BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari
transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan
keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam
kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di
dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan keuangan yang
mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang sesuai dengan ketentuan
perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai dengan bukti transaksi, jurnal
(jurnal umum dan jurnal khusus), posting buku besar, neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca, laporan
perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo setelah pentupan, dan jurnal
balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva
lancar, aktiva tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini
adalah aktiva tetap, yaitu berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari
satu periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap
berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta
memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap berwujud maupun
tidak berwujud. Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan apa saja yang
terdapat di dalam aktiva tetap sebuah perusahaan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian akuntansi ?
2.
Apa arti penting dari aktiva tetap?
3.
Apa saja sifat-sifat dari aktiva tetap?
4.
Bagaimana penggolongan dan klasifikasi dari aktiva tetap?
5.
Apa perbedaan antara aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud?
1.3 TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian dari akuntansi dan aktiva sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan.
2.
Mengetahui arti penting dari aktiva tetap.
3.
Mengetahui sifat-sifat dari aktiva tetap.
4.
Mengetahui penggolongan dan klasifikasi pada aktiva tetap.
5.
Mengetahui secara umum aktiva berwujud dan tidak berwujud.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI AKUNTANSI
Definisi dari sudut pemakai :
Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
Definisi dari sudut proses kegiatan
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.
2.2 Pemakai Laporan Keuangan
§ Manajer
§ Investor
§ Kreditur
§ Instansi
Pemerintah
§ Organisasi
Nirlaba
§ Pemakai
Lainnya
2.3 Bidang-bidang Akuntansi :
Akuntansi Publik :
– Auditing
–
Akuntansi Perpajakan
–
Konsultasi Manajemen
Akuntansi Intern :
–
Akuntansi Biaya
–
Penganggaran
–
Perancangan system informasi
–
Pemeriksaan Intern
2.4 Prinsip-prinsip Akuntansi :
– Konsep
entitas
– Prinsip
Obyektif
– Prinsip
Cost
2.5 JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN
I. LAPORAN LABA RUGI
Laporan ini memberikan informasi tentang hasil – hasil operasi
perusahaan selama periode tertentu. Komponen yang ada di dalam laporan laba
rugi antara lain :
PENJUALAN
Penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari penyerahan
barang atau jasa kepada langganan dalam periode tertentu
HARGA POKOK PENJUALAN
Harga Pokok Penjualan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh atau mendapatkan barang yang dijual. Apabila barang yang
dijual dibuat sendiri oleh perusahaan (manufaktur) sebelum harga pokok
penjualan ditetapkan maka dihitung lebih dahulu besarnya harga pokok produksi
yaitu seluruh biaya – biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memproduksi
barang yang akan dijual tersebut baik biaya bahan yang dipakai, tenaga kerja
maupun biaya overhead pabrik.
BIAYA OPERASI
Biaya operasi adalah biaya – biaya yang dikeluarkan dalam rangka
untuk mmbiayai aktivitas operasi perusahaan baik administrasi maupun penjualan.
Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1.
Biaya Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dan terkait
dengan kegiatan penjualan.
2.
Biaya Administrasi Umum adalah biaya yang dikeluarkan dan
terkait dengan kegiatan di bagian kantor (administrasi umum)
PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR
USAHA / OPERASI
Pendapatan dan Biaya Di Luar Usaha adalah semua pendapatan yang
diperoleh atau beban yang timbul dari kativitas – aktivitas di luar usaha utama
perusahaan
POS – POS LUAR BIASA
Pos – pos luar biasa adalah laba atau rugi yang timbul di luar
usaha utama yang bersifat insidentil. Ciri-ciri laba atau rugi luar biasa
adalah : bersifat tidak normal, tidak sering tertinggi.
PAJAK PENGHASILAN
Pajak penghasilan yang dihitung dari laba bersih sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan
perubahan ekuitas selama periode tertentu.
Contoh :
PT.
KUSUMA
Laporan
Laba Ditahan
31
Desember 2000
Saldo laba ditahan, 1 Januari
2000
xxxxxxxx
Laba bersih tahun
2000
xxxxxxxx
Pembayaran Deviden
(xxxxxxxx)
Saldo laba ditahan, 31 Desember
2000 xxxxxxxx
2.6 PENGERTIAN AKTIVA
Aktiva ialah kekayaan perusahaan yang berwujud dan tidak
berwujud, serta pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Pengertian aktiva menurut
beberapa orang ahli sebagai berikut :
a.
Menurut Dra. Lanita Winata, Akuntan (1994, hal 55) menjelaskan :
“Aktiva ialah Sejumlah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki oleh suatau perusahaan berupa uang, barang dan hak yang timbul dari
transaksi-transaksi yang terjadi di masa lampau dan dapat memberikan manfaat di
masa yang akan datang”.
b.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan (2002, hal 13, paragraf 49) menjelaskan : “Aktiva
ialah Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
oleh perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Aktiva ialah
Kekayaan atau sumber-sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang terjadi di masa lampau dan
diharapkan akan memberi manfaat di masa depan.
Aktiva Lancar ialah aktiva yang berupa kas dan mempunyai jangka
waktu yang pendek.
Yang termasuk dalam aktiva lancar ialah :
a.
Kas, uang tunai untuk membiayai operasional perusahaan.
b.
Investasi jangka pendek, investasi yang sifatnya sementara hanya untuk
memanfaatkan uang yang belum dibutuhkan dalam operasi.
c.
Piutang wesel, tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam perjanjian
yang diatur dalam undang-undang.
d.
Piutang dagang, tagihan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan barang
dagangan secara kredit.
e.
Persediaan, baik persediaan barang mentah, barang dalam proses maupun barang
jadi.
f.
Piutang penghasilan, penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum
diterima pembayarannya.
g.
Persekot/uang muka/biaya dibayar di muka, pengeluaran untuk memperoleh jasa
atau prestasi dari pihak lain. Pengeluaran itu belum menjadi biaya periode
sekarang melainkan pada periode berikutnya.
Aktiva tidak lancar ialah aktiva yang tidak berupa kas dan
mempunyai jangka waktu yang panjang.
2.7 PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai
guna ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi
guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak
untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Pengertian
aktiva tetap berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut :
a.
Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang
sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan
dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan
dalam kegiatan perusahaan”.
b.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap
adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap
berwujud digunakan dalam operasional perusahaan, tidak untuk diperdagangkan,
umur ekonomi lebih dari satu tahun yang sifatnya relatif tetap atau permanen
dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera.
2.8 SIFAT AKTIVA TETAP
Meskipun semua aktiva memiliki beberapa ciri dasar yang umum,
aktiva tetap memiliki ciri-ciri tambahan sebagai berikut :
1.
Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk
memperlancar/mempermudah produksi barang-barang lain atau untuk menyediakan
jasa-jasa bagi perusahaan atau para pelanggannya dalam kegiatan normal
perusahaan.
2.
Semua aktiva tetap memiliki usia terbatas, pada akhir usianya harus dibuang
atau diganti.
3.
Nilai aktiva tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan pihak lain
dalam mendapatkan hak – hak yang sah atas penggunanya dan bukan dari pemaksaan
dari suatu kontrak.
4.
Aktiva tetap seluruhnya nonmoneter : manfaatnya diterima dari penggunaan atau
penjualan jasa-jasa dan bukan dari pengubahannya menjadi sejumlah uang
tertentu.
5.
Pada umumnya jasa yang diterima dari ativa tetap meliputi suatu periode yang
lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Akan tetapi
terdapat terkecualian. Misalnya suatu bangunan atau peralatan tidak
klasifikasikan kembali sebagai aktiva lancar bilamana sisa manfaatnya kurang
dari satu tahun. Dalam beberapa kasus seperti halnya,beberapa unsur memiliki
usia asli yang lebih pendek dari pada satu siklus operasi perusahaan.
Unsur-unsur aktiva tetap mempunyai ciri umum dan memiliki
beberapa tujuan pelaporan keuangan yang sama. Salah satu tujuan ini di dasarkan
kepada keseragaman mereka dalam proses akuntansi. Aktiva tetap dimiliki untuk
mendapatkan jasa-jasanya di masa mendatang : karena itu aktiva tetap dibebankan
sebagai biaya usia manfaatnya dengan cara yang sama seperti biaya di bayar
dimuka (prepaid expense). Perbedaan pokok antara biaya dibayar dimuka dan
aktiva tetap terletak pada usia aktiva tersebut. Biaya dibayar dimuka biasanya
di bebankan sebagai ongkos selama siklus kegiatan berjalan atau satu
tahun,tergantung mana yang lebih lama,sedangkan aktiva tetap di bebankan
sebagai biaya selama satu periode yang lebih panjang. Tetapi jika keseragaman
dalam proses akuntansi itu di anggap sebagai tujuan utama klasifikasi maka
pos-pos tidak berwujud yang usianya terbatas mungkin harus di sertakan pula di
dalamnya tetapi klasifikasi menurut proses akuntansi bukanlah tujuan yang
relevan.
Tujuan kedua dalam penguraian dan pengukuran pos-pos aktiva
tetap adalah memberikan indikasi jumlah fisik atau kapasitas produksi yang
dimiliki perusahaan dan juga beberapa petunjuk mengenai usia relatifnya serta
taksiran masa pakainya yang akan datang. Semua informasi itu tidak mungkin
terpenuhi dengan sejumlah angkadalam rupiah. Namun demikian untuk aktiva atau
aktiva tertentu mungkin lebih relevan jika digunakan basis penilaian input
daripada nilai likuidasinya : dan suatu penilaian yang di dasarkan pada
tafsiran nilai barang atau jasa atau arus kas di masa mendatang tidak mungkin
di pergunakan sebagai pengukur baik secara teoritis maupun praktis. Suatu
jumlah akumulasi penyusutan yang di kurangkan dari suatu nilai input tidak
dapat menghasilkan gambaran yang cukup tentang kondisi atau usia relatif aktiva
tetap tersebut.
Tujuan ketiga adalah tujuan yang penting dari klasifikasi dan
penilaian aktiva tetap untuk menyajikan suatu gambaran mengenai kegiatan suatu
perusahaan sebagaimana pengelompokkan moneter dan aktiva lancar menunjukkan
informasi mengenai kegiatan perusahaan, demikian pula halnya dengan
pengelompokkan investasi dalam pos-pos modal. Jumlah relatif modal yang di
tanamkan dalam aktiva tetap merupakan informasi yang relevan bagi penanam modal
dan para kreditur, karena hal itu mungkin dapat menambah informasi untuk
membantu meramal arus kas di masa depan dan memberikan petunjuk mengenai
periode sebelum perusahaan berkesempatan menanamkan kembali sumber dayanya
untuk penggunaan yang sama atau penggunaan lainnya tanpa adanya keharusan
likuidasi (forced liquidation). Dalam perusaan Public Utility (pelayanan umum
seperti PLN, TELKOM, GAS, dll) dan dalam berbagai perusahaan jasa lainnya,
jumlah yang ditanamkan sebagai pos-pos modal jangka panjang merupakan kelompok
terpenting sebagai sumber daya penghasilan di masa mendatang. Karena alasan
inilah maka sebagian besar public utility menyajikan pos-pos aktiva tetap pada
bagian pertama dalam neraca, mendahului aktiva lancar.
Pos-pos aktiva tetap nonoperasional biasanya disajikan di neraca
dalam kelompok yang terpisah, meskipun masalah penilaian dan penyusutanya sama
dengan aktiva tetap operasi. Karena itu sebagian besar uraian berikut akan
dikaitkan baik dengan unsur-unsur aktiva tetap operasional maupun non operasional.
2.9 PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP
1. AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif
permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif
permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang relatif cukup lama.
AkitIva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat
mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat
alat-alat, kendaraan, mebel dan lain-lain. Dari macam-macam aktiva tetap
berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut
:
a)
Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan,
pertanian dan peternakan.
b)
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya
bias diganti dengan aktiva yang sejenis.
c)
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.
v Klasifikasi Aktiva Tetap Berdasarkan
Jenis
Aktiva tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1.
Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung
perusahaan.
2.
Perbaikan tanah, seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun
oleh perusahaan, tempat parkir, dan pagar.
3.
Gedung, seperti kantor, toko, pabrik, dan gudang.
4.
Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan,
dan mebel.
v Sudut Substansi
Aktiva tetap dapat dibagi:
1.
Tangible Assets atau Aktiva berwujud seperti Lahan, Mesin, Gedung dan
Peralatan.
2.
Intangible Assets atau Aktiva yang tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill,
Patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.
v Sudut Disusutkan Atau Tidak
1.
Depreciated Plant asset yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building
(Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris dan lain-lain.
2.
Undepreciated Plant Asset yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan seperti Land
(Lahan).
2.
AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
Aktiva tidak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secara
fisik tidak dapat dinyatakan. Contoh Aktiva tidak berwujud adalah hak paten,
hak cipta hak merek, biaya riset dan pengembangan biaya ditangguhkan serta hak
pengusahaan sumber alam. Aktiva tidak berwujud dapat diperoleh melalui
pembelian atau dikembangkan sendiri oleh perusahaan.
Apabila suatu aktiva tidak berwujud diperoleh dengan membeli
dari pihak luar, maka disamping harga beli yang termasuk sebagai harga
perolehan (cost) adalah biaya – biaya tambahan untuk mendapatkannya seperti
biaya yang dibayarkan kepada pemerintah dan notaries serta biaya administrasi
yang berhubungan. Apabila suatu aktiva tidak berwujud diperoleh dengan jalan
mengembangkan sendiri ,maka termasuk dalam harga perolehan adalah biaya-biaya
bahan, peralatan, dan fasilitas, biaya gaji dan upah dan biaya tidak langsung
misalnya alokasi biaya administrasi dan umum.
Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari:
1.
Pemerintah-seperti hak paten, hak cipta, frenchis, merek dagang, dan nama
dagang.
2. Perusahaan lain,
misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.
3. Perjanjian
tertentu-seperti frenchise dan lease.
Ciri- ciri aktiva tetap tidak berwujud
1.
Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau terbagi dari
BPR dan dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan
melalui suatukontrak terkait aset atau kewajiban secara individual
atau secara bersama.
2.
Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya, terlepas apakah hak
tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari BPR atau dari hak dan
kewajiban lainnya.
3.
Aset Tidak Berwujud dapat diperoleh secara eksternal melalui perolehan secara
terpisah dan pertukaran aset, atau dihasilkan secara internal.
4.
Aset Tidak Berwujud hanya dapat diakui apabila berasal dari eksternal.
Sedangkan biaya penelitian dan pengembangan yang terkait dengan upaya
menghasilkan aset tidak berwujud secara internal tidak dapat diakui sebagai
Aset Tidak Berwujud, kecuali merupakan bagian dari perolehan aset lain.
2.10. AKTIVA TETAP BERWUJUD
(PEROLEHAN, PENYUSUTAN DAN PELAPORAN)
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva atau harta
( assets ). Aktiva menunjukan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan
yang merupalan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan
usaha. Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan .Laporan keuangan
adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak
diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan
keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Neraca adalah
laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini
menyajikan posisi keuangan perusahaan yang didalamnya terdiri dari tiga
komponen penting yaitu aktiva, kewajiban dan modal. Aktiva dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya lama
digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam
kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar. Aktiva ini digolongkan
menjadi aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets ) dan aktiva tidak
berwujud ( intangible assets ). Tidak ada criteria standar mengenai jangka
waktu pemakaian minimal untuk membedakan aktiva tetap dengan aktiva lainnya.
Walaupun demikian, pemakaian lebih dari satu tahun, pada umumnya digunakan
sebagai pedoman. Kriteria lain adalah aktiva tersebut harus dipakai dalam
kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Hanya aktiva yang nilainya
tinggi saja yang biasanya dikelompokan sebagai aktiva tetap.
Harga Perolehan
Semua biaya yang terjadi
untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai tiba ditempat dan siap dipakai harus
dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan.
Contoh : apabila perusahaan membeli sebuah tanah dengan hargaRp.20.000.000 dan
untuk biaya notarisnya Rp.400.000, biaya balik nama
sebesar Rp.300.000dan komisi kepada makelar Rp.200.000 maka
harga perolehan dari tanah tersebut adalahRp.20.900.000.
Perolehan Dengan Angsuran
Ada kalanya aktiva tetap dibeli secara angsuran. Dalam hal
demikian kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembayaran akan dilakukan
dalam sekian kali angsuran dan terhadap saldo yang belum dibayar dikenakan bunga.
Sebagai contoh perusahaan membeli tanah dengan harga Rp .50.000.000
dengan 25 kali angsuran bulanan terhadap saldo yang belum dibayar, dan
dikenakan bunga 12% setahun. Ayat jurnal yang perlu dibuat yaitu :
(D)
Tanah
50.000.000
(K)Hutang
angsuran
50.000.000
Pada waktu membayar angsuran pertama, jumlah yang harus dibayar
dihitung sebagai berikut:
Angsuran bulanan Rp50.000.000 : 25
=
Rp.2.000.000
Bunga selama sebulan yang belum dibayar
1/12 x 12% x Rp.50.000.000 =
500.000
Jumlah yang harus
dibayar
Rp.2.500.000
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pembayaran ini :
(D) Hutang
angsuran
2.000.000
(D) Biaya
bunga
500.000
(K)
Bank
2.500.000
Angsuran kedua terdiri
dari hutang pokok bulanan sebesar Rp 2.000.000 dan sisa hutang Rp 48.000.000.
Bunga yang dibebankan 1/12 x 12% x Rp.48.000.000 = Rp.480.000. Ayat
jurnal yang perlu dibuat yaitu :
(D) Hutang
angsuran
2.000.000
(D) Biaya
bunga
480.000
(K) Bank
2.480.000
proses perhitungan, pembayaran dan pencatatan angsuran seperti
tersebut akan berulang setiap bulan sekali samapai semua hutang angsuran telah
dibayar.
Penyusutan
Semua jenis aktiva tetap
kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa
bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya
kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia
dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas
berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu
dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud
ini disebut penyusutan ( depreciation) . Ayat
jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan dalah debit biaya penyusutan
dan kredit akumulasi penyusutan. Perkiraan akumulasi penyusutan
digunakan untuk mencatat secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah
dilakukan .Selisih antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan merupakan
bagian dari harga perolehan yang belum disusutkan. Selisih ini disebut nilai
buku
( book value) aktiva tetap.
Metode Penyusutan
Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai
aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan)
dan taksiran manfaat. Dasar penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai
buku. Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam
tarif penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
a.
Metode garis lurus ( Straight line ), biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan
berlalunya waktu ,dalam jumlah yang sama,sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar
penyusutan
Dasar
penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
Contoh :
tarif penyusutan dengan taksiran manfaat
5 tahun , maka tarifnya 100% : 5 = 20 %
harga kendaraan Rp
12.500.000 ,nilai sisa diperkirakan Rp 1.550.000 ,maka biaya penyusutannya =
20% (Rp.12.500.000 – Rp.1550.000) =
Rp.2.190.000
Th
|
Harga
Perolehan
|
Biaya
Penyusutan
|
Ak.
penyusutan
|
Nilai buku
|
1
|
Rp.12.500.000
|
Rp.2.190.000
|
Rp.2.190.000
|
Rp.10.310.000
|
2
|
Rp.12.500.000
|
Rp.2.190.000
|
Rp.4.380.000
|
Rp. 8.120.000
|
3
|
Rp.12.500.000
|
Rp.2.190.000
|
Rp.6.570.000
|
Rp. 5.930.000
|
4
|
Rp.12.500.000
|
Rp.2.190.000
|
Rp.8.760.000
|
Rp. 3.740.000
|
5
|
Rp.12.500.000
|
Rp.2.190.000
|
Rp.10.950.000
|
Rp. 1.550.000
|
b.
Metode saldo menurun ( Declining balance ), biaya penyusutan akan merata
sepanjang umur aktiva tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke
tahun selama taksiran masa manfaat dikarenakan semakin tua, kapasitas aktiva
dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar
penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode
(Contoh dan penyelesaian sama dengan metode
jumlah angka tahun)
c.
Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan
metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar
penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
Contoh :
Dibeli sebuah mesin Rp. 41.250.000,-, biaya pengangkutan dan
bongkar muat Rp. 750.000,-, biaya percobaan Rp. 250.000,-, umur ekonomis 10
tahun, nilai sisa Rp. 1000.000,- mesin ditaksirkan dapat bekerja selama 25.000
jam dengan kapasitas 40 unit setiap jam dengan mesin tersebut dipakai 3500 jam.
Penyelesaian ;
Sebuah mesin dibeli
dg
Rp. 41.250.000
B. Pengangkutan & bongkar muat Rp.
750.000
B.
Percobaan Rp.
250.000+
Harga
Perolehan Rp.
42.250.000,-
Jumlah angka tahun = n (n+1)/2
= 10 (10+1)/2
= 55
Tarif = angka tahun/jumlah angka tahun = 10/55
Penyusutan = tarif ( HP-NS )
= 10/55 ( Rp. 42.250.000- Rp. 1.000.000 )
= 2/11 ( Rp. 41.250.000 )
= Rp. 7.500.000,-
d.
Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan
dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas produksi itu sendiri
dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian
atau unit unit kegiatan yang lain. Harga perolehan dikurangi nilai sisa
merupakan dasar penyusutan.
Contoh : Soal sama dengan point c,
Penyelesaian :
Tarif = HP-NS/taksiran jam
= Rp. 42.250.000-Rp. 1.000.000/25.000
= Rp. 41.250.000/25.000
= Rp. 1.650.-
Penyusutan = tarif x jam sebenarnya
= Rp. 1.650 x 3500
= Rp. 5.775.000,-
Penilaian dan pelaporan
Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga
perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi
dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut
dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang
tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicata sebagai kerugian.
Dalam laporan keuangan, aktiva tetap dirinci menurut jenisnya, seperti tanah,
gedung, mesin-mesin, peralatan dan lain-lain.
Contoh penyajian kelompok aktiva tetap di neraca apabila
akumulasi penyusutan dikurangkan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Aktiva tetap :
Peralatan kantor
Rp. 30.000.000
Peralatan toko
50.000.000
Kendaraan
25.000.000
Gedung
105.000.000
Tanah
20.000.000 +
Rp. 230.000.000
Akumulasi
penyusutan
( 52.500.000 )
Total aktiva
tetap,neto
Rp. 177.500.000
Buku Aktiva Tetap
Perkiraan aktiva tetap dibuku besar perlu dibuatkan rinciannya
dalam buku aktiva tetap (fixed assets subsidiary ledger). Buku tambahan ini
merinci aktiva tetap dibuku besar menurut jenisnya.
AKTIVA TETAP BERWUJUD ( PENARIKAN )
Penjualan
Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari
pemakaian. Penarikan (retirements) dapat dilakukan dengan dijual, ditukarkan
dengan aktiva lain atau dibuang begitu saja (dihapuskan). Ayat jurnal yang
harus dibuat untuk ketiga macam transaksi tersebut sedikit berbeda, namun yang
pasti, nilai buku aktiva yang bersangkutan harus dikeluarkan dari pembukuan.
Hal ini dilakukan dengan mengkredit harga perolehan dan mendebit akumulasi
penyusutannya. Suatu aktiva tetap tidak boleh dikeluarkan dari pembukuan hanya
karena telah habis disusutkan. Harga perolehan maupun akumulasi penyusutan
aktiva tetap yang telah habis disusutkan tetap disajikan, walaupun kalau
dinettokan, nilai bukunya sama dengan nol.
Apabila suatu aktiva tetap dijual, niai bukunya dihitung sampai
dengan tanggal penjualan. Nilai buku ini kemudian dibandingkan dengan hasil
penjualan yang diterima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau
kerugian karena penjualan aktiva tetap.
Penukaran
Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang manfaatnya, dapat
ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva teatp dapat dilakukan dengan
aktiva sejenis ( misalnya mobil dengan mobil ) atau dapat juga dengan tidak
sejenis ( misalnya mobil dengan mesin ).
Dalam penukaran (trade in) aktiva tetap, terlebih dahulu harus
ditentukan nilai tukarnya ( trade in allowance). Selisih antara nilai tukar
aktiva lama dengan harga aktiva baru merupakan keuntungan atau kerugian dari
penukaran. Apabila nilai tukar lebih besar dari nilai buku, maka memperoleh
keuntungan dan sebaliknya jika nilai tukar lebih kecil dari nilai buku maka
merupakan kerugian. Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aktiva
tetap yaitu :
a. Untuk
penukaran aktiva tidak sejenis ,keuntungan dan kerugian dibebankan dalam tahun
berjalan.
b. Untuk
penukaran aktiva sejenis,keuntungan dikurangkan pada harga aktiva baru,
sedangkan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.
Penghapusan
Kemungkinan lain bagi aktiva yang sudah tidak bermanfaat adalah
dihapuskan. Ini terjadi kalau aktiva tetap tidak dapat dijual atau ditukarkan.
Apabila aktiva belum disusutkan penuh, maka akibat penghapusan ini adalah
terjadinya kerugian sebesar nilai buku. Seperti halnya kerugian dari penjualan
aktiva tetap kerugian karena penghapusan aktiva juga dilaporkan sebagai biaya
lain-lain. Adakalanya penghapusan aktiva tetap dilakukan karena kejadian –
kejadian yang tidak diharapkan seperti kebakaran.
Untuk menggambarkan kejadian ini, anggaplah bahwa mobil yang
dibeli pada tanggal 2 januari 199 AA dengan harga Rp. 10.000.000, pada tanggal
1 Juli 199 B mengalami tabrakan berat dan tidak dapat dipakai lagi. Ganti rugi
yang diterima dari perusahaan asuransi adalah Rp. 8.000.000. Ayat jurnal yang
sesuai yaitu :
1.
(D)Biaya
penyusutan
1.000.000
(K)Akumulasi
penyusutan
1.000.000
2. (D)Akumulasi
penyusutan 7.000.000
(D)Kerugaian karena penghapusan a.t
3.000.000
(K)
Kendaraan
10.000.000
3. (D) Piutang
klaim
asuransi
8.000.000
(K) Pendapatan klaim
asuransi
8.000.000
Ayat jurnal (1) adalah ayat jurnal untuk mencatat penyusutan
dari tanggal 1 Januari 199 A sampai dengan 1 Juli 199 B yang belum dicatat.
Ayat jurnal (2) mencatat penghapusan aktiva tetap, sedang ayat jurnal (3)
mencatat klaim asuransi yang akan diterima.
Aktiva Tetap Bernilai Kecil
Salah satu kriteria untuk dapat dikategorikan sebagai aktiva
tetap adalah nilainya yang besar. Aktiva tetap yang nilai per unitnya kecil,
dapat langsung dibebankan sebagai biaya pada saat perolehan. Manajemen
perusahaan perlu menetapkan atau untuk pengeluaran yang harus dikapitalisir
sebagai aktiva tetap dan pengeluaran yang harus dibebankan sebagai biaya.
Apabila pengeluaran untuk aktiva – aktiva tetap yang nilainya kecil misalnya
suku cadang, dikapitalisir, maka pencatatannya dapat dikelompokan menjadi satu.
Penyusutan secara regular tidak dihitung. Pembebanan ke biaya dilakukan dengan
menghitung secara phisik aktiva tetap yang masih tersisa. Harga perolehan
aktiva yang masih ada ditaksir kemudian selisih antara saldo menurut perkiraan
dengan nilai taksiran dibebankan ke perkiraan biaya.
Pengeluaran modal
Pengeluaran-pengeluaran aktiva tetap seperti biaya pemeliharaan
(maintenance), penambahan (additions), penggantian (replacement) atau perbaikan
(repairs) dapat dikategorikanmenjadi pengeluaran modal (capital expenditures)
and pengeluaran pendapatan ( renevue expenditures). Pengeluaran modal adalah
pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat sebagai aktiva (dikapitalisir ).
Pengeluaran-pengeluaran yang akan mendatangkan manfaat lebih
dari satu periode akutansi termasuk dalam kategori ini. Misalnya, penambahan
satu unit AC dalam sebuah mobil merupakan pengeluaran modal. Demikian juga
halnya dengan pengeluaran – pengeluaran yang menambah efisiensi memperpanjang
umur aktiva atau meningkatkan kapasitas atau mutu produksi. Pengeluaran modal
dicatat sebagai debit pada perkiraan : aktiva ataupun akumulasi penyusutan.
Pengeluaran – pengeluaran untuk penambahan dan penggantian, pada umumnya
dicatat dalam perkiraan aktiva sedangkan untuk perbaikan besar-besaran yang
akan memperpanjang umur aktiva dicatat sebagai debit pada perkiraan
akumulasi penyusutan.
Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang hanya
mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran tersebut dilakukan. Oleh
karena itu pengeluaran-pengeluaran akan dibebankan sebagai biaya. Biaya
pemeliharaan dan perbaikan rutin merupakan contoh dari jenis pengeluaran ini.
Biaya pemeliharaan adalah biaya-biaya yang terjadi agar aktiva tetap selalu
berada dalam keadaan baik. Biaya perbaikan adalah biaya-biaya untuk
mengembalikan aktiva tetap dalam keadaan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah kita mengupas beberapa masalah seputar dasar
akuntansi dan aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud, dapat disimpulkan bahwa
aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif
permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Seperti, mesin,
peralatan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah
aktiva tetap perusahaan yang secara fisik tidak dapat dinyatakan, tetapi
berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan, seperti hak paten, merk dagang,
hak cipta, dan lain-lain.
Adapun perbedaan yang menonjol dari keduanya antara lain :
1.
Bentuk nyata atau bentuk fisik
2.
Nilai aktiva
3.
Usia atau umur aktiva
Perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud menyangkut masalah yang
tidak berbeda dengan perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap, diantaranya
adalah penentuan nilai perolehan, perlakuan akuntansi selanjutnya terhadap
nilai perolehan tersebut dalam kondisi usaha normal (amortisasi), dan perlakuan
akuntansi atas penurunan nilai aktiva tak berwujud yang material dan permanen.
Kesulitan yang dihadapi dalam pemecahan masalah perlakuan akuntansi aktiva tak
berwujud pada umumnya disebabkan oleh sifat aktiva tersebut, seperti tidak
adanya wujud fisik yang menyebabkan bukti keberadaannya kabur, dan kesulitan
dalam penentuan nilai perolehan serta masa manfaat keekonomiannya.
3.2 SARAN
Setelah disusunnya makalah mengenai dasar akuntansi dan aktiva
tetap berwujud dan tidak berwujud, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
khususnya dimata kuliah pengantar akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya
apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber
sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar
Akuntansi 2. Edisi 4. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.
Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi.
Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
PSAK No. 19 Aktiva Tak Berwujud.pdf
ED-PSAK No. 19 Revisi
2009 Aset Tidak Berwujud.pdf
AKUNTANSI.pdf
Aku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
BalasHapusSaya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com
Sebagai pengguna smartphone android pastinya anda akan selalu ketagihan dengan fitur-fitur aplikasi maupun game yang tersedia di Google Play Store. Banyaknya aplikasi yang tersedia membuat penggunanya ingin selalu mengunduh semua yang disajikan di Play Store
BalasHapusCara Memindahkan Saldo Google Play ke Pulsa Ufa Bunga SMartphone