Langsung ke konten utama

lingkungan eksternal



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Terdapat sejumlah faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga memengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya. Faktor-faktor ini, yang membentuk lingkungan eksternal, dapat dibagi menjadi tiga subkategori yang saling terkait : faktor-faktor dalam lingkungan jauh, factor-faktor dalam limgkungan industri, dan faktor-faktor dalam lingkungan operasi.

Rumusan Masalah
Banyak perusahaan yang gagal dalam melakukan pengembangan bisnis, sehingga perusahaan tersebut tidak dapat beroperasi dan tenggelam di tengah persaingan global. Kegagalan tersebut bisa diakibatkan dari penerapan strategi dan memahami lingkungan eksternal perusahaan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan pada lingkungan eksternal :
1. Apa itu tiga faktor lingkungan yang memengaruhi kinerja suatu perusahaan?
2. Apa itu lima faktor dalam lingkungan yang jauh?
3. Bagaimana pengaruh ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi?
4. Apa itu analisis industri menggunakan model lima kekuatan?
5. Apa itu lima faktor dalam lingkungan operasi?

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah Lingkungan Eksternal ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tiga faktor lingkungan yang memengaruhi kinerja suatu perusahaan
2. Menyebutkan dan menjelaskan apa itu lima faktor dalam lingkungan yang jauh
3. Memberikan contoh-contoh pengaruh bagaimana pengaruh ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi
4. Menjelaskan analisis industri menggunakan model lima kekuatan
5. Menyebutkan dan menjelaskan lima faktor dalam lingkungan operasi

BAB II
PEMBAHASAN

Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang berasal dari luar, dan biasanya tidak terkait dengan situasi suatu perusahaan : faktor (1) ekonomi, (2) sosial, (3) politik, (4) teknologi, dan (5) ekologi. Lingkungan ini memberikan peluang, ancaman, dan batasan bagi perusahaan, tetapi jarang sekali ada perusahaan yang dapat memberikan pengaruh timbal balik yang cukup besar.

·         Faktor-faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari berbagai segmen pasar, setiap perusahaan harus mempertimbangan tren ekonomi pada segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik pada tingkatan nasional maupun internasional, manajer harus mempertimbangkan ketersediaan kredit, tingkat pendapatan bersih sesudah pajak, dan kecenderungan konsumsi. Suku bunga utama, inflasi, dan tren pertumbuhan penduduk nasional bruto merupakan faktor-faktor ekonomi lainnya yang harus dipantau.

·         Faktor-faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat dalam lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari kondisi budaya, ekologi, denografi, agama, pendidikan, dan etnis. Ketika sikap sosial berubah, permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku, aktivitas, waktu luang, dan seterusnya pun berubah. Sama seperti kekuatan lain dalam lingkungan eksternal jauh, kekuatan sosial bersifat dinamis, dengan perubahan konstan yang berasal dari usaha-usaha para individu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan mengendalikan dan beradaptasi dengan faktor lingkungan. Teresa Iglesias-Solomon berharap akan  mendapat keuntungan dari perubahan sosial melalui Ninos, katalog produk anak-anak yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Teresa Iglesias-Solomon memiliki alasan untuk bersikap positif mengenai masa depan Ninoskarena populasi Hispanik tumbuh lima kali lebih cepat dibandingkan populasi umum di AS dan menjadi minoritas terbesar di negara tersebut.
Salah satu perubahan mendasar selama beberapa tahun belakangan ini adalah masuknya sejumlah besar wanita ke dalam pasar tenaga kerja. Perubahan sosial mendasar kedua adalah tumbuhnya minat konsumen dan karyawan terhadap masalah kualitas hidup. Perubahan sosial mendasar yang ketiga adalah perubahan distribusi usia dari populasi.
Menerjemahkan perubahan sosial ke dalam  ramalan dampak bisnis merupakan proses yang sulit. Namun, estimasi yang didasarkan pada informasi mengenai dampak dari berbagai perubahan, seperti pergeseran geografis dalam  populasi serta perubahan nilai kerja, standar etis, dan orientasi agama hanya dapat membantu suatu perusahaan yang memiliki strategi untuk mencapai kemakmuran.

·         Faktor-faktor Politik
Arah dan stabilitas faktor politik merupakan pertimbangan utama manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor politik menentukan parameter-parameter hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroprasi. Batasan politik yang dikenakan pada perusahaan biasanya diberlakukan melalui keputusan perdagangan yang adil, undang-undang anti monopoli, program pajak, aturan upah minimum, kebijakan  polusi dan penentuan harga, penambahan administrasi, dan berbagai tindakan lain yang ditujukan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena undang-undang dan peraturan semacam itu biasanya bersifat membatasi. Kedua hal tersebut cederung mengurangi potensi laba perusahaan. Namun, beberapa tindakan politik dirancang untuk menguntungkan dan melindungi perusahaan. Beberapa tindakan yang demikian mencakup hukum paten, subsidi pemerintah, dan hbah penelitian produk. Biasanya pemangku kepentingan yang berbeda memiliki kepentingan yang berbeda atas isu-isu yang penting  yang mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan.. kemudian mereka berusaha untuk mempengaruhi legislator sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Sebagai contoh, serikat pekerja berupaya untuk mempengaruhi presiden Obama sebagai imbal balik atas dukungannya dalam pemilihan presiden .
            Aktivitas politik juga memiliki dampak signifikan terhadap dua fungsi pemerintah yang mempengaruhi lingkungan jauh perusahaan : fungsi pemasok dan fungsi pelanggan.


Fungsi Pemasok
Keputusan pemerintah mengenai akses perusahaan swasta ke sumber daya alam yang dimiliki oleh pemerintah dan cadangan nasional produk pertanian akan sangat mempengaruhi kelangungan strategi dari beberapa perusahaan.
Fungsi Pelanggan
Permintaan pemerintah akan produk dan jasa dapat menciptakan, mempertahankan, meningkatkan, atau meniadakan banyak peluang pasar.

Faktor-faktor Teknologi
Faktor keempat dalam lingkungan jauh melibatkan perubahan teknologi. Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat menciptakan kemungkinan akan produk atau akan perbaikan pada produk yang sudah ada atau pada teknik manufakturing dan pemasaran.
            Terobosan teknologi dapat menimbulkan dampak yang dramatis dan seketika terhadap lingkungan suatu perusahaan. Terobosan ini dapat menciptakan pasar dan produk baru yang canggih atau secara signifikan memperpendek umur dari fasilitas manufakturing. Dengan demikian, semua perusahaan, terutama perusahaan yang berada dalam industri yang bertumbuh dengan cepat, harus berusaha memahami kemajuan teknologi saat ini dan kemungkinan kemajuan pada masa depan yang dapat mempengaruhi produk dan jasanya. Kuasai ilmu pengetahuan yang mencoba meramalkan kemajuan dan memperkirakan dampaknya terhadap operasi suatu organisasi dikenal sebagai peramalan teknologi (technological forecasting).
            Kunci dari peramalan teknologi yang bermanfaat terletak pada pemprediksian kapabilitas teknologi masa depan serta dampak yang mungkin ditimbulkannya secara akurat. Analisis komprehensif mengenai dampak perubahan teknologi melibatkan studi mengenai perkiraan dampak teknologi baru terhadap hubungan antara perusahaan dan komunitas. Selama beberapa tahun belakangan ini, peramalan dalam bidang yang terakhir patut mendapatkan perhatian khusus.



Faktor-faktor Ekologi
Faktor yang paling penting dalam lingkungan jauh adalah hubungan timbal balik antara perusahaan dan ekologi. Istilah Ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan makhluk hidup lainnya serta air, udara, dan tanah. Ancaman terhadap ekologi yang mendukung kehidupan manusia, yang tertutama disebabkan oleh aktivitas manusia dalam komunitas industri secara umum disebut polusi. Perhatian spesifik mencakup pemanasan global, hilangnya habitat dan keberagaman biologi serta polusi air, udara ,dan tanah.
            Sebagaimana penyumbang utama terhadap polusi ekologi, saat ini perusahaan-perusahaan dianggap bertanggung jawab untuk menghilangkan racun yang dihasilkan dari proses manufakturingnya dan membersihkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan sebelumnya. Manajer semakin diwajibkan oleh pemerintah atau diharapkan oleh publik untuk mempertimbangkan keprihatinan ekologis dalam pengambilan keputusan. Peraturan lingkungan hidup mempengaruhi strategi perusahaan di seluruh dunia. Banyak perusahaan mengkhawatirkan konsekuensi dari undang-undang lingkungan hidup yang mahal dan sangat membatasi. Akan tetapi, beberapa produsen memandang pengendalian baru ini sebagai peluang, menangkap pasar dengan produk yang membantu pelanggan untuk memenuhi standar hukumnya sendiri. Produsen lain berpendapat bahwa biaya yang dihabiskan untuk lingkungan hidup menghambat pertumbuhan dan produktivitas operasinya.

Manfaat Eko-Efisiensi
            Banyak perusahaan besar di dunia menyadari bahwa aktivitas bisnis tidak lagi dapat mengabaiksn masalah lingkungan. Setiap aktivitas terkait dengan ribuan transaksi lain serta dampak lingkungannya. Meningkatnya peraturan pemerintah dan keprihatinan pelanggan berkaitan dengan lingkungan, implementasi kebijakan lingkungan telah menjadi suatu keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, sasaran perusahaan yang rasional yaitu membatasi dampak perusahaan tersebut terhadap ligkungan, sehingga memastikan adanya manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan komunitas. Mengabaikan tanggung jawab ini berarti memusnahkan perusahaan dan ekosistem manusia.
Menetapkan prioritas, mengembangkan standar perusahaan, mengendalikan akuisisi dan pengunaan properti untuk melindungi habitat, menerapkan aktivitas hemat energi, dan mendesain ulang produk (misalnya memiinimalkan kemasan) merupakan beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperkuat startegi eko-efisien. Salah satu langkah terpenting yang dapat diambil perusahaan untuk mencapai posisi kompetitif terkait strategi eko-efisien adalah sepenuhnya mengapitalisasi perkembangan teknologi sebagai metode untuk memperoleh efisiensi.
Terdapat 4 karakteristik utama dari perusahaan eko-efisien:
1.      Perusahaan yang eko-efisien harus proaktif, bukan reaktif. Kebijakan dibuat dan didorong oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri dan kepentingan pelanggannya sendiri dan kepentingan pelanggannya, bukan karena dipaksa oleh satu atau beberapa kekuatan eksternal.
2.      Eko-efisien harus dirancang, bukan ditambahkan. Karakteristik ini mengimplikasikan bahwa optimisasi eko-efisiensi membutuhkan setiap upaya perusahaan berkaitan dengan produk dan proses utuk mengintegrasikan strategi.
3.      Fleksibiltas adalah suatu keharusan dalam implementasi strategi yang eko-efisien. Inovasi teknologi dan evolusi pasar harus selalu diperhatikan.
4.      Eko-efisien bersifat menyeluruh, tidak sporadis. pada lingkungan bisnis global yang modern, usaha yang dilakukan tidak hanya harus bersifat lintas sektor industri, melainkan juga bersifat lintas batas nasional dan budaya.


Lingkungan Internasional
Memonitor lingkungan internasional, yang mungkin lebih baik dianggap sebagai dimensi internasional dari lingkungan global, mencakup penilaian setiap pasar non-domestik menggunakan faktor-faktor sama dengan yang digunakan untuk menilai pasar domestik. Meskipun tingkat kepentingan faktor tersebut berbeda, sekelompok kepentingan yang sama dapat digunakan untuk setiap negara. Misalnya, Fakta Strategi Global, memuat daftar dari faktor ekonomi, politik, hukum, dan sosial yang digunakan untuk menilai lingkungan internasional. Tetapi, terdapat satu komplikasi dalam proses ini, yaitu bahwa keterkaitan antarpasar internasional harus dipertimbangkan. Misalnya, selama beberapa tahun belakangan ini, konflik di Timur Tengah telah menyebabkan strategi bisnis kolaboratif antarperusahaan yang berasal dari negara yang salin bertentangan sangat sulit diterapkan.

LINGKUNGAN INDUSTRI
Professor Harvard, Michael E. Porter, mengajukan konsep lingkungan industri sebagai landasan pemikiran strategis dan perencanaan bisnis. Inti pemikirannya ini pertama kali diterbitkan dalam Harvard Business Review, dimana Porter menjelaskan lima kekuatan yang membentuk persaingan pada suatu industri. Kerangka analitisnya yang didefinisikan dengan baik membantu para manajer strategis untuk mengaitkan faktor lingkungan jauh dengan dampaknya terhadap linkungan operasi perusahaan.
BAGAIMANA KEKUATAN KOMPETITIF MEMBENTUK STRATEGI
Inti dari formulasi strategi adalah mengatasi persaingan. Namun, adalah mudah untuk memandang persaingan secara terlalu sempit dan pesimis. Meskipun kita sering mendengar para eksekutif mengeluhkan yang sebaliknya, persaingan ketat pada suatu industri bukanlah suatu kebetulan ataupun nasib buruk.
Lebih lanjut, dalam perebutan pangsa pasar, kompetisi tidak hanya termanifestasi dalam pihak lain. Melainkan, persaingan dalam suatu industri berakar dari perekonomian yang mendasari dan terdapat kekuatan kompetitif yang melampaui para pihak yang saling bersaing dalam suatu industri. Pelanggan, pemasok, pemain baru yang potensial, dan produk substitusi, seluruhnya merupakan pesaing yang tingkat keunggulan maupun keaktifannya bergantung pada industri.
Kondisi persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan dasar. Pengaruh kolektif kekuatan tersebut menentukan potensi laba akhir dalam suatu industri. Kekuatan kolektif ini berkisar intens dalam industri-industri seperti ban, kaleng metal, dan baja, di mana tidak ada satu perusahaan pun yang memperoleh tingkat pengembalian yang spektakuler atas investasinya; sampai ringan dalam industri-industri seperti jasa dan perlengkapan perusahaan minyak, minuman ringan, dan produk pembersih di mana masih terdapat ruang untuk memperoleh tingkat pengembalian yang cukup tinggi.
Dalam industri yang menurut para ekonomi terdapat “persaingan sempurna”, perebutan posisi tidak dapat dihindari dan pendatang baru sangat mudah masuk ke industri tersebut. Tentunya, struktur industri jenis ini menawarkan prospek laba jangka panjang terburuk. Namun, semakin lemah kekuatan kolektif ini, semakin besar peluang untuk kinerja superior.
Apa pun kekuatan kolektifnya, tujuan para pembuat strategi perusahaan adalah menemukan posisi dalam industri di mana perusahaan mereka dapat mempertahankan diri terhadap kekuatan-kekuatan tersebut atau mempengaruhinya untuk kepentingan perusahaan tersebut. Kekuatan kolektif ini dapat menjadi begitu jelas terlihat oleh semua antagonis. Tetapi, untuk mengatasinya, para pembuat strategi harus menyelidiki secara mendalam dan menganalisis sumber persaingan. Misalnya, apa yang membuat industri tersebut rentan terhadap pendatang baru? Apa yang menjadi kekuatan penawaran para pemasok?
Pemahaman mengenai sumber-sumber tekanan yang kompetitif yang mendasari ini menjadi landasan kerja bagi agenda tindakan strategis. Hal tersebut akan menyoroti kekuatan dan kelemahan kritis dari suatu perusahaan, menguatkan posisi perusahaan dalam industri, memperjelas bidang-bidang di mana perubahan strategis dapat menghasilkan pengembalian terbesar dan menyoroti bidang-bidang di mana tren industri menjanjikan signifikasi terbesar, baik sebagai peluang maupun ancaman. Pemahaman mengenai sumber-sumber ini terbukti membantu dalam mempertimbangkan bidang-bidang untuk diversifikasi.

KEKUATAN YANG SALING BERLAWANAN
Kekuatan atau kekuatan-kekuatan kompetitif yang paling kuat menentukan profitabilitas dari suatu industri sehingga menjadi hal terpenting dalam formulasi strategi. Sebagai contoh, bahkan jika suatu perusahaan dengan posisi kuat dalam suatu industri yang tidak terancam oleh pendatang baru akan memperoleh tingkat pengembalian yang rendah jika menghadapi barang substitusi yang lebih unggul atau lebih murah, sebagaimana yang dialami oleh produsen tabung vakum dan cerek penyaring kopi. Pada situasi semacam itu, mengatasi produk substitusi merupakan prioritas strategi yang pertama.
Kekuatan yang berbeda tentu saja memiliki urutan yang berbeda dalam membentuk persaingan pada tiap industri. Pada industri tanker lintas samudra, kekuatan utama mungkin adalah pembeli (perusahaan-perusahaan minyak besar), sementara pada industri ban, kekuatan utamanya adalah pembeli OEM bersama-sama pesaing yang tangguh. Pada perusahaan baja, kekuatan utama adalah pesaing asing dan bahan substitusi.
Setiap industri memiliki struktur yang mendasari atau kelompok karakteristik ekonomi dan teknik dasar yang menimbulkan kekuatan kompetitif. Para pembuat strategi yang menginginkan perusahaannya berada pada posisi teratas dalam mengatasi lingkungan industri atau memengaruhi lingkungan tersebut sedemikian rupa sehinga menguntungkan perusahaan, harus belajar mengenai hal-hal yang membuat lingkungan bekerja.
Pandangan kompetisi ini tetap berlaku bagi industri yang bergerak di bidang jasa maupun yan menjual produk. Agar tidak membosankan, penulis menyebut produk maupun jasa sebagai produk. Prinsip umum yang sama juga berlaku untuk semua jenis perusahaan.

Ancaman dari Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang substansial. Perusahaan yang melakukan diversifikasi melalui akuisisi ke dalam industri tersebut dari pasar lain sering kali dapat membuatkejutan menggunakan sumber dayanya, sebagaimana yang dilakukan oleh Philip Morris dengan bir Miller.
Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya pendatan baru cukup tinggi dan pendatang baru dapat mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam dari pesaing yang ada, maka pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman serius ketika masuk.
Terdapat enam sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru :

·         Skala Ekonomi
Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya. Skala ekonomi dalam produksi, riset, pemasaran, dan jasa mungkin merupakan penghalang utama bagi masuknya pendatang baru dalam industri komputer mainframe, sebagaimana terlambat disadari oleh Xerox dan GE. Skala ekonomi juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi, utilisasi tenaga penjualan, pendanaan, dan hampir terhadap bidang-bidang lain dalam suatu perusahaan.

·         Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek, menciptakan hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan, layanan konsumen, menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan perbedaan produk merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan identifikasi merek. Hal ini mungkin merupakan hambatan masuknya pendatang baru yang paing penting dalam industri minuman ringan, obat-obatan bebas, kosmetik, perbankan investasi, dan akuntan publik. Untuk membangun pagar yang tinggi di sekililing usahanya, para produsen bir menggabungkan identifikasi merek dengan skala ekonomi dalam produksi, distribusi, dan pemasaran.

·         Persyaratan Modal
Kebutuhan untuk menginvestasikan sumber daya keuangan yang besar dalam bersaing menciptakan hambatan bagi masuknya pendatang baru, terutama jika modal tersebut dibutuhkan untuk pengeluaran yang tidak bisa diperoleh kembali, seperti memasan iklan di awal usaha atau melakukan penelitian dan pengembangan awal. Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk memberikan kredit kepada pelanggan, memberli persediaan, dan menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama. Meskipun perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat menginvasi hampir semua industri, persyaratan modal yang sangat besar pada bidang-bidang tertentu, seperti manufaktur komputer dan ekstraksi mineral, membatasi pendatang baru yang mungkin masuk.

·         Kerugian Biaya yang Tidak Dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang sudah masuk mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh calon pesaingnya, tanpa melihat ukuran dan skala ekonominya. Keunggulan ini dapat berasal dari dampak kurva pembelajaran (dan dari kurva pengalaman), teknologi yang dimiliki, akses terhadap sumber bahan baku terbaik, aset yang dibeli dengan harga sebelum inflasi, subsidi pemerintah, atau lokasi yang menguntungkan. Kadang kala keunggulan biaya ini ditegakkan secara hukum, seperti melalui paten.

·            Akses terhadap Saluran Distribusi
Pendatang baru harus memastikan distribusi dari produk atau jasa yang ditawarkannya. Semakin terbatasnya saluran distribusi grosir atau ritel dan semakin terikatnya saluran-saluran ini dengan pesaing yang ada, tentu akan semakin sulit untuk masuk ke isndustri ini. Untuk mengatasinya pendatang baru harus menciptakan saluran distribusinya sendiri, sebagaimana yang dilakukan Times di industri jam tangan.

·         Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya pendatang baru ke industri, dengan pengendalian-pengendalian seperti persyaratan lisensi, pembatasan akses ke bahan baku, dan insentif pajak.
Ekspektasi calon pesaing mengenai reaksi para pesaing yang sudah ada juga dapat memengaruhi keputusannta untuk memasuki suatu industri. Perusahaan tersebut mungkin akan berfikir dua kali jika perusahaan yang ada pernah berhasil mengusir pendatang baru, atau jika perusahaan yang sudah ada memiliki sumber daya yang cukup besar untuk melawan.
Perusahaan yang sudah ada kemungkinan besar akan menurunkan harga karena ingin mempertahankan pangsa pasarnya atau karena adanya kelebihan kapasitas di tingkat industri tersebut.
Pemasok yang Berkuasa
Pemasok dapat menggunakan kekuatan menawarnya terhadap partisipan dalam suatu industri dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas barang atau jasa yang dibeli. Kekuatan dari setiap kelompok pemasok (atau pembeli) penting bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasar dan seberapa pentingnya penjualan atau pembeliannya bagi industri tersebut relatif terhadap bisnisnya secara keseluruhan.
Kelompok pemasok mempunyai kekuatan jika:
1.      Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan dan lebih terkonsentrasi dibandingkan industri kepada mereka menjual.
2.      Produknya unik atau paling tidak terdiferensiasi, atau jika kelompok tersebut memiliki biaya tukar yang besar.
3.      Pemasok tidak perlu bersaing dengan produk lain untuk menjual ke industri tersebut. Misalnya persaingan antara perusahaan baja dan perusahaan aluminium untuk menjual ke industri kaleng mengurangi kekuatan setiap pemasok.
4.      Pemasok merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi ke hilir sampai bisnis industri tersebut. Hal ini membatasi kemampuan industri untuk meperbaiki syarat-syarat dalam perjanjian pembeliannya.
5.      Industri itu bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompok pemasok tersebut. Jika industri tersebut merupakan pelanggan penting, keuntungan pemasok akan berkaitan erat dengan industri itu, serta kelompok pemasok tersebut akan melindungi industri itu melalui pemberian harga yang wajar serta bantuan dalam aktivitas-aktivitas seperti penelitian dan pengembangan serta negosiasi.

Pembeli yang Berkuasa
Pembeli juga dapat memaksa harga turun, menuntut kualitas yang lebih tinggi atau pelayanan lebih, dan mengadu pemasok yang saling bersaing.
Kelompok pembeli akan berkuasa jika:
1.      Kelompok ini terkonsentrasi atau membeli dalam volume besar.
2.      Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut adalah produk standar atau produk yang tidak terdiferensiasi.
3.      Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut merupakan salah satu komponen dari produk yang dihasilkannya dan biaya komponen itu merupakan bagian yang dignifikan dari total biaya produk tersebut.
4.      Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil, sehingga memiliki insentif yang tinggi untuk menurunkan biaya pembeliannya. Tetapi, pembeli dengan laba yang besar pada umumnya kurang sensitif terhadap harga (yaitu jiak barang yang dibeli bukan merupakan bagian yang signifikan dari total biaya mereka).
5.      Produk industri tersebut tidak terlalu penting bagi kualitas dari produk atau jasa si pembeli.
6.      Produk industri tersebut tidak dapat menghemat biaya pembeli. Jika prosuk atau jasa industri dapat menghasilkan uang berlipat ganda sehingga dapat menutup sendiri biaya perolehannya, maka pembeli jarang sekali sensitif terhadap harga dan lebih tertarik pada kualitas.
7.      Pembeli merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri tersebut.
Sebagian besar sumber kekuatan pembeli berasal dari konsumen sebagai satu kelompok maupun dari para pembeli industri dan komersial, hanya dibutuhkan modifikasi terhadap kerangka referensi. Konsumen lebih sensitif terhadap harga jika mereka membeli produk yang tidak terdiferensiasi, yang harganya relatif lebih mahal dibandingkan penghasilannya, dan yang berasal dari jenis dimana kualitas tidak terlalu penting.
Kekuatan pembeli ritel ditentukan oelh aturan yang sama, dengan satu tambahn penting. Para peritel dapat memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan terhadap produsen jika mereka dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen, sebagaimana yang terjadi di komponen audio, perhiasan, alat rumah tangga, olah raga, dan produk-produk lainnya.

Produk Substitusi
            Masalah yang dapat timbul pada produk substitusi misalnya jika industri tersebut tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau melakukan diferensiasi (misalnya melalui pemasaran), maka industri itu akan mengalami kemunduran dalam laba dan mungkin juga dalam pertumbuhannya.
Selain itu semakin menarik harga yang ditawarkan oleh produk substitusi, semakin kuat batasan terhadap potensi laba industri tersebut. Substitusi tidak hanya membatasi laba pada saat normal, tetapi juga mengurangi keuntungan besar yang diperoleh ketika pasar “meledak”.
Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan secara strategis dalam produk substitusi yaitu: produk subtitusi yang memiliki tren membaiknya kinerja harga dibandingkan dengan produk industri tersebut atau diproduksi oleh industri yang memperoleh laba yang tinggi.

Merebut Posisi
            Kompetisi antarpesaing merupakan hal yang biasa terjadi di dalam perebutan posisi. Nah, bentuk persaingan biasanya berkaitan dengan sejumlah faktor:
1.      Banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan kekuatan yang hampir sama.
2.      Pertumbuhan industri yang lambat.
3.      Produk atau jasa yang ditawarkan kurang memiliki diferensiasi (perbedaan).
4.      Biaya tetap tinggi atau produknya tidak tahan lama.
5.      Kapasitas biasanya ditambah dalam jumlah besar, hal ini biasanya dapat menggangu keseimbangan permintaan-penawaran industri.
6.      Hambatan untuk keluar sangat tinggi.
7.      Para pesaing memiliki strategi, asal, dan “kepribadian” yang beragam.

ANALISIS INDUSTRI DAN ANALISIS KOMPETITIF
            Yang dimaksud disini adalah pemahaman yang seksama mengenai industri dan kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. ada empat hal yang dibahas, diantaranya:

Batasan Industri
            Industri adalah kumpulan perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. “produk yang serupa” adalah produk yang dianggap oleh konsumen dapat saling menubstitusi. Oleh karena itu yang dibahas disini adalah darimana batasan industri ini dimulai dan sampai mana batasan ini berakhir?
Untuk itu kita perlu memahami, mengapa definisi batasan industri menjadi penting? Pertama batasan ini membantu eksekutif menetapkan arena dimana perusahaannya berkompetisi. Penetuan segmentasi, targeting, dan positioning mutlak dipahami oleh para eksekutifnya.
Kedua, definisi batasan industri memusatkan perhatian pada pesaing perusahaan tersebut. definisi batasan industri memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pesaing dan produsen produk substitusi. Hal ini sangat penting bagi desain strategi kompetitif suatu perusahaan.
Ketiga, definisi batasan industri membantu para eksekutif untuk menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan. Perlunya penetapan strategi-strategi agar tujuan yang semula diharapkan dapat tercapai. Dimisalkan untuk perusahaan atas (primer) berperan sebagai ujung tombak pengembangan teknologi dan edukasi konsumen mengenai prodaknya, sedangkan untuk perusahaan yang dibawahnya hanya perlu meniru apa yang sudah dijalankan perusahaan primer dan berfokus pada kenyamanan produsen.
Terakhir, definisi batasan industri memberikan landasan lain kepada eksekutif untuk mengevaluasi sasaran perusahaannya. Eksekutif menggunakan definisi tersebut untuk meramalkan permintaan akan produk dan jasa perusahaan. Dengan prediksi tersebut, mereka dapat menentukan apakah sasaran itu cukup realistis.

·         Masalah Dalam Mendefinisikan Batasan Industri
            Mendefinisikan batasan industri memerlukan imajinasi dan kehati-hatian. Kehati-hatian dibutuhkan karena tidak terdapat aturan yang pasti untuk tugas ini dan karena definisi yang buruk akan mengarah pada perencanaan yang buruk. Imajinasi diperlukan karena industri bersifat dinamis­-pada setiap industri, terjadi perubahaan-perubahan penting dalam faktor kunci seperti persaingan, teknologi, dan permintaan konsumen.
            Mendefinisikan batasan industri merupakan tugas yang amat sulit. Kesulitan ini berasal dari tiga sumber:
1.      Evolusi industri seiring dengan berjalannya waktu menciptakan peluang dan ancaman.
2.      Evolusi industri menciptakan industri dalam industri.
3.      Lingkup industri semakin global.

·         Mengembangkan Definisi Industri Yang Realistis
            Untuk mendefinisikan industrinya secara realistis, eksekutif harus memeriksa lima masalah berikut:
1.      Bagian dari industri yang berkaitan dengan sasaran perubahan.
2.      Unsur-unsur kunci keberhasilan di bagian industri.
3.      Kemampuan yang diperlukan untuk bersaing di industri tersebut, serta cara membangun kemampuannya.
4.      Meraih peluang dan mengatasi ancaman di masa depan.
5.      Sesuai pertumbuhan industri.

Struktur Industri
            Mendefinisikan batasan suatu industri tidaklah lengkap tanpa pemahaman mengenai atribut strukturalnya. Atribut struktural merupakan karakteristik tahan lama yang membuat suatu industri berbeda. Pertimbangkanlah industri televisi kabel dan jasa keuangan. Kedua industri tersebut sangat kompetitif, dan keduanya adalah penting bagi kualitas hidup kita. namun, kedua industri tersebut memiliki persyaratan berbeda untuk berhasil.
            Terdapat empat variabel dalam menyusun industri:

·         Konsentrasi
Kosentrasi mengacu pada sejauh mana penjualan suatu industri hanya di dominasi oleh sejumlah kecil perusahaan, hal itu akan menciptakan kosentrasi yang tinggi. Kosentrasi yang tinggi berfungsi sebagai hambatan bagi masuknya pendatang baru ke industri tersebut karena kosentrasi yang tinggi memungkinkan peusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar untuk mencapai skala ekonomi yang signifikan dan, dengan demikian, menurunkan harganya guna menghalangi upaya perusahaan baru untuk memasuki pasar.

·         Skala ekonomi
Variabel ini mengacu pada penghematan yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam suatu industri karena peningkatan volume. Secara sederhana, ketika volume produksi meningkat, biaya rata-rata jangak panjang per unit yang diproduksi akan turun.
Skala ekonomi dihasilkan dari sumber-sumber teknologi dan non teknologi. Sumber-sumber teknologi adalah tingkat mekanisasi atau otomatisasi yang lebih tinggi serta tingkat modernitas dari pabrik dan fasilitas produksi. Sumber-sumber non teknologi mencakuo koordinasi manajerial yang lebih baik terhadap fungsi dan proses produksi, perjanjian kontrak jangka panjang dengan pemasok, dan peningkatan kinerja karyawan dari speisalisasi.
Skala ekonomi merupakan penentu penting dari intesitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan-perusahaan yang menikmati skala ekonomi semacam dapat mengenakan hargayang lebih rendah dibandingkan dengan para pesaingnya. Perusahaan-perusahaan tersebut juga dapat menghalangi masuknya pendatang baru dengan cara mengurangi harga untuk sementara atau selamanya guna menghalangi masuknya pendatang baru ke industri tersebut.

·         Diferensiasi produk
Variabel ini mengacu pada sejauh mana konsumen memandang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut berbeda. Diferensiasi dapat bersifat nyata atau hanya berupa tanggapan. Perbedaan yang hanya berupa anggapan berasal dari cara dengan mana suatu perusahaan memosisikan produknya dan dari keberhasilan perusahaan itu dalam membujuk pelanggan bahwa produknya berbeda secara signifikan dari produk saingan. Strategi pemasaran merupakan sarana untuk melakukan hal tersebut. Perbedaan yang nyata maupun yang hanya berupa anggapan sering kali meningkatkan intesitas persaaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Sebaliknya diferensiasi yang berhasil merupakan kerugian kompetitif bagi perusahan yang berusaha memasuki suatu industri.

·         Hambatan bagi masuknya pendatang baru
Sebagaimana dinyatakan Porter sebelumnya,hambatan bagi masuknya pendatang baru (barriers to entry)  merupakan rintangan yang harus diatasi oleh perusahaan yang akan memasuki suatu industri. Hambatan ini bisa berwujud maupun tidak berwujud. Hambatan berwuud mencakup persyaratan modal,pengetahuan teknologi,sumber daya,dan peraturan yang mengatur masuknya pendatang baru ke dalam suatu industri. Hambatan tidak berwujud mencukup reputasi dari perusahaan yang ada saat ini,loyalitas pelanggan terhadap merk merk yang ada, dan akses ke kemampuan manajerial yang dibutuhkan untuk keberhasilan operasi dalam suatu industri.
Hambatan bagi masuknya pendatang baru akan menigkatkan maupun mencerminakan tingkat konsentrasi,skala ekonomi,dan diferensiasi produk dalam suatu industri,dan peningkatan semacam ini membuat pendatang baru semakin sulit untuk masuk dalam industri tersebut. Oleh karena itu,ketika terdapat hambatan yang tinggi dalam suatu industri,persaingan dalam industri akan  berkurang seiring berjalannya waktu.


Analisis kompetitif
·         Bagaimana mengidentifikasi pesaing
Dalam mengidentifikasi pesaing dan calon pesaing perusahaan, eksekutif perlu mempertimbangkan beberapa variabel penting:
1.      Bagaimana perusahaan lain mendenisikan lingkup pasarnya?semakin mirip definisi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan,semakin besar kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut melihat satu sama lain sebagai pesaing.
2.      Seberapa mirip manfaat yang diperoleh pelanggan dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan lain?semakin mirip manfaat produk atau jasa,maka semakin tinggi tingkat substitusi diantara produk atau jasa tersebut. Tingkat substitusi yang tinggi memaksa perusahaan-perusahaan untuk bersaing ketat guna merebut konsumen.
3.      Seberapa besar komitmen perusahaan-perusahaan lain terhadap industri tersebut? Pertanyaan ini merupakan salah satu pertanyaan terpenting yang harus dibahas dalam analisis kompetitif, karena pertanyaan ini mengungkapkan niat dan sasaran jangka panjang.

·         Kesalahan-kesalahan umum dalam mengidentifikasi pesaing.
Mengidentifikasi pesaing merupakan hal penting dalam pengembangan strategi. Tetapi ini adalah proses yang mengandung ketidakpastian dan risiko,suatu proses dimana eksekutif kadang kala melakukan kesalahan yang mahal. Contoh-contoh kesalahan yang mahal:
1.      Terlalu menekankan pada pesaing yang ada saat ini dan yang sudah dikenal sementara tidak begitu mematikan calon pendatang baru.
2.      Terlalu menekankan pada pesaing besar dan mengabaikan pesaing kecil.
3.      Mengabaikan potensi pesaing internasional
4.      Mengasumsikan bahwa pesaing akan teus berperilaku dengan cara yang sama seperti di masa lalu.
5.      Salah membaca sinyal yang dapat mengindikasikan pergeseran dalam fokus pesaing atau penyempurnaan atas strategi atau taktik mereka saat ini.
6.      Terlalu menekankan pada sumber daya keuangan,posisi pasar,dan strategi pesaing sementara mengabaikan aset tidak berwujud seperti tim manajemen puncak
7.      Mengasumsikan bahwa sluruh perusahaan dalam industri tersebut memiliki batasan dan peluang yang sama
8.      Yakin bahwa tujuan strategi adalah untuk mengalahkan pesaing dan bukan untuk memnuhi kebutuhan serta ekspetasi pelanggan


LINGKUNGAN OPERASI
Lingkungan operasi (operating environment) juga disebut sebagai lingkungan kompetitif atau tugas,terdiri atas faktor-faktor dalam situasi kompetitif yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Diantara faktor-faktor ini,yang terpenting adalah posisi kompetitif perusahaan,komposisi pelangganya,reputasinya di mata para pemasok dan kreditor, dan kemampuannya untuk merekrut karyawan yang memiliki kapabilitas. Lingkungan operasi biasanya lebih dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian perusahaan dibandingkan dengan lingkungan yang jauh. Dengan demikian,perusahaan dapat lebih proaktif(sebagai lawan dari reaktif) dalam menangani lingkungan operasi dibandingkan dengan menangani lingkungan yang jauh.

Posisi kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif suatu perusahaan memperbaiki peluang perusahaan untuk mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya. Pengembangan profil pesaing memungkinkan perusahaan untuk dapat lebih akurat meramalkan pertumbuhan dan potensi labanya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun kriteria-kriteria pasti yang digunakan dalam membuat profil pesaing sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional,kriteria-kriteria berikut sering kali digunakan:
1.      Pangsa pasar
2.      Cakupan lini produk
3.      Efektivitas distribusi penjualan
4.      Keunggulan khusus dan pelanggan-pelanggan inti
5.      Harga yang kompetitif
6.      Efektivitas iklan dan promosi
7.      Lokasi dan umur fasilitas
8.      Kapasitas dan produktivitas
9.      Pengalaman
10.  Biaya bahan baku
11.  Posisi keuangan
12.  Kualitas relatif produk
13.  Posisi keunggulan penelitian dan pengembangan
14.  Kaliber sumber daya manusia
15.  Citra umum
16.  Profil pelanggan
17.  Paten dan hak cipta
18.  Hubungan dengan serikat pekerja
19.  Posisi teknologi
20.  Reputasi komunitas
Ketika kriteria sesuai dipilih,kriteria tersebut lalu diberikan bobot sesuai tingkat kepentingannya terhadap keberhasilan perusahaan. Kemudian,pesaing yang dievaluasi dinilai sesuai dengan kriteria tersebut,lalu penilaian diberi bobot,dan nilai yang dihasilkan dijumlahkan untuk memperoeh profil pesaing secara numerik.
Contoh:
Faktor kunci keberhasilan
Bobot
Peringkat
Nilai pembobotan
Pangsa asar
0.3
4
1.20
Harga yang kompetitif
0.2
3
0.60
Lokasi fasilitas
0.3
5
1.00
Biaya bahan baku
0.2
3
0.30
Keandalan SDM
0.2
1
0.20

1.00

3.30

Jenis profil pesaing ini terbatas oleh subjektivitas dai pilihan kriteria,pembobotan,dan pendekatan evaluasinya. Meskipun demikian,proses pengembangan profil semacam ini sangat membantu perusahaan dalam mendefinisikan persepsina mengenai posisi kompetitifnya. Selain itu,membandingkan profil perusahaan dengan profil pesaingnya dapat membantu manajer erusahaan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang dapat membuat pesaing rentan terhadap strategi yang mungkin dipilih oleh perusahaan untuk dilaksanakan.



Profil Pelanggan
Mungkin,hasil yang paling rentan dari menganalisis lingkungan operasi adalah pemahaman mengenai pelanggan perusahaan yang dihasiklan oleh analisis ini. Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan memperbaiki kemampuan manajer perusahaan untuk merencanakan operasi strategis,mengantisipasi perubahan dalam ukuran pasar,dan mengalokasikan kembali sumber daya sedemiian rupa sehingga dapat mendukung pergeseran prediksi dalam pola permintan. Pendkatana tradisional untuk mensegmentasikan pelanggan didasarkan pada profil pelanggan yang disusun dari informasi geografis,demografis,psikografis,dan perilaku pembeli.
Perusahaan-perusahaan swasta telah mempelajari dengan cepat pentingnya mengidentifikasi segmen target. Menilai perilaku konsumen merupakan elemen inti dalam proses memenuhi kebutuhan target perushaan. Banyak perusahaan kehilangan pangsa pasar sebagai akbat dari asumsi yang dibuat mengenai segmen target. Riset pasar dan survey dapat membantu mengurangi kemungkinan perusahaan mengandalkan asumsi yang salah. Perusahaan yang paling rentan adalah perusahaan yang berhasil dengan satu atau lebih produk di pasar dan sebagai akibtanya mencoba mendasarkan perilaku pelanggan pada data dan tren masa lalu.

·         Geografis
Penting untuk mengidentifikasi area geografis dari mana pelanggan atau calon pelanggan berasal. Hampir semua produk atau jasa memiliki kualitas tertentu untuk membuatnya menarik bagi pembeli yang berasal dari lokasi yang berbeda.

·         Demografis
Variabel demografis biasanya digunakan untuk membedakan kelompok dari calon konsumen atau konsumen saat ini . informasi demografis (seperti informasi mengenai jenis kelamin,usia,status perkawinan,pendapatan,dan pekerjaan) relatif lebih mudah untuk diperoleh, dikuantifikasi, dan digunakaan dalam peramalan strategis, dan informasi semacam itu merupakan dasar minimal untuk profil pelanggan.

·         Psikografis
Variabel kepribadian dan gaya hidup sering kali merupakan alat yang lebih baik untuk memprediksikan perilaku pembelian pelanggan dibandingkan variabel geografis maupun demografis. Dalam situasi semacam itu,penelitian psikografis merupakan komponen penting dari profil pelanggan.

·         Perilaku Pembeli
Data perilaku pembeli juga dapat menjadi salah satu komponen profil pelanggan. Data semacam itu digunakan untuk menjelaskan atau memprediksikan beberapa aspek perilaku pelanggan dalam kaitannya dengan suatu produk atau jasa. Informasi mengenai perilaku embeli (misalnya tingkat penggunaan,manfaat yang diinginkan,dan loyalitas merek) dapat memberikan bantuan yang signifikan dalam mendesain strategi yang lebih akurat dan menguntungkan.

Pemasok
            Hubungan yang baik antara suatu perusahaan dengan para pemasoknya sangat penting bagi kelangsungan usaha dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan tersebut. Selain kekuatan dari hubungan tersebut, beberapa faktor juga perlu dipertimbangkan. Dengan memperhatikan posisi kompetitif dengan para pemasoknya, perusahaan harus membahas pertanyaan-pertanyaan berikut.
            Apakah harga pemasok tersebut kompetitif? Apakah pemasok tersebut menawarkan diskon           kuatitas yang menarik?
            Seberapa mahalkah biaya pengiriman yang dikenakan? Apakah pemasok tersebut cukup    kompetitif dalam hal standar produksinya?
            Dalam hal tingkat defisiensi, apakah kemampuan, reputasi, dan jasa pemasok tersebut cukup         kompetitif ?          
            Apakah pemasok juga bergantung pada perusahaan ?

Kreditor
            Karena kuantitas, kualitas, harga, dan aksesibilitas sumber daya keuangan, manusia, dan bahan baku jauh dari kondisi ideal, penilaian atas pemasok dan kreditor adalah sangat penting bagi evaluasi yang akurat atas lingkungan operasi perusahaan. Dengan memperhatikan posisi kompetitif perusahaan dengan para kreditornya, pertanyaan-pertanyaan terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan diantaranya adalah :
            Apakah kreditor menilai wajar dan bersedia menerima saham perusahaan sebagai agunan ?
            Apakah kreditor menganggap perusahaan memiliki catatan pembayaran masa lalu yang      memuaskan?
            Apakah posisi modal kerja kuat? Jumlah pinjaman sedikit atau banyak ?
            Apakah persyaratan pinjaman kreditor sesuai dengan tujuan profitabilitas perusahaan ?
            Apakah kreditor dapat memperpanjang lini kredit yang diperlukan ?
            Jawaban atas petanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan lain yang erkait membantu suatu perusahaan untuk memprediksikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan strategi kompetitifnya.

Sumber Daya Manusia: Sifat Pasar Tenaga Kerja
            Kemampuan suatu perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang andal adalah sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Akan tetapi, alternatif rekrutmen dan seleksi karyawan suatu perusahaan sering kali dipengaruhi oleh sifat lingkungan operasinya. Akses suatu perusahaan kepada karyawan yang diperlukan terutama dipengaruhi oleh empat faktor: reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja, tingkat pengangguran setempat, ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian yang diperlukan, dan hubungan perusahaan dengan serikat pekerja.

PENEKANAN PADA FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
            Bab ini telah mambahas mengenai lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasi yang masing-masing memiliki lima faktor. Walaupun deskripsi tersebut pada umumnya akurat, terkadang hal itu dapat memberikan kesan yang salah bahwa komponen-komponen tersebut mudah diidentifikasi, saling terpisah, dan dapat diterapkan pada semua situasi. Faktanya kekuatan-kekuatan dalam lingkungan eksternal begitu dinamis dan interaktif sehingga dampak dari satu elemen tunggal tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari dampak elemen lain. Misalnya, apakah meningkatnya harga minyak OPEC diakibatkan oleh perubahan ekonomi, politik, sosial, atau teknologi? Atau apakah hubungan yang sangat baik antara produsen dengan pemasok disebabkan oleh tindakan pesaing, pelanggan, kreditor, atau pemasok itu sendiri? Jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut mungkin adalah bahwa sejumlah kekuatan di lingkungan eksternal telah bergabung untuk menciptakan situasi tersebut. Hal demikian merupakan kasus yang kebanyakan terjadi pada studi mengenai lingkungan.
            Manajer strategis sering kali putus asa dalam upayanya untuk mengantisipasi pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah. Elemen-elemen eksternal yang berbeda mempengaruhi strategi yang berbeda pada waktu yang berbeda dan dengan kekuatan yang bervariasi. Satu-satunya kepasyian adalah banwa dampak dari lingkungan yang jauh dan lingkungan operasi adalah tidak pasti sampai suatu strategi diimplementasikan. Hal ini mengarahkan beberapa manajer, terutama di perusahaan yang lebih kecil atau yang tidak begitu kuat untuk meminimalkan perencanaan jangka panjang yang membutuhkan komitmen sumber daya.
            Namun, terdapat kesulitan lain dalam menilai kemungkinan dampak lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasi terhadap efektivitas dari strategi alternatif. Penilaian seperti ini melibatkan pengumpulan informasi yang dapat dianalisis untuk mengungkapkan dampak yang dapat diprediksi. Kecuali dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, bagaimanapun hampir tidak mungkin bagi suatu perusahaan untuk mengantisipasi konsekuensi dari perubahan dalam lingkungan.
            Namun, penilaian dampak potensial dari perubahan dalam lingkungan eksternal memberikan keuntungan nyata. Penilaian ini memungkinkan para pengambil keputusan untuk mempersempit kisaran pilihan yang tersedia dan mengeliminasi pilihan yang jelas tidak konsisten dengan peluang yang diperkirakan. Penilaian lingkungan jarang mengidentifikasikan strategi terbaik, tetapi pada umumnya penilaian ini mengarah untuk memilih peluang yang paling menjanjikan.
  







BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Lingkungan eksternal suatu perusahaan terdiri atas tiga kelompok factor yang saling berkaitan dan memainkan peranan penting dalam menentukan peluang, ancaman, dan batasan yang dihadapi oleh perusahaan. Lingkungan yang jauh mencakup factor-faktor yang berasal dari luar jangkauan perusahaan dan biasanya tidak terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan-faktor ekonomi, social, politik, teknologi, dan ekologi. Faktor-faktor yang lebih langsung memengaruhi prospek perusahaan berasal dari lingkungan industrinya, termasuk hambatan bagi masuknya pendatang baru, kompetisi dengan pesaing, ketersediaan barang substitusi dan kekuatan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal jurnal, buku besar, neraca, dan laba rugi

Contoh Soal 1 : Karyanto membuka usaha kantor Akuntan dengan nama “Karyanto Akuntan” transaksi-transaksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Maret 2             Karyanto menginvestasikan sebagai modal pertama :                         Uang tunai                                                                                 Rp. 1.750.000                          Peralatan kantor                                                                        Rp. 1.500.000                         Gedung kantor                                                                            Rp. 4.250.000 Maret 5            Dibeli tunai suplai kantor seharga                                             Rp.    200.000 Maret 8            Diterima Pendapatan jasa                                                           Rp. 1.450.000 Maret 10          Bibayar upah buruh                                                                     Rp.      30.000 Maret 15          Dite

MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN K UALITAS                     KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi.  Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN KUALITAS”.             Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H. Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.                 Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makal a h ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Menentukan Misi Perusahaan

MENENTUKAN MISI PERUSAHAAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Misi Perusahaan” .Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Strategik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terutama kepada Ibu Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Strategik. Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategik, yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 1. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 1, dan bagi kita semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata  pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran