rp    103,545,000
 Rp  102,760,000
Biaya Operasional






Biaya Penjualan
 Rp 15,000,000
 Rp   15,000,000
 Rp     15,000,000
 Rp        15,000,000
 Rp       15,000,000
 Rp     15,000,000
Biaya Promosi
 Rp     6,000,000
 Rp     6,000,000
 Rp       6,000,000
 Rp          6,000,000
 Rp         6,000,000
 Rp       6,000,000
Biaya Sewa
 Rp   36,000,000
 Rp   36,000,000
 Rp     36,000,000
 Rp        36,000,000
 Rp       36,000,000
 Rp     36,000,000
Biaya Penyusutan
 Rp     1,399,500
 Rp     1,399,500
 Rp       1,399,500
 Rp          1,399,500
 Rp         1,399,500
 Rp       1,399,500
Total Biaya Operasional
 Rp   58,399,500
 Rp   58,399,500
 Rp     58,399,500
 Rp        58,399,500
 Rp       58,399,500
 Rp     58,399,500
EBT
 Rp   47,500,500
 Rp   45,930,500
 Rp     45,145,500
 Rp        45,145,500
 Rp       45,145,500
 Rp     44,360,500
Pajak bea cukai
 Rp     5,000,000
 Rp     5,000,000
 Rp       5,000,000
 Rp          5,000,000
 Rp         5,000,000
 Rp       5,000,000
Pajak PPh
 Rp     4,750,050
 Rp     4,593,050
 Rp       4,514,550
 Rp          4,514,550
 Rp         4,514,550
 Rp       4,436,050
EAT
 Rp   37,750,450
 Rp   36,337,450
 Rp     35,630,950
 Rp        35,630,950
 Rp       35,630,950
 Rp     34,924,450

Tabel 10. Laporan Laba/Rugi ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun










7.3.2 Arus Kas
ARUS KAS
IKAN BETUTU LOVERS UNTUK ENAM TAHUN
Keterangan
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Kas Masuk







Penjualan

      Rp725,000,000
 Rp725,000,000
 Rp725,000,000
 Rp725,000,000
 Rp725,000,000
 Rp725,000,000
Biaya Penyusutan

 Rp11,416,667
 Rp11,416,667
 Rp11,416,667
 Rp11,416,667
 Rp 11,416,667
 Rp 11,416,667
Modal Sendiri
 Rp750,000,000
 -
 -
 -
 -
 -
 -
Total Kas Masuk

      Rp736,416,667
 Rp736,416,667
 Rp736,416,667
 Rp736,416,667
 Rp736,416,667
 Rp736,416,667
Kas Keluar







Investasi
       Rp68,500,000
 -
 -
 -
 -
 -
 -
Biaya Penjualan

 Rp15,000,000
 Rp15,000,000
 Rp15,000,000
 Rp 15,000,000
 Rp 15,000,000
 Rp 15,000,000
Biaya Promosi

 Rp 6,000,000
 Rp 6,000,000
 Rp 6,000,000
 Rp 6,000,000
 Rp   6,000,000
 Rp   6,000,000
Biaya Sewa

 Rp36,000,000
 Rp36,000,000
 Rp36,000,000
 Rp 36,000,000
 Rp 36,000,000
 Rp 36,000,000
Biaya Penyusutan

 Rp1,399,500
 Rp 1,399,500
 Rp  1,399,500
 Rp 1,399,500
 Rp   1,399,500
 Rp  1,399,500
HPP

 Rp619,100,000
 Rp620,670,000
 Rp621,455,000
 Rp621,455,000
 Rp621,455,000
 Rp622,240,000
Total Kas Keluar

 Rp677,499,500
 Rp679,069,500
 Rp679,854,500
 Rp679,854,500
 Rp679,854,500
 Rp680,639,500
Selisih
 Rp681,500,000
 Rp 58,917,167
 Rp 57,347,167
 Rp56,562,167
 Rp 56,562,167
 Rp 56,562,167
 Rp 55,777,167
Saldo Kas Awal

 Rp681,500,000
 Rp740,417,167
 Rp797,764,333
 Rp854,326,500
 Rp910,888,667
 Rp967,450,833
Saldo Kas Akhir

 Rp740,417,167
 Rp797,764,333
 Rp854,326,500
 Rp910,888,667
 Rp967,450,833
 Rp 1,023,228,000

Tabel 11. Arus Kas Ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun













7.4 Metode Penilaian Investasi
7.4.1 Net Present Value (NPV)
Initial Investment =   Rp 723.600.000

Periode
EAT
Pajak PPh
Pajak Bea Cukai
Depresiasi
Cash Inflow
NSFB (6,75%) per 1tahun
Present Value
Tahun 1
 Rp  37,750,450
 Rp4,750,050
 Rp   5,000,000
 Rp11,416,667
 Rp58,917,167
0.937
 Rp   55,205,385
Tahun 2
 Rp  36,337,450
 Rp4,593,050
 Rp   5,000,000
 Rp11,416,667
 Rp57,347,167
0.878
 Rp   50,350,812
Tahun 3
 Rp  35,630,950
 Rp4,514,550
 Rp   5,000,000
 Rp11,416,667
 Rp56,562,167
0.822
 Rp   46,494,101
Tahun 4
 Rp  35,630,950
 Rp4,514,550
 Rp   5,000,000
 Rp11,416,667
 Rp56,562,167
0.77
 Rp   43,552,868
Tahun 5
 Rp  35,630,950
 Rp4,514,550
 Rp   5,000,000
 Rp11,416,667
 Rp56,562,167
0.721
 Rp   40,781,322
Tahun 6
 Rp  34,924,450
 Rp4,436,050
 Rp   5,000,000
 Rp11,416,667
 Rp55,777,167
0.676
 Rp   37,705,365
TOTAL PV
 Rp 274,089,854
NPV
 Rp(449,510,146)

Tabel 12. NPV Ikan Betutu Lovers untuk Enam Tahun

Keterangan :
·         Initial Investment = HPP + Biaya Investasi + Biaya Sewa
·         Cash Inflow = EAT + Depresiasi
·         Present Value = Cash Inflow x NSFB
·         Net Present Value = Total Present Value – Initial Investment
Karena NPV < 0, maka nilai pendapatan bersih yang akan diterima di masa datang lebih kecil dari investasi yang ada saat ini.
7.4.2 Profitability Index (PI)
PI           = Total PV
            Initial Investment
= Rp 274.089.854     
                         Rp 723.600.000
                      = 0,38
PI pada usaha ini sebesar 0,38 dan kurang dari 1. Artinya, perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasinya lebih kecil.

7.4.3 Pay Back Period (PBP)
Semakin pendek pay back period maka akan semakin layak usaha tersebut. Asumsikan bahwa usaha disebut layak bila investasi kembali tidak lebih dari enam tahun.
Periode
Cash Inflow

Keterangan
Tahun 0
 Rp (723,600,000)
 Rp   (723,600,000)
Investasi belum kembali
Tahun 1
 Rp      58,917,167
 Rp   (664,682,833)
Investasi belum kembali
Tahun 2
 Rp      57,347,167
 Rp   (607,335,667)
Investasi belum kembali
Tahun 3
 Rp      56,562,167
 Rp   (550,773,500)
Investasi belum kembali
Tahun 4
 Rp      56,562,167
 Rp   (494,211,333)
Investasi belum kembali
Tahun 5
 Rp      56,562,167
 Rp   (437,649,167)
Investasi belum kembali
Tahun 6
 Rp      55,777,167
 Rp   (381,872,000)
Investasi belum kembali

Tabel 13. Payback Period Ikan Betutu Lovers

7.4.4 Break Even Point (BEP)
BEP      =        FC         
                   1-(VC/S)
Keterangan :
FC : Fix Cost (biaya tetap)
VC : Variable Cost (biaya variabel)
S     : Sales (penjualan)
Keterangan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Penjualan
BEP dalam Rupiah
BEP dalam Unit
Tahun 1
 Rp   588,016,667
 Rp  78,500,000
 Rp725,000,000
 Rp   659,415,442.12
1199
Tahun 2
 Rp   588,016,667
 Rp  80,070,000
 Rp725,000,000
 Rp   661,020,705.46
1202
Tahun 3
 Rp   588,016,667
 Rp  80,855,000
 Rp725,000,000
 Rp   661,826,271.38
1203
Tahun 4
 Rp   588,016,667
 Rp  80,855,000
 Rp725,000,000
 Rp   661,826,271.38
1203
Tahun 5
 Rp   588,016,667
 Rp  80,855,000
 Rp725,000,000
 Rp   661,826,271.38
1203
Tahun 6
 Rp   588,016,667
 Rp  81,640,000
 Rp725,000,000
 Rp   662,633,803.12
1205

Tabel 14.BEP Ikan Betutu Lovers


BAB VI
ASPEK HUKUM

6.1 Pelaksana Bisnis
Dilihat dari jenis usahanya, Ikan Betutu Lovers termasuk usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu, badan usaha yang paling tepat adalah perusahaan CV.

6.2 Tempat Kedudukan Bisnis
Tempat kedudukan bisnis dengan rincian sebagai berikut :
1.        Perencanaan Wilayah
Budidaya ikan Betutu akan berlokasi di daerah Purwodadi Kabupaten Grobogan, karena lokasi ini adalah lokasi yang masih banyak memiliki tanah kosong untuk dapat diduduki usaha seperti ternak ikan Betutu sehingga memiliki prospek ke depan yang bagus.
2.        Status Tanah
Status tanah yang akan digunakan adalah tanah sewa dengan harga Rp 36.000.000 per tahun.

6.3 Waktu Pelaksanaan Binis
Surat Izin Lingkungan oleh masyarakat setempat ditetapkan selama perusahaan menjalankan kegiatan usahanya.

6.4 Peraturan Pelaksanaan Bisnis
Aspek yuridis dan perijinan pada dasarnya menyangkut izin usaha. Dalam hal ini, Budidaya ikan Betutu berdiri di daerah Purwodadi yang harus mematuhi peraturan masyarakat setempat. Menurut peraturan masyarakat Purwodadi, tidak ada peraturan yang menentang pendirian bisnis ini, namun terdapat syarat untuk mengurus pembukaan izin usaha sehingga dalam melaksanakan usaha ini dapat berjalan dengan lancar. Perizinan usaha ini dilakukan dengan cara meminta persetujuan atau tanda tangan dari masyarakat setempat di mana usaha ikan Betutu tersebut.



BAB VII
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

7.1 Aspek Sosial
Dalam aspek sosial Ikan Betutu Lovers memberikan berbagai manfaat sosial bagi masyarakat Purwodadi-Grobogan pada umumnya. Berbagai manfaat sosial dari adanya usaha ini adalah :
1.        Meramaikan dunia usaha Kabupaten Grobogan;
2.        Masyarakat dapat memperoleh ikan Betutu dengan harga terjangkau.

7.2 Aspek Ekonomi
Sedangkan, kontribusi Ikan Betutu Lovers dari aspek ekonomi adalah sebagai berikut :
1.        Menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar maupun masyarakat lainnya;
2.        Memenuhi kebutuhan konsumsi ikan lele di Purwodadi dan sekitarnya;
3.        Mampu meningkatkan produktivitas ikan Betutu Kabupaten Grobogan.


















BAB VIII
KESIMPULAN

Kesimpulan dari analisis kelayakan bisnis ini adalah :
a.         Dari aspek pemasaran, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
                      i.            Adanya potensi permintaan yang terus meningkat dan akan tetap ada;
                    ii.            Segmentasi-targeting-positioning yang jelas;
                  iii.            Harga yang kompetitif dibandingkan pesaing;
                  iv.            Adanya pangsa pasar yang dimasuki;
                    v.            Adanya budget penjualan yang meningkat dan menguntungkan;
                  vi.            Adanya produk yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu pembesaran ikan Betutu secara organik;
                vii.            Adanya promosi sehingga mampu berkompetisi.
b.        Dari aspek teknis dan operasi, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
                         i.          Adanya lokasi yang mendukung Ikan Betutu Lovers;
                       ii.          Adanya perhitungan HPP yang jelas;
                     iii.          Adanya peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan usaha;
                     iv.          Adanya pemasok untuk Ikan Betutu Lovers.
c.         Dari aspek SDM, maka bisnis ini layak karena sebagai berikut :
                         i.          Adanya pasar tenaga kerja dengan spesifikasi dan deskripsi pekerjaan yang diinginkan;
                       ii.          Adanya perencanaan MSDM yang jelas.
d.        Dari aspek keuangan, bisnis Ikan Betutu Lovers adalah bisnis yang layak dilakukan dengan asumsi dilaksanakan secara berkesinambungan lebih dari enam tahun karena alasan sebagai berikut :
                         i.          Nilai NPV yang negatif;
                       ii.          Nilai PI  kurang dari 1;
                     iii.          Nilai PBP lebih besar dari standar yang ditetapkan yaitu lebih dari 6 tahun;
                     iv.          Nilai penjualan BEP dalam unit lebih kecil daripada nilai penjualan aktual.
e.         Dari aspek yuridis, sosial, dan ekonomi, maka bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
                         i.          Aspek sosial : dalam aspek sosial, Ikan Betutu Lovers telah memenuhi dan layak karena memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan daerah sekitarnya;
                       ii.          Aspek ekonomi : aspek ini layak karena dengan adanya Ikan Betutu Lovers dapat menyerap tenaga kerja maupun dapat memenuhi kebutuhan lele di daerah Purwodadi dan sekitarnya, serta dapat meningkatkan produktivitas ikan Betutu di Kabupaten Grobogan;
                     iii.          Aspek yuridis dan perizinan : aspek ini layak karena Ikan Betutu Lovers akan mengurus surat izin lingkungan sehingga bisnis ini dapat berjalan dengan baik.
























DAFTAR PUSTAKA

Http: id.wikipedia.org/wiki/  diunduh tanggal 30 Desember 2014
http://malesmania.wordpress.com/  diunduh tanggal 29 Desember 2014



Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal jurnal, buku besar, neraca, dan laba rugi

Contoh Soal 1 : Karyanto membuka usaha kantor Akuntan dengan nama “Karyanto Akuntan” transaksi-transaksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Maret 2             Karyanto menginvestasikan sebagai modal pertama :                         Uang tunai                                                                                 Rp. 1.750.000                          Peralatan kantor                                                                        Rp. 1.500.000                         Gedung kantor                                                                            Rp. 4.250.000 Maret 5            Dibeli tunai suplai kantor seharga                                             Rp.    200.000 Maret 8            Diterima Pendapatan jasa                                                           Rp. 1.450.000 Maret 10          Bibayar upah buruh                                                                     Rp.      30.000 Maret 15          Dite

MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN K UALITAS                     KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi.  Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN KUALITAS”.             Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H. Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.                 Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makal a h ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Menentukan Misi Perusahaan

MENENTUKAN MISI PERUSAHAAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Misi Perusahaan” .Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Strategik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terutama kepada Ibu Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Strategik. Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategik, yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 1. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 1, dan bagi kita semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata  pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran