Langsung ke konten utama

BAB 19 Pendekatan Moneter dan Pendekatan Keseimbangan Portofolio



TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 19 Pendekatan Moneter dan Pendekatan Keseimbangan Portofolio
Soal-Soal Kajian

Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: D:\images.jpg


Laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional Kelas C
Dosen Pengampu Arif Pujiyono, S.E., M.Si. dan Fitrie Arianti, S.E., M.Si.
 Disusun Oleh :

Ariyo Murti Raharjo               12010111130173
Muhammad Andie Hakim      12010111130116


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014

1.      Apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan pendekatan-pendekatan tradisional terhadap penyesuaian neraca pembayaran? Apa yang dimaksudkan dengan konsep pendekatan moneter terhadap neraca pembayaran? Dalam hal apa sajakah pendekatan moneter itu berbeda dengan pendekatan-pendekatan tradisional?
Jawab :
Pendekatan-pendekatan tradisional terhadap penyesuaian neraca pembayaran merupakan suatu cara-cara pendekatan yang pernah digunakan sebelumnya. Pendekatan elastisitas, pendekatan penggandaan pendapatan, pendekatan absorpsi, dan pendekatan kebijakan merupakan pendekatan-pendekatan tradisional yang dimana antara satu pendekatan dengan pendekatan lainnya itu tidak sepenuhnya terpisah dan sebaliknya bahkan dapat saling dipadukan dan mendukung.
Pendekatan moneter merupakan suatu bentuk penyempurnaan monetarisme domestik yang bertolak dari aliran pemikiran Chicago. Pendekatan ini memandang neraca pembayaran pada pokoknya sebagai sebuah fenomena moneter.
Perbedaan pendekatan moneter dengan pendekatan tradisional dapat terlihat dalam penyajian yakni pendekatan moneter yang baru ini disajikan sebagai suatu alternatif superior dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan tradisional, mengingat pendekatan moneter ini selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan prediksi-prediksi dan bisa pula diolah guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai berbagai implikasi penerapan kebijakan-kebijakan makroekonomi yang secara umum bertentangan dengan apa yang diajukan oleh pendekatan-pendekatan tradisional.

2.      Menurut pendekatan moneter, unsur apakah yang harus sama besarnya dengan permintaan uang agar keseimbangan dapat tercipta pada neraca pembayaran? Apa yang dimaksud dengan “penawaran uang” di suatu negara? Jelaskan pula maksud dari “basis moneter” yang dimiliki oleh setiap negara? Lalu apa yang dimaksud dengan “faktor penggandaan uang”?
Jawab :
Unsur yang harus sama besar dengan permintaan uang adalah penawaran uang. Penawaran uang merupakan segenap arus moneter yang oleh Federal Reserve disebut M1, yaitu jumlah total uang kartal dan uang giral yang dimiliki oleh semua rumah tangga dan perusahaan.
Basis moneter dalam setiap negara merupakan pengendali dari arus penawaran uang yang diberikan. Penawaran uang dari suatu perekonomian dikendalikan oleh bank sentral. Bank sentral secara langsung mengatur jumlah uang kartal yang beredar dan secara tidak langsung mengendalikan jumlah simpanan atau uang giral yang dikelola oleh bank-bank swasta. Kita cukup berasumsi bahwa sebuah bank sentral dalam suatu negara selalu mampu mengatur dan mengelola besarnya penawaran uang sesuai dengan kehendaknya. Faktor penggandaan uang merupakan unsur-unsur yang mempengaruhi penggandaan uang dalam arus perekonomian disuatu negara.

3.                  Bagaimana surplus neraca pembayaran tercipta menurut pandangan pendekatan moneter? Lalu bagaimana defisit neraca pembayaran itu tercipta menurut pendekatan itu? Apa perbedaan dari yang dikatakan oleh pendekatan-pendekatan tradisional?
Jawab :
Ketika neraca pembayaran yang tidak seimbang merupakan refleksi dari ketidakseimbangan dalam pasar uang. Neraca pembayaran yang defisit merupakan refleksi dari adanya kelebihan jumlah uang yang beredar dan sebaliknya surplus sebagai refleksi kelebihan permintaan uang. Di dalam jangka panjang, keseimbangan pasar uang (juga neraca pembayaran) akan terjadi secara otomatis. Tetapi apabila otoritas moneter melakukan tindakan sterilisasi (dengan kata lain menyimpang dari anggapan pendekatan moneter), maka surplus atau defisit neraca pembayaran akan terjadi terus menerus.
Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah uang yang beredar.  Pertambahan uang yang beredar menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing tersebut.

4. Apa yang dimaksud dengan kaum monetaris global? Apa pengertian dari "hukum satu harga"? Mengapa sebagian besar negara dikatakan kehilangan kontrolnya terhadap penawaran uang dalam jangka panjang jika mereka beroperasi dalam sistem kurs baku?
Jawab :
Kaum monetaris global adalah kaum ekstrim. Hukum satu harga menjelaskan tentang hubungan antara nilai tukar atau kurs dengan harga barang atau komoditi. Menurut hukum ini, komoditas yang sama akan memiliki harga yang sama, meskipun dijual di tempat yang berbeda. Hal ini didasarkan pada argument bahwa jika ada selisih harga dari komoditas yang sama, maka akan tercipta peluang untuk melakukan arbitrase.
dalam sistem kurs baku dan dalam jangka panjang setiap Negara acapkali kehilangan control terhadap total penawaran uangnya. Upaya yang dilakukan oleh otorita moneter guna menigkatkan total penawaran uang (Ms) ketika tingkat permintaan uang (Md) tidak berubah hanya akan mengakibatkan arus uang keluar yang penurunan jumlah cadangan resmi internasional yang dimiliki oleh Negara tersebut (F).

5. Menurut prediksi pendekatan moneter, dampak apakah yang akan ditimbulkan oleh devaluasi, pemberlakuan tarif impor atau kuota, pengenaan kurs berganda, penurunan suku bunga, pertumbuhan ekonomi (GDP) di suatu negara terhadap neraca pembayarannya? Apa perbedaan pernyataan pendekatan moneter tersebut dari yang dikatakan oleh pendekatan-pendekatan tradisional?
Jawab :
Tindakan tersebut akan meningkatkan harga domestic dari berbagai komoditi yang diperdagangkan secara internasional. Sementara itu harga dari berbagai komoditi yang tidak diperdagangkan secara internasional juga ikut mengalami kenaikan, meskipun kenaikannya lebih kecil mengingat adanya hubungan substitusi didalamnya, baik itu pada sisi konsumsi maupun produksi antara komoditi-komoditi yang diperdagangkan secara internasional dan yang tidak.
Pendekatan elastisitas tradisional justru memprediksikan akan terjadinya deficit neraca pembayaran.

6. Penjelasan apa yang diberikan oleh pendekatan moneter mengenai proses penyesuaian atas ketidakseimbangan neraca pembayaran dalam sistem kurs mengambang? Apa perbedaannya dari kasus koreksi neraca pembayaran dalam sistem kurs baku?
Jawab :
Pendekatan moneter menyatakan bahwa dalam system kurs mengambang, ketidakseimbangan neraca pembayaran dapat segera dikoreksi oleh perubahan-perubahan otomatis kurs tanpa melibatkan arus uang atau asset-asset cadangan internasional. Jadi dalam system kurs mengambang setiap Negara memiliki control yang dominan terhadap penwaran uang dan kebijakan moneternya dalam mengupayakan keseimbangan eksternal. Proses penyesuaiannya berlangsung sebagai hasil dari perubahan harga-harga domestic yang menyertai perubahan kurs.

7. Hal-hal apa sajakah yang menentukan tingkatan kurs dan perubahannya dalam sistem kurs mengambang, menurut pendekatan moneter?
Jawab :
Yang menentukan menurut pendekatan moneter adalah defisit neraca pembayaran dan surplus neraca pembayaran.

8. Jelaskanlah perbandingan mekanisme penyesuaian yang dilakukan oleh pendekatan moneter atas sistem kurs mengambang terkendali, sistem kurs mengambang dan sistem kurs baku?
Jawab :
Penyesuaian pada Sistem kurs mengambang terjadi saat setiap negara memiliki kontrol yang dominan terhadap penawaran uang dan kebijakan moneternya dalam mengupayakan keseimbangan eksternal. Proses penyesuaiannya berlangsung sebagai hasil dari perubahan harga-harga domestik yang menyertai perubahan kurs.
Penyesuaian pada sistem kurs baku, ketidakseimbangan neraca pembayaran didefinisikan sebagai cerminan dan akibat dari adanya arus uang atau aset-aset cadangan internasional.
Penyesuaian pada sistem kurs mengambang terkendali, otorita moneter dari suatu negara acapkali melakukan intervensi terhadap pasar-pasar valuta asing dan mereka sering kali melakukan pengurangan atau sebaliknya memacu akumulasi cadangan internasional demi mencegah terjadinya depresiasi atau apresiasi mata uang domestik secara berlebihan. 

9. Apa yang dimaksud dengan pendekatan keseimbangan portofolio? Dalam hal apakah pendekatan ini berbeda dari pendekatan moneter?
Jawab :
Pendekatan keseimbangan portofolio menyatakan bahwa uang domestik hanya merupakan salah satu dari sekian banyak jenis aset finansial yang diminta oleh penduduk dari suatu negara.
Dalam model keseimbangan portofolio yang sederhana, segenap individu dan perusahaan menyimpan kekayaan finansial dalam berbagai variasi kombinasi aset antara lain terdiri dari uang domestik, obligasi domestik, devisa, dan sebagainya.

10. Jelaskanlah arti penting relative atas penyesuaian stok asset-aset finansial apabila dibandingkan dengan penyesuaian dalam arus-arus perdagangan ketika terjadi perubahan kurs dalam jangka pendek dan jangka panjang menurut pendekatan keseimbangan portofolio? Apa yang dikemukakan oleh pendekatan keseimbangan portofolio sebagai penjelasan atas terjadinya lonjakan kurs yang seringkali terjadi diberbagai pasar valuta asing dewasa ini?
Jawab :
Bahwa perubahan-perubahan kurs, suku bunga, kekayaan, perkiraan mengenai nilai suatu aset di masa mendatang dan sebagainya, akan mengguncangkan ekuilibrium pasar-pasar finansial dan mendorong setiap investor untuk merelokasikan segenap aset finansialnya demi mencapai ekulibrium atau keseimbangan portofolio yang baru dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perbedaan mencolok dalam ukuran dan kecepatan penyesuaian antara stok finansial dan sektor riil memberikan suatu implikasi yang sangat penting terhadap proses pembentukan kurs dan perubahan-perubahan atau dinamikanya dari waktu ke waktu.
Pada sektor moneter apabila suku bunga domestik mengalami kenaikan sehingga relatif lebih tinggi ketimbang suku bunga yang berlaku di luar negeri, dalam jangka panjang dampak yang terjadi terhadap kurs dari berbagai perubahan sektor atas berbagai variabel penting selalu terjadi dalam waktu yang singkat, bahkan sangat singkat.
Namun secara umum perubahan-perubahan kurs tersebut nampaknya lebih digerakkan oleh perubahan di sektor finansial ketimbang perubahan di sektor riil. Namun adakalanya kurs mengalami perubahan sangat cepat akibat adanya perubahan disektor riil dan seandainya ini terjadi maka fenomena ini disebut sebagai lonjakan.

11. Apa hasil dari serangkaian pengujian empiris yang telah dilakukan terhadap keberlakuan pendekatan moneter dan pendekatan keseimbangan portofolio dan bagaimana bobotnya kalau kedua pendekatan ini dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan tradisional?
Jawab
Kontribusi pendekatan moneter adalah kemampuannya menonjolkan peran uang dalam proses penyesuaian atas berbagai ketidakseimbangan neraca pembayaran. Pendekatan ini juga mampu mengimbangi pendekatan-pendekatan tradisional yang sebelumnya hanya memusatkan perhatiannya pada variabel-variabel riil dan hampir sepenuhnya mengabaikan faktor-faktor moneter yang dalam kenyataannya memang penting.
Pendekatan keseimbangan portofolio mengembangkan lebih jauh analisis yang dikemukakan oleh pendekatan moneter itu dengan mencakup pentingnya penyesuaian pada stok berbagai aset finansial selain uang.

12. Tugas-tugas teoritis dan empiris apa sajakah yang masih perlu dilakukan agar kita dapat memperoleh suatu teori umum yang serba lebih baik? Bagaimana prospek kemunculan upaya-upaya penyempurnaan teoritis dan empiris itu dimasa mendatang?
Jawab :
Masih banyak studi teoritis yang perlu kita untuk menyempurnakan dan memadukan pendekatan moneter dan keseimbangan portofolio dengan pendekatan-pendekatan tradisional yang relevansinya tidak bisa diabaikan begitu saja. Kita juga perlu melakukan serangkaian uji empiris yang lebih banyak dan teliti lagi dalam rangka mengetahui secara pasti sejauh mana keberlakuan model-model tersebut dan aspek-aspek apa yang perlu dikembangkan agar kita dapat mendapatkan suatu teori baru dan baku yang lebih baik mengenai kurs dan neraca pembayaran.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal jurnal, buku besar, neraca, dan laba rugi

Contoh Soal 1 : Karyanto membuka usaha kantor Akuntan dengan nama “Karyanto Akuntan” transaksi-transaksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Maret 2             Karyanto menginvestasikan sebagai modal pertama :                         Uang tunai                                                                                 Rp. 1.750.000                          Peralatan kantor                                                                        Rp. 1.500.000                         Gedung kantor                                                                            Rp. 4.250.000 Maret 5            Dibeli tunai suplai kantor seharga                                             Rp.    200.000 Maret 8            Diterima Pendapatan jasa                                                           Rp. 1.450.000 Maret 10          Bibayar upah buruh                                                                     Rp.      30.000 Maret 15          Dite

MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN K UALITAS                     KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi.  Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN KUALITAS”.             Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H. Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.                 Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makal a h ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Menentukan Misi Perusahaan

MENENTUKAN MISI PERUSAHAAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Misi Perusahaan” .Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Strategik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terutama kepada Ibu Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Strategik. Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategik, yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 1. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 1, dan bagi kita semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata  pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran