TUGAS
EKONOMI INTERNASIONAL
BUSINESS
PLAN
“IKAN
BETUTU LOVERS”
Laporan
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional Kelas C
Dosen
Pengampu Arif Pujiyono, S.E., M.Si. dan Fitrie Arianti, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
Ariyo
Murti Raharjo 12010111130173
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi Internasional
(Business Plan) dengan judul “IKAN
BETUTU LOVERS”. Di dalam makalah ini akan membahas mengenai pendahuluan,
aspek pemasaran, aspek SDM, aspek teknis dan operasi, aspek keuangan, aspek
hukum, dan aspek sosial dan ekonomi mengenai produk saya. Ikan Betutu adalah
salah satu jenis ikan dengan kualitas tinggi sehingga dapat lebih menguntungkan
bagi para pengusaha.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini
berkat kerja keras dari tim penyusun dan juga adanya kerja sama yang baik dari
semua pihak. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari
dukungan orang tua yang telah memberikan semangat. Dan ucapan terima kasih
kepada Bapak Arif Pujiyono, S.E., M.Si. dan Ibu Fitrie Arianti, S.E., M.Si.. selaku Dosen Ekonomi
Internasional yang telah memberikan ilmu selama saya mengikuti perkuliahan.
Meskipun saya telah menyelesaikan makalah ini, saya menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya menantikan
kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca.
Semarang, 3 Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
BAB II ASPEK PEMASARAN ..................................................................................... 7
BAB III ASPEK TEKNIS DAN OPERASI .................................................................. 12
BAB IV ASPEK SDM ..................................................................................................... 19
BAB V ASPEK KEUANGAN ....................................................................................... 26
BAB VI ASPEK HUKUM .............................................................................................. 33
BAB VII ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI ............................................................... 34
BAB VIII KESIMPULAN .............................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Deskripsi Umum Bisnis
Bisnis yang akan saya
jalankan adalah budidaya ikan Betutu, dengan fokus usaha pada teknik pembesaran
Ikan Betutu. Jenis usaha ini cenderung mudah dilakukan namun dengan omset yang
lumayan. Permintaan pasar akan konsumsi ikan Betutu pun kian meningkat dan
memiliki potensi untuk go Internasional.
Beberapa tahapan
yang harus dilakukan adalah menyiapkan tempat (kolam) untuk budidaya ikan
Betutu. Dalam tahap ini mencakup, pengeringan dan pengolahan tanah, pemupukan,
dan pengaturan air kolam. Tahap selanjutnya adalah pemilihan benih ikan Betutu,
meliputi syarat benih unggul dan cara menebar benih. Tahap berikutnya tentang
pemilihan pakan, pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit, dan tahap
terakhir adalah panen budidaya ikan Betutu.
1.2
Latar Belakang Ide Bisnis
Saat ini usaha
budidaya ikan Betutu sudah banyak digemari masyarakat Indonesia umumnya, dan
sudah berkembang dimana-mana. Ikan betutu dikenal dengan berbagai sebutan di
berbagai daerah dan negara: ada yang menyebut dengan nama “ketutu” (disingkat
K22), ada yang menyebut “gabus malas”, “bakut”, “gloso”, “bloso”, boso,
“boboso”, “bodobodo”, “ikan malas”, “ikan hantu”, “sun hock” (Cina), “marble
goby” atau “marble sleeper” (Inggris), dan ada pula yang menyebut dalam bahasa
Latin “oxyeleotris marmorata”.
Ikan ini bukan spesies baru di Negara kita, justru sebaliknya
ada yang menyatakan sebagai ikan asli perairan Indonesia yang habitatnya hidup
di lingkungan air payau atau air tawar yang tenang dan dangkal seperti sungai,
danau, rawa, waduk dan lain sebagainya dan banyak ditemukan di Pulau Sumatera,
Kalimanta, dan Pulau Jawa. Ikan Betutu merupakan salah satu jenis ikan air
tawar yang sudah dibudidayakan secara komersil oleh masyarakat Indonesia
terutama di Pulau Jawa, yang seterusnya di Sumatera termasuk Mukomuko Provinsi
Bengkulu. Budidaya ikan Betutu berkembang pesat dikarenakan dapat dibudidayakan
di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi
budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan
modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Oleh karena itu, wajar jika jenis
usaha ini sangat digemari.
1.3
Visi dan Misi Bisnis
Suatu perusahaan tidak akan maju dan berkembang
apabila tidak memiliki dasar pemikiran kemana perusahaan itu akan dibawa. Untuk
itu, Visi dan Misi menjadi pegangan suatu perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Demikian juga dengan Usaha Budidaya Ikan Betutu, visi dan misi yang
kuat dirumuskan akan menjadi kekuatan mendasar dalam perjalanan usaha ini. Untuk
itu, saya sudah merumuskan visi usaha, yaitu :
“Menjadi sentra produksi ikan Betutu
terbesar di daerah Semarang-Jawa Tengah dan sekitarnya serta Internasional”
Sebagai usaha strategis dalam mewujudkan
Visi di atas, kami sudah merumuskan beberapa Misi usaha, antara lain :
1.
Menjalin kemitraan
Untuk menjadikan usaha terbesar di daerah Semarang-Jawa Tengah dan
sekitarnya serta Internasional, tentunya budidaya ikan Betutu sendiri atau In House
Production tidak akan cukup. Untuk itu, saya akan melakukan kerjasama kemitraan
untuk memenuhinya. Kerjasama dengan petani pembudidaya ikan Betutu akan menjadi
langkah strategis dalam memperluas kantung-kantung produksi, dengan memberikan
bimbingan dan standar ikan Betutu yang diproduksi, dan mengambil hasilnya.
2.
Memproduksi produk olahan
yang berkualitas.
Kualitas produk akan menjadi konsentrasi utama untuk bisa bersaing
di pasaran Nasional dan Internasional. Standar yang digunakan harus benar-benar
dijaga dengan ketat, terutama standar higienis.
3.
Perluasan pemasaran.
Menjadi usaha yang besar tentunya harus memiliki jaringan pasar
yang luas. Oleh karena itu, usaha budidaya pembesaran ikan Betutu akan terus
berjuang merebut pasar dan memperluas jalur distribusi yang dimulai dengan
pasar lokal lalu Nasional serta Internasional.
1.4 Time Table Membangun Bisnis
Berikut ini adalah tabel kegiatan membangun bisnis :
Kegiatan
|
Bulan 1
minggu ke-1
|
Bulan 2
minggu ke-2
|
Bulan 3
minggu ke-3
|
Bulan 4
minggu ke-4
|
Bulan 1
minggu ke-1
|
Survey Lokasi
|
|||||
Mengurus izin
|
|||||
Mencari Suplier
|
|||||
Membangun lokasi
|
|||||
Rekrutmen
|
|||||
Pemesanan Bahan Baku dan peralatan lainnya
|
|||||
Pelaksanaan
|
Tabel
1. Time Table Membangun Bisnis
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Identifikasi Peluang Pasar
Sebagai salah satu
komoditas produksi hasil perikanan dalam negeri, ikan betutu memang tidak
sepopuler ikan lele, gurame atau nila yang sudah dibudidayakan secara luas dan
massal oleh masyarakat dengan kapasitas dan volume produksi yang boleh dibilang
sudah hampir “over product”. Namun demikian, di balik ketidak-populerannya itu
ditambah berbagai macam khasiat dan kandungan gizinya justru membuat ikan ini
tergolong ikan langka yang sangat diminati oleh konsumen dalam maupun luar
negeri dari kalangan eksekutif dengan harga jual yang juga selangit. Sebagai
misal, pembeli asal Singapura menawar ikan betutu Sulawesi Utara dengan harga
Rp. 300 ribu/kg dan minta kiriman 100 ton setiap minggu. Padahal produksi ikan
betutu di seluruh Indonesia setiap bulannya hanya mencapai kisaran puluhan ton.
Jelas hal itu masih jauh dari permintaan
pasokan pasar luar negeri.
Sementara itu di pasar
lokal, menu masakan ikan betutu juga telah masuk di kota-kota besar seperti
Palembang, Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta. Tarip
menu ikan betutu di hotel-hotel berbintang berkisar antara Rp 250.000,00 – Rp
300.000,00 untuk satu porsi dengan ukuran 0,8 kg -1 kg. Sedangkan harga ikan
betutu hidup di tingkat tengkulak atau brooker bervariasi antara Rp
75.000,00–Rp100.000,00 per kilogramnya. Di sini kami melihat peluang bisnis
untuk budidaya ikan Betutu memiliki prospek yang bagus. Dengan konsep makanan
dengan lauk ikan terutama Betutu itu nikmat, enak, dan bergizi, maka disini
kami berusaha untuk membuka bisnis di bidang peternakan Betutu yaitu pembesaran
ikan Betutu.
2.2 Bentuk Pasar yang Dilayani
Bentuk pasar yang di masuki
yaitu pasar persaingan sempurna. Di mana pasar ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Perusahaan
adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan
yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa
pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas
harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara
keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
2.
Tiap perusahaan
mudah keluar atau masuk
Sekiranya
perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini
dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan
kegiatan di industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya.
3.
Menghasilkan
barang homogen
Maksudnya
adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang
ini tidak mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan
manakah produksi dari perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B.
4.
Pembeli
mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar
persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak.
Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai
keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa
menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.
2.3 Analisis Pesaing
Pesaing
dari Budidaya Ikan Betutu Lovers yaitu sebagai berikut :
1.
Kelompok Tani
Pembesaran Ikan Betutu
2.
Beberapa
Pengusaha Ternak ikan Betutu
2.4
SWOT Analisis
Berikut
adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Budidaya ikan Betutu :
Keterangan
|
Deskripsi
|
Weght (%)
|
Skor (1-4)
|
WxS
|
Kekuatan
|
a.
Produk inovatif baru, yaitu
pembesaran ikan Betutu secara organik
b.
Kualitas produk yang baik
c.
Harga yang kompetitif
|
50%
30%
20%
|
3
4
3
|
1,5
1,2
0,6
|
Total
|
3,3
|
|||
Kelemahan
|
a.
Sebagai penantang pasar
sehingga belum diketahui prospeknya
b.
Belum banyak pelanggan
|
40%
60%
|
-2
-2
|
-0,8
-1,2
|
Total
|
-2,0
|
|||
Peluang
|
a.
Tumbuhnya permintaan pasar
b.
Peluang pasar masih terbuka
lebar
c.
Masyarakat banyak yang menyukai
ikan Betutu
d.
Adanya peluang ekspansi ke
daerah lain
|
30%
20%
30%
20%
|
3
2
2
3
|
0,9
0,4
0,6
0,6
|
Total
|
2,5
|
|||
Ancaman
|
a.
Harga bibit Betutu yang akan
mengalami kenaikan
b.
Harga pakan Betutu yang akan
mengalami kenaikan
c.
Fluktuasi inflasi
d.
Kondisi ekonomi yang kurang
kondusif
|
30%
30%
15%
25%
|
-2
-2
-1
-1
|
-0,6
-0,6
-0,15
-0,25
|
Total
|
-1,6
|
Tabel 2. Analisis SWOT
Maka analisis
SWOT-nya adalah :
0,9
1,3
|
Gambar 1. Analisis SWOT
Dari
gambar di atas, perusahaan harus menggunakan strategi agresif karena berada
pada kuadran pertama. Strategi tersebut misalnya, yaitu menggunakan strategi
promosi yang gencar supaya meningkatkan brand
awareness yang dimiliki karena produk ini adalah produk yang alamiah dengan
pembesaran secara organik.
2.5 STP
Adapun yang menjadi
Segmen pasar dari peternakan ikan Betutu saya, yaitu :
1.
Segmentasi
berdasarkan geografis :
Didasarkan pada wilayah Provinsi, Nasional, dan Internasional;
2.
Segmentasi
berdasarkan demografis :
Pembagian segmentasi demografis di usaha kami
didasarkan pada semua konsumen pria dan wanita, tingkat pendapatan dan usia;
3.
Segmentasi
berdasarkan psikografis :
Didasarkan pada semua kelompok-kelompok menurut kelas sosial,
gaya hidup, dan kepribadian.
Kemudian untuk Targeting
peternakan ikan Betutu saya sebagai berikut :
1. Berdasarkan geografis :
Yaitu daerah Provinsi Jawa Tengah, Nasional dan
Internasional;
2. Berdasarkan demografis :
Pembagian di
usaha kami didasarkan pada pasar tradisional, rumah makan, dan konsumsi rumah
tangga di daerah Provinsi Jawa Tengah, Nasional dan Internasional;
3. Berdasarkan psikografis :
Didasarkan pada
segmentasi tersebut diatas peternakan saya menargetkan konsumen dengan karakter
yang sangat suka terhadap ikan terutama Betutu dan yang suka terhadap kuliner.
Oleh karena itu, saya akan menjual hasil dari pembesaran ikan Betutu kepada
konsumen dengan pribadi suka terhadap makanan ikan Betutu.
Sedangkan,
Budidaya ikan Betutu memposisikan diri sebagai market follower yaitu pengikut
pasar dari pesaing-pesaing yang telah ada sebelumnya.
2.6 Bauran Pemasaran
2.6.1 Produk
Produk yang ditawarkan adalah ikan Betutu yang sudah
berumur 2 bulan. Satu kantong plastik Betutu dengan berat 1 kg berisikan 9-12 ikan
Betutu.
Gambar 2. Ikan
Betutu
2.6.2 Harga
Berikut
adalah daftar harga ikan Betutu selama enam tahun :
Keterangan
|
Tahun
1
|
Tahun
2
|
Tahun
3
|
Tahun
4
|
Tahun
5
|
Tahun
6
|
Ikan Betutu ekspor
|
Rp
400.000
|
Rp 400.000
|
Rp 400.000
|
Rp 400.000
|
Rp 400.000
|
Rp 400.000
|
Ikan Betutu lokal
|
Rp150.000
|
Rp150.000
|
Rp150.000
|
Rp150.000
|
Rp150.000
|
Rp150.000
|
Tabel 3. Daftar Harga ikan Betutu selama Enam Tahun
2.6.3 Promosi
Untuk promosi, saya akan mempromosikannya melalui iklan
di jejaring sosial, menelpon pembeli tetap, dan dari mulut ke mulut.
2.6.4 Placement
Distribusi
bahan baku dengan transportasi mobil dari pemasok dan penjualan ikan Betutu di
jual ke pasar-pasar tradisional, di kirim ke rumah makan, atau bisa di beli langsung
di tempat pembesaran ikan Betutu dan ekspor secara skala Nasional dan
Internasional.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
3.1 Perencanaan Produk
Produk yang kami pilih
adalah ikan Betutu dengan kualitas baik. Saya memilih berinvestasi dalam usaha
budidaya ikan Betutu karena ada sejumlah
keunggulan yang ditawarkan, di antaranya permintaan pasar terus meningkat,
teknik pemeliharaan sederhana, masa pemeliharaan relatif singkat, ikan Betutu
tergolong jenis ikan tahan banting karena tahan terhadap penyakit, perputaran
modal cepat. Budidaya ikan Betutu menggunakan teknik pembesaran secara organik,
dengan menggunakan bahan-bahan tidak berbahaya dan ramah lingkungan.
Dalam penjagaan
kualitas air memang sangat kritikal, semakin beragam material yang masuk ke
dalam kolam budidaya, maka semakin kritis kualitas airnya. Untuk itu, saya
menggunakan pupuk kompos untuk direndam dalam air selama 7 hari agar air
mengandung mikroorganisme yang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air dan
dapat berfungsi untuk membantu sistem pencernaan ikan Betutu. Setelah air kolam
siap untuk digunakan, maka bibit ikan Betutu dengan ukuran 7-8 cm sebanyak 23.000
ekor siap untuk dibesarkan dalam kolam.
Pembesaran ikan Betutu
dilaksanakan selama 2 bulan. Selama pembesaran ikan Betutu, saya menggunakan
bahan-bahan organik, pakan ikan Betutu dijaga secara baik, dan pemberian pakan
secara teratur. Ketika mendapati ikan Betutu yang berpenyakit, kami
menanganinya dengan obat-obatan organik yang tidak akan membahayakan bagi ikan
Betutu lainnya. Dalam pembesaran ikan Betutu, saya mengestimasikan ada 3% ikan
Betutu yang mati dari total keseluruhan benih yang ditebar, yakni sebesar 690
ekor. Setelah ikan besar dan siap panen, maka ikan Betutu akan dipanen dan
dikemas dengan kantong plastik, serta siap jual.
3.2 Perencanaan Lokasi Perusahaan
Adapun
alternatif lokasi yang diambil dari Budidaya ikan Betutu ini yaitu sebagai
berikut :
Faktor
|
Bobot
|
Nilai
|
Total
(Bobot * Nilai)
|
||||
Purwodadi
|
Toroh
|
Godong
|
Purwodadi
|
Toroh
|
Godong
|
||
Ketersediaan Bahan
|
0,1
|
95
|
80
|
75
|
9,5
|
8
|
7,5
|
Letak Pasar yang dituju
|
0,2
|
92
|
80
|
80
|
18,4
|
16
|
16
|
Tenaga air dan Listrik
|
0,1
|
85
|
79
|
80
|
8,5
|
7,9
|
8
|
Tenaga Kerja
|
0,1
|
75
|
80
|
85
|
7,5
|
8
|
8,5
|
Transportasi
|
0,1
|
89
|
80
|
85
|
8,9
|
8
|
8,5
|
Lingkungan Masyarakat
|
0,2
|
70
|
80
|
85
|
14
|
16
|
17
|
Rencana masa depan untuk
perluasan
|
0,2
|
80
|
85
|
85
|
16
|
17
|
17
|
Total
|
82,8
|
80,9
|
82,5
|
Tabel 4. Pemilihan Lokasi Perusahaan
Dari
pemberian bobot pada tabel di atas adalah :
a.
Ketersediaan
bahan diberikan bobot sebesar 0,1 karena bahan merupakan faktor dalam proses
produksi;
b.
Letak pasar yang
dituju diberikan bobot 0,2 atau diberikan bobot yang lebih tinggi dari yang
lainnya karena produk kami adalah produk yang akan dikonsumsi oleh konsumen
akhir sehingga pasar yang dituju merupakan faktor yang sangat penting demi
tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan;
c.
Tenaga listrik
dan air diberikan bobot sebesar 0,1 karena diperlukan untuk proses produksi;
d.
Tenaga kerja
diberikan bobot sebesar 0,1 karena usaha membutuhkan tenaga kerja yang cukup
ahli sehingga suplai tenaga kerja juga menjadi pertimbangan yang patut
diperhitungkan;
e.
Tranportasi
memiliki bobot 0,1 karena faktor transportasi dipakai ketika bahan datang dan
saat akan dipanen;
f.
Lingkungan
masyarakat diberi bobot sebesar 0,2 karena lingkungan masyarakat yang mendukung
akan menentukan kesuksesan bisnis;
g.
Rencana masa
depan untuk perluasan memiliki bobot 0,2 karena kami juga mempertimbangkan
ekspansi untuk kemajuan di masa depan.
Maka
terlihat bahwa lokasi Budidaya ikan Betutu ini adalah di daerah Purwodadi. Adapun
pertimbangan untuk memilih lokasi pada tempat tersebut adalah berdasarkan
alasan-alasan sebagai berikut :
a.
Ketersediaan
bahan baku yang cukup potensial;
b.
Letak pasar yang
dituju dekat karena letak pasar tujuan kami adalah seluruh daerah di Purwodadi;
c.
Tenaga listrik
dan air baik;
d.
Ketersediaan
tenaga kerja yang cukup ahli;
e.
Fasilitas
transportasi baik dan lancar;
f.
Lingkungan
masyarakat cukup baik dengan lingkungan yang kondusif.
3.3 Perencanaan Proses Produksi
Berikut
ini adalah gambar yang menunjukkan proses produksi dari Budidaya ikan Betutu :
Gambar 3. Proses Produksi Budidaya ikan
Betutu
Pembelian
bibit ikan Betutu dari pemasok, benih yang digunakan dalam pembesaran ikan
Betutu biasanya berukuran 5-6 cm, 7-8 cm, dan 9-10 cm. Namun, di sini saya
menggunakan benih dengan ukuran 7-8 cm. Semakin besarnya ukuran benih ikan
Betutu yang digunakan, panen ikan Betutu ukuran konsumsi akan semakin cepat.
Pembesaran
bibit ikan Betutu dalam kolam terpal, pembesaran ikan Betutu adalah kegiatan
usaha membesarkan benih ikan Betutu hingga mencapai ukuran konsumsi di dalam
kolam terpal berukuran 4 x 10 m. Benih ikan Betutu yang ditebar adalah sebanyak
23.000 ekor. Tinggi air 0,5 m dan akan ditambah dengan air tergantung dengan
pertumbuhan ikan Betutu.
Pemberian
pakan secara teratur, frekuensi pemberian pakan pun tidak 2-3 kali sehari,
melainkan bisa lebih sering dari itu, yakni 5-6 kali sehari. Hal penting yang
harus diperhatikan adalah jarak antara pemberian pakan, yakni minimum 2-3 jam.
Misalnya, pemberian pakan pertama pada pukul 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, dan
pukul 19.00. jika masih ingin memberi pakan, batas terakhir pada pukul 21.00
tau 22.00.
Sortiran
ikan Betutu menurut besar ukuran ikan Betutu, penyortiran benih adalah kegiatan
menyeleksi benih sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran benih
bertujuan untuk mendapatkan keseragaman ukuran benih. Selain itu, untuk
menghindari benih yang memiliki ukuran lebih besar karena bisa memakan benih
yang berukuran kecil.
Pemberantasan
penyakit dengan obat organik, pada umumnya penyakit yang menyerang ikan Betutu
disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit. Pemicunya adalah faktor kelalaian
manusia dalam pemeliharaan, misalnya kesalahan pola dan jenis pemberian pakan. Penyakit
pada ikan Betutu dapat diatasi dengan obat atau ramuan herbal yang dicampurkan
ke dalam kolam.
Masa
panen, untuk memanen ikan Betutu konsumsi harus dilakukan dengan hati-hati agar
diperoleh hasil yang baik. Memanen ikan Betutu konsumsi menggunakan peralatan
yang berbahan halus dan licin. Jadi, tidak akan melukai kulit ikan Betutu.
Pengemasan
dengan kantong plastik, pengemasan adalah kegiatan menempatkan ikan dalam
kantong plastik. Pengemasan dilakukan sebaik mungkin agar ikan Betutu yang
diangkut tetap dalam keadaan hidup dan sehat sampai ke tujuan. Dalam
pengemasan, wadah yang digunakan diisi dengan air.
Penjualan
ke pasar, ikan Betutu yang sudah dikemas di kirim atau pun di ekspor ke pasar,
atau bisa juga pembeli datang langsung untuk membeli ikan Betutu dalam kantong
plastik. ikan Betutu yang dijual sesuai dengan harga yang telah disepakati.
3.4 Perencanaan Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga
kerja dari Ikan Betutu Lovers adalah sebagai berikut :
a.
Manajer Utama =
1 orang
b.
Manajer Keuangan =
1 orang
c.
Manajer
Pemasaran =
1 orang
d.
Manajer Operasi =
1 orang
e.
Manajer SDM =
1 orang
f.
Karyawan bagian
Produksi yang terdiri dari :
1.
Pengelola kolam = 10 orang
3.5 Perencanaan Layout
Berikut
ini adalah layout dari Ikan Betutu Lovers:
Keterangan
:
4 m
Rerumputan
Kolam
Terpal
10 m
Jalan
25 m Sumur
1
m
Gudang
Bambu
10 m
4 m 4
m 4 m
12 m
Gambar 4. Layout Ikan
Betutu Lovers
3.6 Sistem Operasi
Budidaya
ikan Betutu merupakan perusahaan dagang yang melakukan operasi berbasis
perdagangan yaitu membeli bibit ikan Betutu dari pemasok, melakukan pembesaran ikan
Betutu, lalu di panen, dikemas dengan kantong plastik dan di jual ke pasar
3.7 Rencana Operasi
Rencana operasi
dilakukan dengan didasarkan atas perusahaan yang bersifat perusahaan dagang
atau distributor. Operasional dilakukan setiap hari kerja yaitu pada hari
senin-minggu dengan pembagian jam kerja, yaitu :
a.
Shift I
jam 09.00 – 17.00, dan
b.
Shift II jam 17.00 – 01.00.
3.8 Manajemen Persediaan
Untuk mengendalikan dan
mengantisipasi antara persediaan dan permintaan konsumen, maka diperlukan
adanya manajemen persediaan. Pembelian bahan baku dilakukan pada saat
persediaan yang ada sudah sampai di satu titik pemesanan kembali dimana titik
tersebut merupakan kondisi yang sudah pasti dalam melakukan pembelian bahan
baku dan titik tersebut mempertimbangkan sisa bahan baku yang tersedia
disesuaikan dengan jangka waktu pemesanan, sehingga saat lead time tidak
terjadi kekosongan bahan baku dan selalu dapat memenuhi permintaan konsumen.
3.9 Kegiatan Pengawasan Kualitas
Kualitas dari
pembesaran ikan Betutu
tergantung dari cara bagaimana kami melakukan pemilihan bibit ikan Betutu, proses produksi,
kualitas kolam terpal dan juga kualitas tenaga kerja. Untuk mendapatkan
kualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen, maka pengawasan kualitas bahan
baku dan pengawasan kualitas proses produksi sangat penting untuk dilakukan.
1.
Pengawasan Kualitas Bibit ikan Betutu
Kualitas
bahan baku sangatlah penting, bahan baku dari pemasok serta bahan pendukung
lainnya telah disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan. Bahan baku yang
diterima dari suplier harus dalam keadaan baik dan bagus sehingga menjadikan ikan Betutu ini berkualitas nomor
satu.
2.
Pengawasan Proses Produksi
Di dalam proses produksi, pengawasan
dilakukan dengan melalui tiga cara, yaitu :
a.
Pengawasan Karyawan
Pengawasan karyawan dilakukan oleh
pemilik sendiri. Pengawasan ini dilakukan agar kinerja dari para karyawan dapat
optimal dan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan kebersihan
tetap terjaga. Selain itu juga memperkecil risiko dari kerusakan produk maupun
peralatan lainnya.
b.
Pengawasan Pemberian Pakan
Pengawasan diperlukan agar ikan Betutu diberi pakan sesuai
dengan aturan. Pakan yang diberikan dengan komposisi yang benar, tidak terlalu
banyak dan tidak terlalu sedikit. Pakan yang diberikan harus secara merata agar
pertumbuhan dari ikan Betutu
juga akan merata.
c.
Pengawasan Hasil Produksi
Pengawasan dilakukan oleh pemilik
sendiri. Pengawasan ini dilakukan agar kualitas ikan
Betutu
tetap baik dan terhindar dari penyakit. Hasil produksi ditimbang dengan benar
dan dikemas menggunakan kantong plastik.
3.
Pengawasan Tempat Produksi
Kualitas dari tempat produksi yaitu
kolam terpal harus tetap dijaga. Kolam terpal yang mengalami kerusakan
secepatnya dapat diperbaiki. Kualitas air juga menjadi penting demi pertumbuhan
ikan. Banyaknya air dalam kolam harus tetap diperhatikan.
BAB IV
ASPEK SDM
4.1 Penentuan Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi
Pekerjaan
Berikut ini adalah
deskripsi pekerjaan atau job description
dari Ikan Betutu Lovers :
1.
Pemilik (Manajer)
Pemilik
usaha merangkap sebagai manajer sekaligus pengawas yang bertugas memimpin usaha
bisnis pengembangbiakan ikan Betutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan atau
implementasi, dan evaluasi kinerja usaha bisnis ini. Pemilik juga bertanggung
jawab atas kelangsungan hidup bisnis dan memiliki wewenang penuh akan bagian –
bagian tugas dalam bisnis ini dan memiliki wewenang untuk mengelola keuangan
usaha ini.
2.
Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
-
Bagian pembuatan kolam terpal adalah
tukang. Pembuatan kolam terpal dengan cara memotong bambu sesuai ukuran dan
membuat rangkaian bambu yang akan digunakan untuk menguatkan posisi terpal. Sebanyak
6 kolam terpal dengan ukuran dari kolam adalah 4 m x 10 m x 1 m dan ukuran
terpal 6 m x 12 m. Setelah kolam terpal selesai dibuat selanjutnya diisi air
bersih yang bebas limbah dan bahan kimia setinggi 50 cm ke dalam kolam, lalu
melakukan pengomposan air dengan menggunakan kotoran hewan ternak untuk
menyesuaikan ph air untuk pengembangbiakan ikan Betutu,
-
Bagian pembuatan gudang bambu adalah
tukang dengan cara menyusun bambu dan dibentuk seperti rumah kecil. Gudang
bambu beratapkan genting agar tidak basah ketika hujan.
-
Bagian pembuatan kolam terpal dan gudang
bambu sejumlah 3 orang tukang yang menyelesaikan pekerjaannya selama 3 hari
dengan waktu kerja selama 9 jam dari pukul 08.00 – 17.00.
3.
Bagian Pemilihan Bibit ikan Betutu
-
Bagian pemilihan dan penebaran benih
bertugas untuk memilih benih yang akan disebar dengan memperhatikan kualitas
benih, keseragaman ukuran benih lalu menebarkan benih dengan cara yang aman dan
benar agar tidak membuat benih stress saat dimasukkan ke kolam.
-
Bagian pemilihan bibit ikan Betutu
dilakukan oleh salah satu pemilik yang menjadi pengawasan kualitas bibit ikan
Betutu tugasnya untuk memilih dan menebar benih yang akan dikembangbiakkan dan
kesiapan benih untuk dibesarkan di dalam kolam dibantu oleh karyawan.
4.
Bagian Tata Guna Pakan
-
Bagian tata guna pakan bertugas untuk
memilih jenis pakan apa yang akan diberikan kepada benih – benih ikan Betutu
dan proporsi pakan tersebut diberikan.
-
Bagian tata guna pakan dilakukan oleh
salah satu pemilik selaku pengawas proses produksi untuk melakukan pengawasan
pada saat memberi makan benih yang tidak berlebihan atau kurang agar
pertumbuhan benih ikan Betutu tidak terganggu dan bisa maksimal.
5.
Bagian Tata Guna Tempat Produksi
-
Bagian tata guna tempat produksi
bertugas untuk mengawasi kelayakan dari kolam terpal, apakah terjadi kerusakan
dan sebagainya.
-
Bagian tata guna tempat produksi adalah
salah satu pemilik selaku pengawasan tempat produksi.
6.
Bagian Administrasi dan Keuangan
-
Bagian administrasi dan keuangan
bertugas untuk mengurusi administrasi dan keuangan dalam hal pencatatan dan
pembuatan laporan transaksi serta laba/rugi perusahaan selama 1 periode (per 2
bulan).
-
Bagian administrasi dan keuangan
dilakukan oleh salah satu pemilik.
7.
Bagian Pemasaran
-
Bagian pemasaran bertugas melakukan
kegiatan pemasaran ikan Betutu dengan cara menghubungi para penjual ikan dan
pembeli akhir dari ikan Betutu.
-
Bagian pemasaran dilakukan oleh salah
satu pemilik.
8.
Bagian Proses Produksi
-
Karyawan penjaga kolam saat malam hari
bertugas mengawasi, menjaga kolam, memberi pakan ketika malam hari, waktu
bekerja dari hari senin-minggu selama 8 jam per hari, dari pukul 17.00 – 01.00.
-
Karyawan pemberi pakan saat siang hari
bertugas memberi pakan secara teratur, menjaga kolam saat siang hari, mengawasi
perilaku ikan Betutu. Waktu bekerja dari hari senin-minggu selama 8 jam per
hari, dari pukul 09.00 – 17.00.
-
Karyawan saat masa panen ikan Betutu
bertugas untuk mengambil ikan Betutu dari kolam terpal, menimbang ikan Betutu dan
mengemas dengan kantung plastik.
Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
|
Jabatan
|
Tugas
|
Tanggung Jawab
|
Wewenang
|
1
|
Pemilik
|
Mengawasi jalannya usaha dan mengelola keuangan
bisnis
|
Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup usaha
dan kinerjanya
|
Membuat perencanaan, memimpin, mengawasi dan
mengevaluasi kinerja bisnis
|
2
|
Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
|
Menjalankan proses pembuatan kolam dan gudang bamboo
|
Bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
|
Memilih metode yang digunakan untuk membuat kolam
dan gudang bambu
|
3
|
Bagian Pemilihan Bibit ikan Betutu
|
Memilih bibit yang sesuai ukuran dan kualitas
|
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
|
Memilih bibit ikan Betutu
yang akan digunakan
|
4
|
Bagian Tata Guna Pakan
|
Memilih pakan yang nantinya akan diberikan ke
bibit ikan
Betutu
|
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
|
Memilih dan membeli jenis pakan
|
5
|
Bagian Tata Guna Tempat Produksi
|
Mengatur kondisi dan ketinggian air, serta
mengawasi kolam terpal
|
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
|
Menentukan jenis air yang akan ditambahkan ke
dalam kolam dan memperbaiki jika terjadi kerusakan
|
6
|
Bagian Administrasi dan Keuangan
|
Mengurusi administrasi dan keuangan perusahaan
|
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
|
Membuat laporan keuangan dan transaksi perusahaan
|
7
|
Bagian Pemasaran
|
Melakukan pengelolaan pemasaran
|
Bertanggung jawab kepada pemilik lainnya
|
Melaksanakan program pemasaran
|
8
|
Bagian Proses Produksi
|
Menjalankan proses produksi
|
Bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
|
Mengatur jalannya produksi dari pemberian pakan,
penjagaan kolam terpal, dan panen ikan Betutu
|
Tabel
5. Deskripsi Pekerjaan Ikan Betutu Lovers
Spesifikasi
pekerjaan untuk masing-masing bagian perusahaan adalah sebagai berikut :
1.
Bagian Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
-
Jenis Kelamin : Pria
-
Usia : 18-40 tahun
-
Kebutuhan : 4 orang
-
Pengalaman Kerja : tukang
-
Karakter lain : giat bekerja dan
bertanggung jawab
2.
Bagian Proses Produksi
-
Jenis Kelamin : Pria
-
Usia : 18-40 tahun
-
Kebutuhan :
o
Shift Siang : 5 orang
o
Shift malam : 5 orang
o
Masa Panen : 6 orang
-
Pengalaman Kerja : tidak diutamakan
-
Karakter lain : jujur, giat bekerja,
disiplin, bertanggung jawab, dan teliti
4.2 Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
Dalam
melakukan perekrutan kami lebih mengutamakan perekrutan secara internal yaitu
merekrut tenaga kerja yang telah kami kenal atau penduduk dari lingkungan
sekitar perusahaan. Seleksi dilakukan untuk mengetahui personalitas calon
karyawan dan seberapa cocok sifat dan sikap mereka untuk diperkerjakan di
bisnis ini. Orientasi dilaksanakan melalui bimbingan langsung oleh pemilik
secara on the job.
4.3 Produktivitas
Sistem
produktivitas akan mengkaji kinerja karyawan, yaitu apakah karyawan dapat
memenuhi standar kinerja dari usaha ini. Adapun standar kinerja untuk masing –
masing bagian yaitu sebagai berikut:
Bagian
|
Standar Produktivitas
|
Pembuatan Kolam dan Gudang Bambu
|
Mampu membuat kolam dan Gudang Bambu sesuai
standar kebutuhan
|
Bagian Pemilihan Bibit ikan Betutu
|
Mampu memilih bibit dengan kualitas baik sesuai
dengan ukuran yaitu 7-8 cm
|
Bagian Tata Guna Pakan
|
Mampu memilih jenis pakan yang sesuai dengan usia ikan Betutu
dan berkualitas baik
|
Bagian Tata Guna Tempat Produksi
|
Mampu mengatur ketinggian air dan memperbaiki
kolam terpal yang rusak
|
Bagian Administrasi dan Keuangan
|
-
Mampu membuat laporan keuangan
dengan baik
-
Tidak adanya selisih kas di
tangan dengan catatan laporan keuangan lebih dari 5%
|
Bagian Pemasaran
|
-
Mampu mendesain promosi
perusahaan dengan baik
-
Mampu meningkatkan penjualan
perusahaan
|
Bagian Proses Produksi
|
-
Memberi pakan sesuai dengan
aturan
-
Mengetahui perilaku ikan Betutu
yang terkena penyakit
-
Menjaga kolam terpal saat siang
dan malam hari
-
Dapat memanen ikan Betutu dan
mengemasnya dengan rapi
|
Tabel 14. Standar Produktivitas
4.4 Pelatihan
Pelatihan
akan dilakukan pada saat karyawan direkrut, dibimbing langsung oleh pemilik
dengan cara diberi pengarahan dan penjelasan. Pelatihan juga akan terus diberi
ketika implementasi usaha.
4.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam melakukan proses Budidaya
ikan Betutu, tenaga kerja dijamin keselamatan kerjanya karena proses ini
tidaklah membahayakan keselamatan jiwa dari tenaga kerja yang ada. Selain itu,
kondisi tambak dan lingkungannya juga tidak berbahaya bagi kesehatan maupun
keselamatan jiwa karyawan.
4.6 Peraturan Kerja
Peraturan
kerja dari Budidaya ikan Betutu adalah sebagai berikut :
1.
Untuk Bagian
Penjaga Kolam saat Malam Hari dan Pemberi Pakan saat Siang Hari :
- Datang dengan tepat waktu;
- Pemberian pakan secara teratur, yaitu pagi, siang,
dan malam;
- Pemberian pakan harus sesuai takaran dan secara
merata;
- Pengobatan terhadap ikan Betutu yang sakit dengan obat organik;
- Jika tidak datang bekerja harus ada ijin.
2.
Untuk Karyawan
Masa Panen :
- Datang dengan tepat waktu;
- Panen ikan Betutu secara bersamaan dan mengunakan jaring;
- Dalam pengemasan ikan Betutu harus rapi dan bersih.
Untuk dekrutmen,
karyawan akan dikeluarkan jika :
1.
Melakukan
kesalahan yang berakibat fatal bagi benih ikan Betutu contoh:
berlebihan saat memberi pakan, tidak menambah air saat ikan
Betutu sudah mencapai jumlah
yang berlebihan;
2.
Tidak masuk
kerja sebanyak 3 hari berturut – turut tanpa ada pemberitahuan;
3.
Tenaga kerja
ingin keluar sendiri. Dalam kasus ini, tenaga kerja yang bersangkutan harus
memberi tahu lebih awal 1 minggu sebelumnya.
BAB
V
ASPEK KEUANGAN
ASPEK KEUANGAN
Daftar
Harga
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Betutu ekspor
|
Rp 400,000
|
Rp
400,000
|
Rp
400,000
|
Rp
400,000
|
Rp
400,000
|
Rp
400,000
|
Betutu lokal
|
Rp 150,000
|
Rp
150,000
|
Rp
150,000
|
Rp
150,000
|
Rp
150,000
|
Rp
150,000
|
Tabel
1. Daftar Harga Ikan Betutu Lovers per kg Selama Enam Tahun
Kapasitas
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Kapasitas
|
2750
|
2750
|
2750
|
2750
|
2750
|
2750
|
Tabel 2.
Kapasitas Produksi Ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun
Estimasi
Penjualan
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Betutu ekspor
|
1250
|
1250
|
1250
|
1250
|
1250
|
1250
|
Harga
|
Rp 400,000
|
Rp 400,000
|
Rp 400,000
|
Rp 400,000
|
Rp 400,000
|
Rp 400,000
|
TOTAL
|
Rp500,000,000
|
Rp 500,000,000
|
Rp 500,000,000
|
Rp 500,000,000
|
Rp 500,000,000
|
Rp 500,000,000
|
Betutu lokal
|
1500
|
1500
|
1500
|
1500
|
1500
|
1500
|
Harga
|
Rp 150,000
|
Rp 150,000
|
Rp 150,000
|
Rp 150,000
|
Rp 150,000
|
Rp 150,000
|
TOTAL
|
Rp225,000,000
|
Rp 225,000,000
|
Rp 225,000,000
|
Rp 225,000,000
|
Rp 225,000,000
|
Rp 225,000,000
|
PENDAPATAN
|
Rp725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Tabel
3. Estimasi Penjualan Ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun
Investasi Peralatan
Keterangan
|
Harga / unit
|
Jumlah
Kebutuhan
|
Total
Investasi
|
UE
|
Depresiasi
|
Terpal
|
Rp
450,000
|
70
|
Rp
31,500,000
|
6
|
Rp
5,250,000
|
Selang
|
Rp
10,000
|
130
|
Rp
1,300,000
|
6
|
Rp
216,667
|
Gayung
|
Rp
10,000
|
150
|
Rp
1,500,000
|
6
|
Rp
250,000
|
Jaring
|
Rp
20,000
|
130
|
Rp
2,600,000
|
6
|
Rp
433,333
|
Tempat sampah
|
Rp
30,000
|
15
|
Rp
450,000
|
6
|
Rp
75,000
|
Ember karet
|
Rp
25,000
|
150
|
Rp
3,750,000
|
6
|
Rp
625,000
|
Meja
|
Rp
100,000
|
10
|
Rp
1,000,000
|
6
|
Rp
166,667
|
Kursi
|
Rp
30,000
|
30
|
Rp
900,000
|
6
|
Rp
150,000
|
Pembuatan gudang (bambu, genteng, paku, lampu, dll)
|
Rp
1,500,000
|
5
|
Rp
7,500,000
|
6
|
Rp
1,250,000
|
Pompa air
|
Rp
1,500,000
|
5
|
Rp
7,500,000
|
6
|
Rp
1,250,000
|
Pembuatan kolam (bambu, paku, dll)
|
Rp
300,000
|
10
|
Rp
3,000,000
|
6
|
Rp
500,000
|
Biaya tukang untuk pembuatan kolam
|
Rp
1,500,000
|
5
|
Rp
7,500,000
|
6
|
Rp
1,250,000
|
TOTAL
|
Rp
68,500,000
|
Rp
11,416,667
|
Tabel 4.
Investasi Peralatan Ikan Betutu Lovers
Sedangkan,
untuk lahan budidaya ikan Betutu akan dilakukan pada lahan sewaan yang di
modifikasi sedemikian rupa untuk berproduksi seharga Rp 36.000.000 per tahun
dengan ukuran 15000 m² (100m x 150m). Tabel biaya sewa adalah sebagai berikut :
Sewa
Lahan
Sewa
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Biaya Sewa
|
Rp 36,000,000
|
Rp
36,000,000
|
Rp
36,000,000
|
Rp
36,000,000
|
Rp
36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Tabel
5. Biaya Sewa Lahan
PERHITUNGAN
HPP
Berikut adalah
perhitungan HPP pada :
Biaya Bahan
Baku (BBB)
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Bibit ikan Betutu
|
Rp
35,000,000
|
Rp
35,700,000
|
Rp
36,050,000
|
Rp
36,050,000
|
Rp 36,050,000
|
Rp
36,400,000
|
Pakan ikan Betutu
|
Rp
32,000,000
|
Rp
32,640,000
|
Rp
32,960,000
|
Rp
32,960,000
|
Rp 32,960,000
|
Rp
33,280,000
|
Dedak
|
Rp
1,500,000
|
Rp
1,530,000
|
Rp
1,545,000
|
Rp
1,545,000
|
Rp
1,545,000
|
Rp
1,560,000
|
Ragi
|
Rp
2,000,000
|
Rp
2,040,000
|
Rp
2,060,000
|
Rp
2,060,000
|
Rp
2,060,000
|
Rp
2,080,000
|
Pupuk kompos
|
Rp
2,000,000
|
Rp
2,040,000
|
Rp
2,060,000
|
Rp
2,060,000
|
Rp
2,060,000
|
Rp
2,080,000
|
Obat organik
|
Rp
1,000,000
|
Rp
1,020,000
|
Rp
1,030,000
|
Rp
1,030,000
|
Rp
1,030,000
|
Rp
1,040,000
|
Plastik pembungkus
|
Rp
5,000,000
|
Rp
5,100,000
|
Rp 5,150,000
|
Rp
5,150,000
|
Rp
5,150,000
|
Rp
5,200,000
|
TOTAL
|
Rp
78,500,000
|
Rp
80,070,000
|
Rp
80,855,000
|
Rp
80,855,000
|
Rp 80,855,000
|
Rp
81,640,000
|
Tabel 6.
Perhitungan HPP biaya bahan baku
Keterangan bahan baku :
· Diasumsikan
tahun berikutnya ada kenaikan harga bahan baku maka biaya untuk bahan baku pada
anggaran bahan baku naik setiap tahunnya.
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Manajer Utama
|
Rp
60,000,000
|
Rp
60,000,000
|
Rp
60,000,000
|
Rp
60,000,000
|
Rp
60,000,000
|
Rp
60,000,000
|
Manajer 4 orang
|
Rp
192,000,000
|
Rp
192,000,000
|
Rp 192,000,000
|
Rp 192,000,000
|
Rp
192,000,000
|
Rp
192,000,000
|
Karyawan 10 orang
|
Rp
240,000,000
|
Rp
240,000,000
|
Rp 240,000,000
|
Rp 240,000,000
|
Rp
240,000,000
|
Rp
240,000,000
|
Total
|
Rp
492,000,000
|
Rp
492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
Rp
492,000,000
|
Rp
492,000,000
|
Tabel 7.
Perhitungan HPP Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead
(BOP)
Biaya Overhead
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Biaya Listrik
|
Rp
12,000,000
|
Rp
12,000,000
|
Rp
12,000,000
|
Rp 12,000,000
|
Rp
12,000,000
|
Rp
12,000,000
|
Biaya Air
|
Rp
9,600,000
|
Rp
9,600,000
|
Rp
9,600,000
|
Rp
9,600,000
|
Rp
9,600,000
|
Rp
9,600,000
|
Biaya Telepon
|
Rp
9,000,000
|
Rp
9,000,000
|
Rp
9,000,000
|
Rp
9,000,000
|
Rp
9,000,000
|
Rp
9,000,000
|
Biaya Perawatan Alat
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Biaya Bahan Bakar
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Biaya Lain lain
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
Rp
6,000,000
|
TOTAL
|
Rp
48,600,000
|
Rp
48,600,000
|
Rp
48,600,000
|
Rp 48,600,000
|
Rp
48,600,000
|
Rp
48,600,000
|
Tabel 8.
Perhitungan HPP Overhead
HPP
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
BBB
|
Rp78,500,000
|
Rp 80,070,000
|
Rp 80,855,000
|
Rp 80,855,000
|
Rp 80,855,000
|
Rp 81,640,000
|
BTKL
|
Rp492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
Rp 492,000,000
|
BOP
|
Rp48,600,000
|
Rp 48,600,000
|
Rp 48,600,000
|
Rp 48,600,000
|
Rp 48,600,000
|
Rp 48,600,000
|
HPP
|
Rp 619,100,000
|
Rp 620,670,000
|
Rp 621,455,000
|
Rp 621,455,000
|
Rp 621,455,000
|
Rp 622,240,000
|
Jumlah
kapasitas per kg ikan Betutu
|
2750
|
2750
|
2750
|
2750
|
2750
|
2750
|
HPP Per kg
ikan Betutu
|
Rp 225,127
|
Rp 225,698
|
Rp 225,984
|
Rp 225,984
|
Rp 225,984
|
Rp 226,269
|
Tabel
9. Perhitungan HPP
7.1 Kebutuhan Dana
Modal untuk awal pelaksanaan usaha
(Tahun 1 ) terdiri dari :
1.
Biaya Investasi Rp 68.500.000
2.
Biaya Sewa Rp 36.000.000
3.
Biaya Bahan
Baku Rp 78.500.000
4.
Biaya Tenaga
Kerja Rp 492.000.000
5.
Biaya Overhead Rp 48.600.000 +
Total Modal = Rp 723.600.000
7.2 Sumber Dana
Sumber modal berasal
dari modal sendiri pemilik sebesar Rp 750.000.000 dan digunakan hanya sebesar
Rp 723.600.000
7.3
Laporan Keuangan
7.3.1
Laporan Laba/Rugi
LABA/RUGI
IKAN BETUTU LOVERS UNTUK ENAM
TAHUN
Keterangan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Pendapatan
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
Rp 725,000,000
|
HPP
|
Rp 619,100,000
|
Rp 620,670,000
|
Rp 621,455,000
|
Rp 621,455,000
|
Rp 621,455,000
|
Rp 622,240,000
|
Laba
Kotor
|
Rp 105,900,000
|
Rp 104,330,000
|
Rp
103,545,000
|
Rp
103,545,000
|
Rp
103,545,000
|
Rp
102,760,000
|
Biaya Operasional
|
||||||
Biaya
Penjualan
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Biaya
Promosi
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Biaya
Sewa
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Biaya
Penyusutan
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Total Biaya Operasional
|
Rp 58,399,500
|
Rp 58,399,500
|
Rp
58,399,500
|
Rp
58,399,500
|
Rp
58,399,500
|
Rp
58,399,500
|
EBT
|
Rp 47,500,500
|
Rp 45,930,500
|
Rp 45,145,500
|
Rp 45,145,500
|
Rp 45,145,500
|
Rp 44,360,500
|
Pajak
bea cukai
|
Rp 5,000,000
|
Rp 5,000,000
|
Rp 5,000,000
|
Rp 5,000,000
|
Rp 5,000,000
|
Rp 5,000,000
|
Pajak
PPh
|
Rp 4,750,050
|
Rp 4,593,050
|
Rp 4,514,550
|
Rp 4,514,550
|
Rp 4,514,550
|
Rp 4,436,050
|
EAT
|
Rp 37,750,450
|
Rp 36,337,450
|
Rp
35,630,950
|
Rp
35,630,950
|
Rp
35,630,950
|
Rp
34,924,450
|
Tabel 10. Laporan Laba/Rugi ikan Betutu Lovers
Selama Enam Tahun
7.3.2 Arus Kas
ARUS KAS
IKAN BETUTU LOVERS UNTUK ENAM
TAHUN
Keterangan
|
Tahun 0
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Tahun 6
|
Kas Masuk
|
|||||||
Penjualan
|
Rp725,000,000
|
Rp725,000,000
|
Rp725,000,000
|
Rp725,000,000
|
Rp725,000,000
|
Rp725,000,000
|
|
Biaya
Penyusutan
|
Rp11,416,667
|
Rp11,416,667
|
Rp11,416,667
|
Rp11,416,667
|
Rp 11,416,667
|
Rp 11,416,667
|
|
Modal
Sendiri
|
Rp750,000,000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Total Kas Masuk
|
Rp736,416,667
|
Rp736,416,667
|
Rp736,416,667
|
Rp736,416,667
|
Rp736,416,667
|
Rp736,416,667
|
|
Kas Keluar
|
|||||||
Investasi
|
Rp68,500,000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Biaya
Penjualan
|
Rp15,000,000
|
Rp15,000,000
|
Rp15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
Rp 15,000,000
|
|
Biaya
Promosi
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
Rp 6,000,000
|
|
Biaya
Sewa
|
Rp36,000,000
|
Rp36,000,000
|
Rp36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
Rp 36,000,000
|
|
Biaya
Penyusutan
|
Rp1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
Rp 1,399,500
|
|
HPP
|
Rp619,100,000
|
Rp620,670,000
|
Rp621,455,000
|
Rp621,455,000
|
Rp621,455,000
|
Rp622,240,000
|
|
Total Kas Keluar
|
Rp677,499,500
|
Rp679,069,500
|
Rp679,854,500
|
Rp679,854,500
|
Rp679,854,500
|
Rp680,639,500
|
|
Selisih
|
Rp681,500,000
|
Rp 58,917,167
|
Rp 57,347,167
|
Rp56,562,167
|
Rp 56,562,167
|
Rp 56,562,167
|
Rp 55,777,167
|
Saldo
Kas Awal
|
Rp681,500,000
|
Rp740,417,167
|
Rp797,764,333
|
Rp854,326,500
|
Rp910,888,667
|
Rp967,450,833
|
|
Saldo
Kas Akhir
|
Rp740,417,167
|
Rp797,764,333
|
Rp854,326,500
|
Rp910,888,667
|
Rp967,450,833
|
Rp 1,023,228,000
|
Tabel
11. Arus Kas Ikan Betutu Lovers Selama Enam Tahun
7.4
Metode Penilaian Investasi
7.4.1
Net Present Value (NPV)
Initial
Investment = Rp
723.600.000
Periode
|
EAT
|
Pajak PPh
|
Pajak Bea Cukai
|
Depresiasi
|
Cash Inflow
|
NSFB (6,75%) per 1tahun
|
Present Value
|
Tahun 1
|
Rp 37,750,450
|
Rp4,750,050
|
Rp 5,000,000
|
Rp11,416,667
|
Rp58,917,167
|
0.937
|
Rp 55,205,385
|
Tahun 2
|
Rp 36,337,450
|
Rp4,593,050
|
Rp 5,000,000
|
Rp11,416,667
|
Rp57,347,167
|
0.878
|
Rp 50,350,812
|
Tahun 3
|
Rp 35,630,950
|
Rp4,514,550
|
Rp 5,000,000
|
Rp11,416,667
|
Rp56,562,167
|
0.822
|
Rp 46,494,101
|
Tahun 4
|
Rp 35,630,950
|
Rp4,514,550
|
Rp 5,000,000
|
Rp11,416,667
|
Rp56,562,167
|
0.77
|
Rp 43,552,868
|
Tahun 5
|
Rp 35,630,950
|
Rp4,514,550
|
Rp 5,000,000
|
Rp11,416,667
|
Rp56,562,167
|
0.721
|
Rp 40,781,322
|
Tahun 6
|
Rp 34,924,450
|
Rp4,436,050
|
Rp 5,000,000
|
Rp11,416,667
|
Rp55,777,167
|
0.676
|
Rp 37,705,365
|
TOTAL PV
|
Rp 274,089,854
|
||||||
NPV
|
Rp(449,510,146)
|
Tabel
12. NPV Ikan Betutu Lovers untuk Enam Tahun
Keterangan :
·
Initial
Investment = HPP + Biaya Investasi + Biaya Sewa
·
Cash Inflow =
EAT + Depresiasi
·
Present Value =
Cash Inflow x NSFB
·
Net Present
Value = Total Present Value – Initial Investment
Karena NPV < 0, maka nilai pendapatan bersih yang
akan diterima di masa datang lebih kecil dari investasi yang ada saat ini.
7.4.2
Profitability Index (PI)
PI = Total PV
Initial
Investment
= Rp
274.089.854
Rp 723.600.000
=
0,38
PI pada usaha ini sebesar 0,38 dan
kurang dari 1. Artinya, perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas
bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasinya lebih kecil.
7.4.3 Pay Back Period (PBP)
Semakin pendek pay back
period maka akan semakin layak usaha tersebut. Asumsikan bahwa usaha disebut layak bila investasi kembali tidak lebih
dari enam tahun.
Periode
|
Cash Inflow
|
Keterangan
|
|
Tahun 0
|
Rp (723,600,000)
|
Rp (723,600,000)
|
Investasi
belum kembali
|
Tahun 1
|
Rp 58,917,167
|
Rp (664,682,833)
|
Investasi
belum kembali
|
Tahun 2
|
Rp 57,347,167
|
Rp (607,335,667)
|
Investasi
belum kembali
|
Tahun 3
|
Rp 56,562,167
|
Rp (550,773,500)
|
Investasi
belum kembali
|
Tahun 4
|
Rp 56,562,167
|
Rp (494,211,333)
|
Investasi
belum kembali
|
Tahun 5
|
Rp 56,562,167
|
Rp (437,649,167)
|
Investasi
belum kembali
|
Tahun 6
|
Rp 55,777,167
|
Rp (381,872,000)
|
Investasi
belum kembali
|
Tabel 13. Payback Period Ikan Betutu Lovers
7.4.4 Break Even
Point (BEP)
BEP = FC
1-(VC/S)
Keterangan :
FC : Fix Cost (biaya tetap)
VC : Variable Cost (biaya variabel)
S : Sales
(penjualan)
Keterangan
|
Biaya Tetap
|
Biaya Variabel
|
Penjualan
|
BEP dalam Rupiah
|
BEP dalam Unit
|
Tahun 1
|
Rp 588,016,667
|
Rp
78,500,000
|
Rp725,000,000
|
Rp 659,415,442.12
|
1199
|
Tahun 2
|
Rp 588,016,667
|
Rp
80,070,000
|
Rp725,000,000
|
Rp 661,020,705.46
|
1202
|
Tahun 3
|
Rp 588,016,667
|
Rp
80,855,000
|
Rp725,000,000
|
Rp 661,826,271.38
|
1203
|
Tahun 4
|
Rp 588,016,667
|
Rp
80,855,000
|
Rp725,000,000
|
Rp 661,826,271.38
|
1203
|
Tahun 5
|
Rp 588,016,667
|
Rp
80,855,000
|
Rp725,000,000
|
Rp 661,826,271.38
|
1203
|
Tahun 6
|
Rp 588,016,667
|
Rp
81,640,000
|
Rp725,000,000
|
Rp 662,633,803.12
|
1205
|
Tabel 14.BEP Ikan Betutu Lovers
BAB VI
ASPEK HUKUM
6.1 Pelaksana Bisnis
Dilihat dari jenis usahanya, Ikan Betutu Lovers termasuk
usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu, badan usaha yang paling tepat adalah
perusahaan CV.
6.2 Tempat Kedudukan Bisnis
Tempat
kedudukan bisnis dengan rincian sebagai berikut :
1.
Perencanaan
Wilayah
Budidaya ikan
Betutu akan berlokasi di
daerah Purwodadi Kabupaten Grobogan, karena lokasi ini adalah lokasi yang masih
banyak memiliki tanah kosong untuk dapat diduduki usaha seperti ternak ikan
Betutu sehingga memiliki
prospek ke depan yang bagus.
2.
Status Tanah
Status tanah
yang akan digunakan adalah tanah sewa dengan harga Rp 36.000.000 per tahun.
6.3 Waktu Pelaksanaan Binis
Surat Izin Lingkungan oleh
masyarakat setempat ditetapkan selama perusahaan menjalankan kegiatan usahanya.
6.4 Peraturan Pelaksanaan Bisnis
Aspek
yuridis dan perijinan pada dasarnya menyangkut izin usaha. Dalam hal ini,
Budidaya ikan Betutu berdiri di daerah Purwodadi yang harus mematuhi peraturan
masyarakat setempat. Menurut peraturan masyarakat Purwodadi, tidak ada
peraturan yang menentang pendirian bisnis ini, namun terdapat syarat untuk
mengurus pembukaan izin usaha sehingga dalam melaksanakan usaha ini dapat
berjalan dengan lancar. Perizinan usaha ini dilakukan dengan cara meminta
persetujuan atau tanda tangan dari masyarakat setempat di mana usaha ikan
Betutu tersebut.
BAB VII
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
7.1 Aspek Sosial
Dalam
aspek sosial Ikan Betutu Lovers memberikan berbagai manfaat sosial bagi
masyarakat Purwodadi-Grobogan pada umumnya. Berbagai manfaat sosial dari adanya
usaha ini adalah :
1.
Meramaikan dunia
usaha Kabupaten Grobogan;
2.
Masyarakat dapat
memperoleh ikan Betutu dengan harga terjangkau.
7.2 Aspek Ekonomi
Sedangkan,
kontribusi Ikan Betutu Lovers dari aspek ekonomi adalah sebagai berikut :
1.
Menyerap tenaga
kerja dari lingkungan sekitar maupun masyarakat lainnya;
2.
Memenuhi
kebutuhan konsumsi ikan lele di Purwodadi dan sekitarnya;
3.
Mampu
meningkatkan produktivitas ikan Betutu Kabupaten Grobogan.
BAB VIII
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari analisis kelayakan bisnis ini adalah :
a.
Dari aspek
pemasaran, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
i.
Adanya potensi
permintaan yang terus meningkat dan akan tetap ada;
ii.
Segmentasi-targeting-positioning
yang jelas;
iii.
Harga yang
kompetitif dibandingkan pesaing;
iv.
Adanya pangsa
pasar yang dimasuki;
v.
Adanya budget
penjualan yang meningkat dan menguntungkan;
vi.
Adanya produk
yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu pembesaran ikan Betutu secara
organik;
vii.
Adanya promosi
sehingga mampu berkompetisi.
b.
Dari aspek
teknis dan operasi, bisnis ini layak karena alasan sebagai berikut :
i.
Adanya lokasi
yang mendukung Ikan Betutu Lovers;
ii.
Adanya
perhitungan HPP yang jelas;
iii.
Adanya peralatan
yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan usaha;
iv.
Adanya pemasok
untuk Ikan Betutu Lovers.
c.
Dari aspek SDM,
maka bisnis ini layak karena sebagai berikut :
i.
Adanya pasar
tenaga kerja dengan spesifikasi dan deskripsi pekerjaan yang diinginkan;
ii.
Adanya
perencanaan MSDM yang jelas.
d.
Dari aspek
keuangan, bisnis Ikan Betutu Lovers adalah bisnis yang layak dilakukan dengan
asumsi dilaksanakan secara berkesinambungan lebih dari enam tahun karena alasan
sebagai berikut :
i.
Nilai NPV yang
negatif;
ii.
Nilai PI kurang dari 1;
iii.
Nilai PBP lebih
besar dari standar yang ditetapkan yaitu lebih dari 6 tahun;
iv.
Nilai penjualan
BEP dalam unit lebih kecil daripada nilai penjualan aktual.
e.
Dari aspek
yuridis, sosial, dan ekonomi, maka bisnis ini layak karena alasan sebagai
berikut :
i.
Aspek sosial :
dalam aspek sosial, Ikan Betutu Lovers telah memenuhi dan layak karena memberikan
dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan daerah sekitarnya;
ii.
Aspek ekonomi :
aspek ini layak karena dengan adanya Ikan Betutu Lovers dapat menyerap tenaga
kerja maupun dapat memenuhi kebutuhan lele di daerah Purwodadi dan sekitarnya,
serta dapat meningkatkan produktivitas ikan Betutu di Kabupaten Grobogan;
iii.
Aspek yuridis
dan perizinan : aspek ini layak karena Ikan Betutu Lovers akan mengurus surat
izin lingkungan sehingga bisnis ini dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Http: id.wikipedia.org/wiki/ diunduh tanggal 30 Desember 2014
http://malesmania.wordpress.com/
diunduh tanggal 29 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar