LINGKUNGAN
GLOBAL
PERTIMBANGAN
STRATEGIK BAGI PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan yang
mengglobalisasi operasinya menghadapi masalah khusus.
Globalisasi diartikan
sebagai strategi untuk
mengerjar peluang di mana pun di dunia yang memungkinkan suatu
perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara tempatnya
beroperasi. Operasi
global yang bermarkas di satu Negara dengan anak – anak perusahaan
di negara – negara lain mengalami kesulitan yang jelas disebabkan
oleh perbedaan arena bersaing yang diterjuninya.
Terdapat dua teori utama terkait pengenalan suatu produk secara
global, yaitu standardisasi dan adaptasi nilai-nilai setempat
(customization). Standardisasi merupakan penggunaan produk, jasa, dan
pesan yang umum di seluruh pasar di seluruh dunia untuk menciptakan
citra produk yang kuat. Beberapa perusahaan global yang besar adalah
McDonald’s dan Wal-Mart. Karena pertumbuhan dalam jumlah perusahaan
global terus melampaui perubahan-perubahan lainnya dalam lingkungan
kompetitif, bagian ini akan berfokus pada sifat, prediksi, dan
operasi dari perusahaan-perusahaan global.
I. PENGEMBANGAN
PERUSAHAAN
GLOBAL
Evolusi suatu
perusahaan
global sering
kali
diikuti
oleh kemajuan dari tingkatan strategi yang terlibat. Tingkat
pertama,
yang sering
kali
melibatkan kegiatan ekspor – impor, memiliki
dampak minimal terhadap orientasi manajemen saat ini atau
atas lini produk yang sudah ada. Tingkat
kedua,
yang dapat berupa lisensi asing dan alih teknologi, memerlukan
sedikit perubahan pada manajemen atau operasi.Tingkat
ketiga biasanya
ditandai oleh investasi langsung dalam operasi di
luar negeri,
termasuk pendirian
pabrik
manufakturing.
Tingkatan
ini menuntut pengeluaran modal dan pengembangan keterampilan
manajemen global. Meskipun operasi domestik perusahaan pada tingkat
ini masih mendominasi kebijakan – kebijakannya, perusahaan seperti
ini biasanya sudah dikategorikan sebagai perusahaan multinasional
(MNC) yang
sebenarnya.
Tingkat strategi yang keterlibatannya paling tinggi ditandai oleh
meningkatnya investasi asing secara besar – besaran, dengan asset
asing mengambil bagian cukup besar dari asset total. Pada tingkat
ini, perusahaan mulai muncul sebagai perusahaan global (global
enterprise)
dengan pendekatan
global untuk produksi, penjualan, keuangan, dan pengendalian.
II. MENGAPA
PERUSAHAAN MELAKUKAN GLOBALISASI
Keunggulan teknologi
yang pernah dinikmati Amerika Serikat telah menurun dramatik secara
30 tahun terakhir. Pada akhir tahun 1950-an, lebih dari 80 % inovasi
teknologi penting dunia pertama kali diperkenalkan di Amerika
Serikat. Pada tahun 1990, angka itu telah menurun menjadi kurang dari
50 %. Sebaliknya, Prancis membuat kemajuan mengesankan di bidang
traksi listrik, tenaga nuklir, dan penerbangan. Jerman memimpin di
bidang kimia dan farmasi, peralatan berat, dan peralatan presisi,
barang listrik berat, metalurgi, dan peralatan transport permukaan.
Jepang memimpin di bidang optic, solid
– state physics,
rekayasa ilmu kimia, dan proses metalurgi.
Melalui globalisasi,
perusahaan – perusahaan A.S seringkali dapat meraih manfaat dari
industri dan teknologi yang dikembangkan di mancanegara. Bahkan
perusahaan jasa yang relative kecil yang memiliki keunggulan bersaing
tertentu dapat memanfaatkan operasi yang besar
di luar negeri.
Pada
banyak
situasi, pengembangan global layak dijadikan senjata bersaing.
Penetrasi langsung ke pasar asing dapat menarik arus kas yang vital
dari operasi domestic pesaing asing, kehilangan peluang, penurunan
pendapatan, dan produksi terbatas yang diakibatkannya dapat
melemahkan kemampuan pesaing untuk menyerbu pasar A.S
Orientasi
Strategis Perusahaan Global
Perusahaan-perusahaan
multinasional pada umumnya menunjukkan satu dari empat orientasi ke
arah aktivitas luar negerinya.
- Suatu perusahaan dengan orientasi etnosentris yakin bahwa nilai dan prioritas dari organisasi induk seharusnya mengarahkan pengambilan keputusan strategis dari seluruh operasinya.
- Jika suatu perusahaan memiliki orientasi polisentris, budaya dari negara dimana suatu strategi akan diimplementasikan dapat mendominasi proses pengambilan keputusan internasional perusahaan.
- Orientasi regiosentris terjadi jika induk perusahaan berusaha memadukan tujuannya sendiri dengan tujuan dari daerah-daerah yang sedang dipertimbangkan sehingga terjadi kompromi yang sesuai dengan daerah tersebut.
- Suatu perusahaan dengan orientasi geosentris menganut pendekatan system global terhadap pengambilan keputusan strategis sehingga menekankan pada integrasi global.
Gambar 2.1
Orientasi Perusahaan Global
Orientasi
Perusahaan
|
||||
|
Etnosentris
|
Polisentris
|
Regiosentris
|
Geosentris
|
Misi
|
Profitabilitas
(kelangsungan usaha)
|
Penerimaan
public (legitimasi)
|
Profitabilitas
dan penerimaan publik (kelangsungan usaha dan legitimasi)
|
Sama
dengan regiosentris
|
Tata
kelola
|
Dari
atas ke bawah
|
Dari
bawah ke atas (setiap anak perusahaan menetapkan sendiri tujuan
local)
|
Dinegosiasikan
bersama antara kantor regional dan anak-anak perusahaannya
|
Dinegosiasi
bersama di seluruh tingkatan perusahaan
|
Strategi
|
Integrasi
global
|
Daya
tanggap tingkat nasional
|
Integrasi
regional dan daya tanggap nasional
|
Integrasi
regional dan daya tanggap tingkat nasional
|
Struktur
|
Hierarki
divisi produk
|
Hierarki
divisi area, dengan otonomi unit-unit nasional
|
Organisai
produk dan regional diikat melalui sebuah matriks
|
Sebuah
jaringan organisasi (termasuk beberapa competitor)
|
Budaya
|
Negara
asal
|
Negara
tuan rumah
|
Regional
|
Global
|
Teknologi
|
Produksi
massal
|
Instalasi
produksi
|
Manufacturing
fleksibel
|
Manufaktur
yang fleksibel
|
Pemasaran
|
Pengembangan
produk ditentukan berdasarkan pada kebutuhan negara asal
|
Pengembangan
produk local berdasarkan pada kebutuhan setempat
|
Standardisasi
dalam suatu wilayah, namun tidak antar wilayah
|
Produk
global dengan variasi local
|
Pendanaan
|
Repatriasi
laba ke negara asal
|
Laba
ditahan di negara tuan rumah
|
Redistribusi
dalam suatu wilayah
|
Redistribusi
secara global
|
Kebijakan
personalia
|
Orang-orang
dari negara asal dikembangkan untuk menduduki posisi-posisi inti
dunia
|
Orang-orang
local dikembangkan untuk menduduki posisi-posisi inti di negara
mereka sendiri
|
Orang-orang
regional dikembangkan untuk menduduki posisi-posisi dimana pun di
wilayah tersebut
|
Pengembangan
dan penempatan karyawan secara global
|
III. AWAL
GLOBALISASI
Untuk memulai
kegiatan global mereka, perusahaan dianjurkan mengambil 4 langkah
berikut
- Mengamati situasi global. Pengamatan meliputi membaca jurnal dan laporan – laporan paten serta sumber – sumber bacaan lain. Selain juga bertemu dengan orang – orang dalam konferensi dan seminar teknik – ilmiah.
- Membina hubungan dengan Perguruan Tinggi dan Organisasi Riset. Perusahaan yang aktif dalam litbang mancanegara seringkali mempunyai proyek – proyek kerja bersama akademik – akademik asing dan andakalanya mengikat kesepakatan konsultasi dengan mereka.
- Meningkatkan ketampakan Global Perusahaan. Cara yang lazim digunakan perusahaan untuk menarik perhatian global adalah ikut berperan serta dalam pameran – pameran dagang, mengedarkan brosur tentang produk dan hasil temuan mereka, serta mengundang konsultasi alih – teknologi.
- Menyelenggarakan Proyek Riset Kerjasama. Beberapa perusahaan melibatkan diri dalam proyek riset bersama dengan perusahaan asing untuk memperluas kontak mereka, mengurangi pengeluaran, mengurangi resiko di pihak masing – masing mitra, atau mencegah masuknya pesaing ke pasar mereka.
Penilaian
eksternal dan internal dilakukan sebelum suatu perusahaan memasuki
pasar global. Penilaian eksternal melibatkan pemeriksaan yang
mendalam terhadap fitur-fitur penting dari lingkungan global,
terutama terhadap status negara tuan rumah dalam bidang-bidang,
seperti kemajuan ekonomi, kendali politik, dan nasionalisme.
Penilaian internal melibatkan identifikasi atas kekuatan-kekuatan
dasar dari operasi suatu perusahaan.
IV. KOMPLEKSITAS
LINGKUNGAN GLOBAL
Perencanaan
strategic global lebih kompleks
dibandingkan dengan
perencanaan sejenis untuk domestik. Sedikitnya ada 5 faktor yang
menyebabkan kompleksitas ini :
- Perusahaan global menghadapi lingkungan politik, ekonomi, legal, social, dan budaya yang beragam serta berbagai tingkat perubahan di dalam masing-masing lingkungan tersebut.
- Interaksi antara lingkungan nasional dan luar negeri bersifat kompleks, karena terdapat masalah kedaulatan negara dan kondisi ekonomi dan sosial yang jauh berbeda.
- Pemisahan geografis, perbedaan budaya dan kebangsaan, serta perbedaan cara berbisnis kesemuanya cendrung menyulitkan komunikasi dan upaya pengendalian antara kantor pusat dan afiliasi di luar negeri.
- Perusahaan-perusahaan global menghadapi persaingan yang ekstrim, karena perbedaan dalam hal struktur industri antar negara.
- Perusahaan-perusahaan global terbatas dalam hal pilihan strategi bersaing yang ada karena beragamnya blok – blok ekonomi, seperti Masyarakat Ekonomi Eropa, Kawasan Perdagangan Bebas Eropa, dan Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Latin. Indikasi mengenai bagaimana factor – faktor ini berkontribusi terhadap kompleksitas manajemen strategik global.
Gambar 4.1 Fakta
Strategi
Daftar
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Lokasi
Manufaktur di Luar Negeri
|
|
Pertimbangan-pertimbangan
berikut diambil dari daftar yang terdiri atas 88 faktor yang
dikembangkat oleh Business International Corporation
|
Faktor
Tenaga Kerja:
10.
Ketersediaan tenaga kerja manajerial, teknis, dan kantor yang
mampu berbicara dalam bahasa asal dari perusahaan induk
11. Tingkat
keahlian dan disiplin di semua tingkatan perusahaan
12. Tingkat dan
sifat dari suara karyawan dalam manajemen
|
Faktor
Ekonomi:
1. Ukuran
Penduduk Nasional Bruto-PNB dan proyeksi tingkat pertumbuhan
2. Posisi nilai
tukar mata uang
3. Ukuran pasar
untuk produk-produk
perusahaan:
tingkat pertumbuhan
|
Faktor
Pajak:
13.
Tren tarif pajak
14. Perjanjian
perpajakan bersama antara negara asal dengan negara-negara lain
15.
Ketersediaan proteksi tarif
|
Faktor
Politik:
4.
Bentuk dan stabilitas pemerintahan
5.
Sikap pemerintah, pelanggan, dan persaingan terhadap investasi
swasta dan asing
6.
Tingkat diskriminasi anti produk asing
|
Faktor
Sumber Modal:
16.
Biaya pinjaman local
17.
Sistem perbankan modern
18. Bantuan
kredit pemerintahan untuk bisnis baru
|
Faktor
Geografis:
7.
Pilihan lokasi untuk pasar ekspor
8.
Ketersediaan bahan baku local
9. Ketersediaan
listrik, air, dan bahan bakar
|
Faktor
Bisnis:
19.
Kondisi system pemasaran dan distribusi
20.
Margin laba normal dalam industry perusahaan
21.
Situasi persaingan dalam industry perusahaan, apakah terdapat
kartel?
|
V. MASALAH
PENGENDALIAN PERUSAHAAN GLOBAL
Faktor
melekat yang memperumit banyak perusahaan global adalah bahwa
kebijakan keuangannya biasanya dirancang untuk meraih sasaran induk
perusahaan dan tidak begitu memperhatikan sasaran dari negara tuan
rumah. Lingkungan keuangan yang berbeda membuat standar normal dari
perilaku perusahaan berkaitan dengan disposisi laba, sumber
pendanaan, dan struktur modal kerja menjadi semakin problematic.
Dengan demikian, semakin sulit untuk mengukur kinerja dari
divisi-divisi internasional.
VI. PERENCANAAN
STRATEGIK GLOBAL
Seharusnya
terlihat dari bagian-bagian sebelumnya
bahwa keputusan strategi suatu perusahan yang bersaing di pasar
global menjadi makin kompleks. Pada perusahaan demikian, manajer
tidak boleh melihat operasi global sebagai sekumpulan keputusan yang
independen. Para manajer menghadapi keputusan saling – tukar (trade
– off decision)
yang harus mempertimbangkan berbagai produk, lingkungan negara,
pilihan sumber daya, kapabilitas perusahaan induk dan anak perusahaan
serta pilihan strategi.
Kecendrungan akhir –
akhir ini berupa meningkatnya aktivitas pihak – pihak yang
berkepentingan telah menambah kompleksitas perencanaan strategi untuk
perusahaan global. Aktivitas
pihak – pihak yang berkepentingan (stakeholder
activism)
adalah tuntutan terhadap perusahaan global oleh lingkungan
mancanegara tempat perusahaan tersebut beroperasi, utamanya oleh
pemerintah Negara setempat.
Bagian
ini menyajikan kerangka acuan dasar untuk analisis keputusan
strategic dalam situasi kompleks ini.
- Industri Multidomestik & Industri Global
Micahel E. Porter
telah mengembangkan kerangka untuk menganalisis alternative strategic
dasar dari suatu perusahaan yang bersaing secara global. Titik awal
analisis ini adalah pemahaman terhadap industri atau industri –
industri tempat perusahaan beroperasi. Industri internasional dapat
disusun peringkatnya mulai dari industri multidomestik sampai
industri global.
Industri
Multidomestik
Industri
multidomestik adalah industri yang persaingannya pada dasarnya
terpisah – pisah dari satu Negara ke Negara lain. Jadi, kalaupun
ada korporasi global bergiat dalam industri ini,persaingan di satu
Negara terpisah (independent)
dari persaingan di Negara lain. Contoh industri demikian adalah usaha
eceran (retailing),
asuransi, dan kredit konsumen (consumer
finance).
Dalam industri multidomestik, anak – anak perusahaan global
haruslah dikelola sebagai badan – badan usaha yang berbeda.
Artinya, masing – masing anak perusahaan harus bersifat otonom,
memiliki otoritas untuk mengambil keputusan independent sebagai
reaksi terhadap kondisi pasar setempat. Dengan demikian,
strategi global dari industri seperti ini merupakan jumlah atau
kumpulan strategi yang dikembangkan oleh anak – anak perusahaan
yang beroperasi di Negara yang berbeda – beda. Perbedaan utama
antar perusahaan domestic dengan perusahaan global yang bersaing
dalam industri multidomestik adalah bahwa yang terakhir ini mengambil
keputusan menurut Negara tempatnya bersaing dan menurut tata cara
perusahaan yang menyelenggarakan bisnis diluar negeri.
Faktor – faktor
yang membuat suatu industri bersifat multidomestik meliputi :
- Kebutuhan akan produk khusus (customized) untuk memenuhi selera konsumen setempat.
- Fragmentasi industri, dengan adanya banyak peserta persaingan di masing – masing pasar nasional.
- Tidak adanya skala ekonomis dalam kegiatan – kegiatan fungsional perusahaan dalam industri.
- Seluran distribusi yang khas bagi setiap Negara. Kebergantungan teknologi yang rendah dari anak perusahaan pada R&D yang disediakan oleh perusahaan global.
Industri
Global
Industri global
adalah industri yang persaingannya melintasi batas – batas Negara.
Persaingan terjadi dalam skala dunia. Dalam industri demikian,
gerakan strategic suatu perusahaan di satu Negara dapat sangat
dipengaruhi oleh posisi bersaingnya di Negara lain. Industri global
yang semakin panjang daftarnya meliputi industri pesawat terbang
komersial, mobil, computer besar (mainframe),
dan peralatan elektronik konsumen. Banyak pakar percaya bahwa hampir
semua industri yang berorientasi kepada produk akan segera menjadi
global. Sebagai akibatnya, perencanaan manajemen strategic haruslah
bersifat global setidak – tidaknya karena enam alasan :
- Makin luasnya cakupan tugas manajemen global. Pertumbuhan ukuran dan kompleksitas perusahaan global membuat manajemen nyaris mustahil tanpa adanya rencana tindakan yang terkoordinasi yang merinci apa yang diharapkan dari siapa selama suatu periode tertentu. Cara – cara yang lazim berupa manajemen berdasarkan pengecualian (management by exception) tidak mungkin diterapkan tanpa rencana demikian.
- Meningkatkan globalisasi perusahaan. Tiga aspek bisnis global membuat perencanaan global diperlukan : (1) perbedaan diantara factor – factor lingkungan Negara yang berbeda, (2) jarak yang jauh, (3) keterkaitan di antara operasi global.
- Ledakan informasi. Diperkirakan bahwa stok pengetahuan dunia berlipat dua setiap sepuluh tahun. Tanpa bantuan suatu rencana formal, para eksekutif tidak lagi dapat mengetahui semua yang perlu mereka ketahui untuk memecahkan masalah kompleks yang mereka hadapi. Proses perencanaan global menyediakan sarana yang tertib untuk merakit, menganalisis, dan menyarikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
- Meningkatnya persaingan global. Karena meningkat cepatnya persaingan global, perusahaan harus terus – menerus menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan atau ia akan kehilangan pasar karena direbut pesaing. Meningkatnya persaingan global juga mendorong manajemen untuk mencari cara – cara baru guna meningkatkan efisiensi dan penghematan.
- Perkembangan teknologi yang pesat. Perkembangan teknologi yang pesat telah memperpendek siklus hidup produk. Perencanaan manajemen strategis diperlukan untuk memastikan penggantian produk yang sudah mencapai tahap matang, ditandai dengan lebih sedikitnya penjualan dan turunnya laba. Perencanaan memberikan kendali yang lebih besar pada manajemen terhadap seluruh aspek dari pengenalan produk baru.
- Perencanaan manajemen strategic menumbuhkan rasa percaya diri manajerial. Seperti pengendara mobil yang berbekal peta jalan, manajer yang berbekal rencana untuk mencapai sasaran tahu ke mana mereka akan melangkah. Rencana demikian menumbuhkan rasa percaya diri, karena rencana ini merinci setiap langkah di sepanjang jalan dan menetapkan tanggung jawab untuk setiap tugas. Rencana ini memudahkan pekerjaan manajerial.
Beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya industri global adalah :
- Skala ekonomis dalam kegiatan – kegiatan fungsional perusahaan dalam industri.
- Tingkat pengeluaran R&D yang besar untuk produk – produk yang memerlukan lebih dari satu pasar untuk menutupi biaya pengembangan.
- Adanya perusahaan global yang berpengaruh dalam industri yang mengharapkan konsistensi produk dan jasa di seluruh pasar.
- Adanya kebutuhan produk yang homogen di seluruh pasar, yang mengurangi keharusan membuat produk khusus (customized) untuk setiap pasar. Adanya sekelompok kecil pesaing global.
- Kurangnya regulasi perdagangan atau regulasi mengenai investasi asing.
- Tantangan Multinasional / Global
Meskipun industri
dapat digolongkan ke dalam industri global atau industri
multidomestik, jarang sekali ada jenis yang “murni”. Perusahaan
global yang bersaing dalam industri multidomestik tidak dapat sama
sekali mengabaikan peluang untuk memanfaatkan sumber daya
intrakorporasi untuk bersaing. Jadi, setiap perusahaan global harus
memutuskan mana kegiatan fungsional korporasi yang harus
dilakukan di suatu
tempat
dan seberapa tinggi tingkat koordinasi yang harus ada diantara
aktivitas-aktivitas
tersebut.
Faktor-Faktor
yang Mendorong Perusahaan Global
|
|
Memiliki visi dan
budaya global
Melibatkan
orang-orang dari kebangsaan lain
Menyerahkan
manajemen anak perusahaan ke orang-orang dari kebangsaan lain
Melakuan
perjalanan internasional secara berkala
Mengikuti
pelatihan lintas budaya
|
4.Teknologi serta
Penelitian dan Pengembangan Global
Mendesain produk
global, tetapi juga mempertimbangkan perbedaan-perbedaan regional
Mengelola
pekerjaan pengembangan secara terpusat, tetapi melaksanakannya
secara global
Tidak
menduplikasikan aktivitas penelitian dan pengembangan serta
pengembangan produk, memperoleh skala ekonomi
|
2.
Strategi Global
Menerapkan
strategi global dan bukan strategi yang independen untuk
masing-masing negara
Mengembangkan
aliansi lintas negara yang signifikan
Memilih
negara sasaran secara strategis dan bukan secara oportunis
Melaksanakan
fungsi-fungsi bisnis di tempat yang paling efisien – tidak ada
bias negara asal
Menekankan
pada partisipasi di tiga serangkai – Amerika Utara, Eropa,
Jepang
|
5.
Pendanaan Global
Mendanai secara
global guna memperoleh biaya terendah
Melakukan lindung
nilai jika dibutuhkan guna melindungi terhadap risiko mata uang
Menentukan harga
dalam mata uang local
Mendaftarkan
saham di bursa-bursa saham luar negeri
|
3.
Operasi dan Produk Global
Menggunakan
proses operasi inti yang umum di seluruh dunia guna memastikan
kuantitas dan keseragaman
Produk
yang global guna memperoleh keunggulan biaya dan pasar yang
terbaik
|
6.
Pemasaran Global
Memasarkan produk
global, tetapi menyediakan dikresi regional jika skala ekonomi
tidak terpengaruh
Mengembangkan
merek-merek global
Menggunakan
praktik dan tema inti pemasaran global
Secara
simultan memperkenalkan produk-produk global baru di seluruh dunia
|
Lokasi dan
Koordinasi dari Aktivitas-Aktivitas Fungsional
Aktivitas-aktivitas
fungsional suatu perusahaan pada umunya mencakup pembelian dari
sumber-sumber input, operasi, penelitian dan pengembangan, pemasaran
dan penjualan serta pelayanan purna jual. Suatu perusahaan
multinasional harus menentukan tingkat sampai sejauh mana
aktivitas-aktivitas fungsional akan dikoordinasikan lintas lokasi.
Koordinasi semacam itu bisa sangat rendah, atau sangat tinggi,
mengaitkan aktivitas-aktivitas fungsional di berbagai lokasi dengan
erat.
Masalah Lokasi
dan Koordinasi
Menjadi global
memengaruhi setiap aspek dari operasi dan struktur perusahaan. Ketika
perusahaan menetapkan dirinya sebagai pesaing global, tenaga kerja
perusahaan akan semakin terdiversifikasi. Oleh karena itu, tantangan
paling signifikan bagi perusahaan adalah kemampuan menyesuaikan
tenaga kerja yang berasal dari berbagai budaya dan gaya hidup serta
kapasitas untuk memadukan perbedaan budaya guna mencapai misi
perusahaan.
Perusahaan-perusahaan
harus menilai dua dimensi utama dari permintaan pelanggan, yaitu
penerimaan pelanggan atas produk standart dan tingkat inovasi produk
yang diinginkan. Kedua dimensi tersebut dapat digabungkan untuk
memungkinkan perusahaan menilai secara simultan kebutuhan pelanggan
akan standartdisasi produk ataupun tingkat inovasi produk.
Strategi
Kompetetif bagi Perusahaan di Pasar Asing
Strategi untuk
perusahaan-perusahaan yang bergerak ke arah globalisasi dapat
dikelompokkan berdasarkan pada tingkat kompleksitas di setiap pasar
asing yang sedang dipertimbangkan dan berdasarkan pada tingkat
keragaman di lini produk suatu perusahaan. Kompleksitas mengacu pada
sejumlah faktor keberhasilan penting yang diperlukan untuk dapat
berhasil pada arenna kompetetif tertentu. Ketika suatu perusahaan
harus mempertimbangkan banyak faktor semacam ini,persyaratan untuk
berhasil semakin meningkat kompleksitasnya. Keragaman, variabel edua,
mengacu pada luasnya lingkup usaha suatu perusahaan. Jika suatu
perusahaan menawarkan banyak lini produk, tingkat keragaman menjadi
tinggi.
Secara
bersama-sama, dimensi komplesitas dan kergaman membentuk suatu
kontinum dari pilihan-pilihan strategi yang mungkin. Menggabungkan
kedua dimensi ini akan menyoroti banyak tindakan yang mungkin.
Ekspor
untuk Ceruk Pasar
Pendekatan ceruk
pasar utama bagi yang ingin melakukan ekpsor adalah memodifikasi
karakteristik kinerja atau pengukuran dari produk yang dipilih agar
memenuhi permintaanluar negeri. Menggabungkan kriteria produk dari
pas AS ataupun dari pasar asing dapat menjadi proses yang lamban dan
melelahkan. Namun, terdapat sejumlah teknik ekspansi yang menyediakan
pengetahuan bagi perusahaan AS untuk mengeksploitasi peluang di
lingkungan yang baru. Misalnya saja, meniru inovasi produk di negara
yang tidak menekankan perlindungan paten dan menggunakan perjanjian
kontrak nonekuitas dengan rekanan asing dapat membantu mempercepat
inovasi produk N.V Philips dan berbagai pesaing Jepang, seperti Sony
dan Matsushita, kini bekerja sama mengembangkan standar bersama untuk
produk global dalam pasar-pasarnya. Siemens, dengan penelitian dan
pengembangan yang tersentralisasi dalam bidang elektronik, juga
berhasil dengan pendekatan ini.
Perusahaan Taiwan
Gigabute, meneliti pasar AS dan menemukan bahwa ssebagian besar
pembeli komputer menginginkan PC yang dapat menyelesaikan tugas-tugas
dasar yang dilakukan oleh dekstop domestik, tetapi dengan ukuran yang
jauh lebih kecil. Gigbyte memutuskan untuk melayani ceruk pasar ini
dengan mengekspor PC mini perusahaan tersebut ke AS dengan harga $200
sampai $300. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan produsen AS yang
menjadi pesaing terdekatnya. Dell, yang ukuran komputer mininya masih
lebih besar dan harganya mencapai $766.
Ekspor biasanya
membutuhkan investasi modal yang minimal, organisasi tersebut
mempertahankan standar pengendalian kualitas atas proses produksi dan
persediaan barang jadi, sedangkan risiko kelangsungan usaha
perusahaan biasanya minimal. Selain itu, Departemen Perdagangan AS
melalui Program Ekspor Sekarang (
Export Now Program)
dan badan-badan pemerintah terkait menurunkan risiko dari
perusahaan-perusahaan kecil yang menyediakan informasi ekspor dan
saran pemasaran.
Lisensi
dan Kontrak Manufakturing
Membuat perjanjian
kontrak merupakan tahap berikutnya bagi perusahaan perusahaan- AS
yang ingin mencoba melakukan sesuatu selain mengekspor, namun tidak
siap untuk menjadi pemegang saham dari oerusahaan yang beroperasi di
negara lain. Lisensi melibatkan pemindahan beberapa hak propperti
industri dari pemberi lisensi yang adalah perusahaan AS kepada
penerima lisensi yang bermotivasi. Sebagian besar berupa hak paten,
merek atau pengetahuan teknik yang diberikan kepada penerima lisensi
selama periode waktu tertentu dengan imbalan berupa royalti untuk
menghindari tarif atau kuota impor. Bell South dan U.S West, dengan
berbagai keunggulan kompetetif pemasaran dan jasa yang berharga di
Eropa, telah memperluas sejumlah lisensi untuk menciptakan jaringan
PC di Inggris.
Strategi
lisensi lain yang terbuka bagi perusahaan-perusahaan AS adalah
kontrak manufakturing atas lini produknya dengan perusahaan asing
guna mengeksploitasi keunggulankomparatif lkal dalam hal teknologi,
bahan baku, atau tenaga kerja.
Perusahaan-perusahaan
AS yang menggunakan satu opsi lisensi akan memperoleh manfaat dari
turunnya risiko memasuki pasar asing. Jelas sekali, aliansi semacam
ini bukanlah untuk semua orang. Aliansi ini paling baik digunakan di
perusahaan-perusahaan yang cukup besar untuk memiliki kombinasi dari
aktivitas-aktivitas strategis internasional dan di
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk standar dalam industri
margin kecil.
Terdapat dua masalah
utama dalam lisensi. Pertama adalah kemungkinan bahwa rekanan assing
akan memperoleh pengalaman dan berevolusi menjadi pesaing utama
setelah kontrak berakhir. Pengalaman dari beberapa perusahaan
elektronik AS dengan perusahaan-perusahaan Jepang memperlihatkan
bahwa para penerima lisensi memperoleh potensi untuk menjadi pesaing
kuat. Masalah potensial lainnya berasal dari hilangnya kendali
pemberi lisensi atas proses produksi,pemasaran, dan distribusi umum
dari produk-produknya. Hilangnya kendali ini meminimalkan tingkat
kebebasan suatu perusahaan saat mengevaluasi peluangnya pada masa
depan.
Waralaba
Waralaba merupakan
suatu bentuk lisesnsi khusus, yang memberikan hak kepada terwaralaba
(franchisee)
untuk menjual produk atau jasa yang sudah terkenal, dengan
menggunakan merek atau nama dagang, prosedur yang telah dikembangkan
secara hati-hati, dan strategi pemasaran perusahaan induk. Sebagai
imbalannya, waralaba membayarkan komisi kepada perusahaan induk, yang
umumnya didasarkan pada volume penjualan pewaralaba (franhisor)
di area pasar yang sudah ditentukan. Waralaba dioperasikan oleh
investor lokal yang harus menaati kebijakan ketat dari induk
perusahaan.
Waralaba begitu
populer sehingga diperkirakan 500 perusahaan AS kini menjual waralabe
ke lebih dari 50.000 pemilik lokal di negara-negara lain. Di antara
waralaba yang paling aktig adalah Avis, Burger King, Canada Dry,
Coca-Cola, Hilton, Kentucky Fried Chicken, Manpower, Marriot, Midas
Muzak, Pepsi, dan Service Master. Namun, juara terwaralaba yang telah
diakui secara global adalah McDonald’s yang 70% dari restorannya
dioperasikan dengan sistem waralaba di negara-negara asing.
Ventura
Bersama
Ketika semain
matang, kebanyakan strategi multinasional dari perusahaan-perusahaan
AS akan mencakup suatu ventura bersama (joint venture-JV) dengan
perusahaan di negara sasaran. AT&T mengambil pilihan di dalam
strateginya untuk memproduksi PC sendiri dengan bergabung dalam
beberapa ventura bersama produsen-produsen Eropa guna memperoleh
teknologiyang diperlukan memosisikan dirinya untuk ekpspansi di
Eropa. Karena JV diawali dengan penggabungan modal, peralatan
produksi atau pemasaran, paten, merek dagang atau keahlian manajemen
yang disepakati bersama,ventura bersama menawarkan hubungan kerja
sama yang relatif lebih permanen dibandingkan ekspor atau kontrak
manufakturing.
Dibandingkan
kepemilikan penuh atas entitas asing, JV menawarkan beragam manfaat
bagi setiap rekanan. Perusahaan-perusahaan AS yang tidak memiliki
cukup aset manajerial atau keuangan untuk menghasilkan dampak yang
menguntungkan secara independen terhadap pasar asing yang
terintegrasi daoat berbagai tugas manajemen dan kebutuhan kas yang
sering kali pada kurs yang menguntungkan dolar. Koordinasi dari pasar
manufakturing dan pemasaran memungkinkan ketersediaan akses ke pasar
baru, data intelejen dan arus informasi teknik resiprokal.
Sebagai contoh,
Siemens perusahaan elektronik Jerman, memiliki beragam aliansi
strategis di seluruh Eropa guna berbagi teknologi serta pengembangan
penelitian, selama bertahun-tahun Siemens tumbuh melalui akuisisi,
tetapi saat ini, untuk mendukung tujuan ekspansi horisontalnya,
Siemens terlibat dalam ventura bersama dengan perusahaan-perusahaan,
seperti Group Bull dari Perancis, International Computers dari
Inggris, General Electric Company dari Inggris, IBM, Intell Philips,
dan Rolm. Contoh lainnya adalah Airbus Industries, yang memproduksi
pesawat berpenumpang besar untuk pasar dunia ebagai hasil langsung
dari JV antara beberapa perusahaan di Inggris, Spanyol, Prancis dan
Jerman.
JV memepercepat
upaya perusahaan-perusahaan AS untuk berintegrasi ke dalam
infrastuktur politik, korporat, dan budaya dari lingkungan asing,
sering kali dengan komitmen keuangan yang lebih rendah dibandingkan
dengan mengakuisisi anak perusahaan di luar negeri pangsa pasar
General Electric (GE) sebesar 3 persen di pasar lampu Eropa adalah
sangat lemah dan jau di bawah perkiaraan. Peningkatan persaingan yang
signifikan dibanyak pasar Amerika yang dilakukan oleh rakasasa Eropa,
Philip Lighting, memaksa GE melakukan pembalasan dengan melakukan
ekspansi di pasar Eropa strategi pertama GE adalah membentuk ventura
bersama dengan anak perusahaan lampu Siemens, Osram dan engan
perusahaan elektronik Inggris, Thorn EMI. Negosiasi mengenai masalah
pengendalian gagal mencapai kesepakatan. Ketika perkembangan terakhir
di Eropa Timur membuka peluang bagi JV dengan produsen lampu
Hungaria, Tungsram, yang memperoleh 70 persen pendapatannya dari
Barat, GE memanfaatkannya.
Meskipun ventura
bersama dapat mengatasi banyak persyaratan dari pasar yang kompleks
dan lini produk yang beragam, perusahaan-perusahaan AS yang
mempertimbangkan JV yang berbasis ekuitas ataupun JV yang berbasis
nonekuitas menghadapi banyak tantangan. Misalnya saja, memanfaatkan
sepenuhnya keunggalan komparatif dari perusahaan lokal mungkin
melibatkan hubungan manajerial dimana tidak terdapat otoritas tunggal
yang dapat mengambil keputusan strategis atau menyelesaikan konflik.
Selain itu, berurusan dengan manajemen perusahaan tuan rumah
mengharuskan adanya pengungkapan informasi rahasia dan potensi
hilangnya kendali atas standar produksi dan kualitas pemasaran.
Mengatasi tantangan tersebut dengan perjanjian yang didefinisikan
dengan baik dan disepakati oleh semua pihak itu sulit. Hal yang sama
pentingnya adalah kompatibilitas dari rekanan dan komitmen mereka
terhadap sasaran bersama tanpa komatibilitas dan komitmen ini, suatu
ventura bersama benar-benar berada dalam bahaya.
Cabang
di Luar Negeri
Cabang
asing merupakan perpanjangan perusahaan di pasar asing, suatu unit
bisnis strategis dengan lokasi terpisah yang bertanggung jawab
langusng melaksanakan tugas-tugas opersional yang ditugaskan
kepadanya oleh manajemen korporat, termasuk penjualan, layanan
konsumen dan distribusi fisik. Negara tuan rumah mungkin mengharuskan
agar cabang tersebut ‘didomestikasi’ yaitu memiliki beberapa
manajer lokal di posisi tengah dan atas. Cabang tersebut kemungkinan
besar terletak di luar yuridiksi AS, dengan kewajiban yang mungkin
tidak terbatas hanya pada aset dari cabang tersebut, dan lisensi
bisnis untuk operasi mungkin berjangka waktu pendek sehingga
mengharuskan perusahaan untuk memperbaruinya ketika terjadi perubahan
aturan bisnis. Gruna, pemimpin produsen tepung dan tortilla yang
berbasis di Meksiko, memiliki cabang-cabang manufakturing di 89
negara asing dan memiliki tingkat penjualan senilai $3 miliar setiap
tahunnya.
Investasi
Penyertaan Saham
Perusahaan kecil dan
menengah dengan ptensi pertumbuhan yang tinggi sering kali memiliki
kebutuhan dana tambahan agar dapat tumbuh lebih lanjut sebelum
memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik.
Perusahaan-perusahaan ini sering kali meminta dukungan dari
perusahaan modal ventura atau perusahaan ekuitas swasta(private
equity) yang menginvestasikan uang para pemegang sahamnya di
perusahaan baru dan di perusahaan kecil serta menengah lainnya yang
berpotensi sangat menguntungkan. Sebagai ganti dari kepemilikan saham
di perusahaan kecil atau menengah tersebut, sering kali merupakan
posisi mayoritas ataupun pengendali, perusahaan modal ventura atau
ekuitas swasta menyediakan modal investasidari beragam layanan
bisnis, termasuk keahlian manajemen.
Anak
Perusahaan dengan Kepemilikan Penuh
Mendirikan anak
perusahaan di luar negeri dengan kepemilikan penuh dipertimbangkan
oleh perusahaan yang mampu dan bersedia membuat komitmen investasi
tertinggi di pasar luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut
menekankan kepemilikan penuh terhadap anak perusahaannya karena
alasan pengendalian dan efisiensi manajemen. Keputusan mengenai
kebijakan lini produk lokal, ekspansi, laba dan dividen biasanya
tetap berada di tangan para manajer senior di AS.
Anak perusahaan yang
dimiliki secara penuh dapat dimulai dari nol atau dengan mengakuisisi
perusahaan yang sudah mapan di negara tuan rumah.
Perusahaan-perusahaan AS dapat memperoleh manfaat yang signifikan
jika perusahaan yang diakuisisi memiliki lini produk komplementer
atau jaringan distribusi ataupun jasa yang sudah mapan. Sebagai
contoh, pada 2007, CEO Pepsi Co, Indra Nooyi memimpin ekspansi global
yang luas dengan membentuk anak-anak perusahaan yang dimiliki penuh.
Rencananya adalah untuk membangun merek pada pasar yang berkembang
untuk mengompensasikan lambatnya pertumbuhan Pepsi di AS.
Perusahaan-perusahaan
AS yang mencoba memperbaiki posisi kompetetifnya melaluo anak
perusahaan di luar negeri menghadapi sejumlah risiko terhadap modus
operasi normalnya. Pertama, agar investasi moda yang besar dapat
berhasil, manajer memperoleh pengatahuan yang ekstensif mengenai
pasar, bahasa nasional setempat, dan budaya bisnisnya. Kedua, negara
tuan rumah mengharapkan komitmen jangka panjang dari perusahaan AS
dan sebagian orang lokal dipekerjakan di posisi manajemen atau
operasi. Untungnya, merekrut atau melatih manajer asing untuk posisi
pemimpin merupakan kebijakan yang baik karena mereka memahami dan
memiliki jaringan. Hal ini terutama pentung untuk
perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dengan pasar regional. Ketiga
perubahan standar yang diharuskan oleh undang-undang negara lain
dapat mengeliminasi ceruk pasar perusahaan yang selama ini
dilindungi. Desain produk dan kewajiban perlindungan tenaga kerja
juga dapat dikenakan sampai ke kantor pasar.
Suatu perusahaan
dapat terlibat dalam sejumlah ventura bersama sementara pada saat
yang bersamaan mempertahankan bisnis ekspor. Selain itu, terdapat
sejumlah strategi lain yang perlu dipertimbankan oleh suatu
perusahaan sebelum memutuskan pendekatan jangka panjangnya terhadap
pasar luar negeri.
Kompenen-kompenen
Lingkungan Multinasional
Perusahaan-perusahaan
multinasional harus beroperasi dalam lingkungan yang memiliki
sejumlah kompenen. Kompenen-kompenen ini mencakup hal-hal berikut:
- Pemerintah, undang-undang,regulasi dan kebijakan dari negara asal (AS, misalnya)
- Kebijakan moneter dan fiskal serta dampapaknya terhadap tren harga, tingkat bunga,pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
- Kebijakan neraca pembayaran
- Pengendalian wajib atas invetasi langsung
- Bunga ekualisasi pajak dan kebijakan-kebijakan lain
- Kebijakan komersial,khususnya tarif, batasan impor kuantitatif, dan pengendalian impor sukarela
- Pengawasan ekpsor dan pembatasan lainnya atas perdagangan
- Kebijakan perpajakan dan dampaknya terhadap bisnis di luar negeri
- Peraturan anti monopoli, administrasinya, dan dampaknya terhadap bisnis internasional
- jaminan investasi, survei investasi, dan program-program lain untuk mendorong investasi swasta di negara-negara berkembang
- Ekspor-impor dan program ekspansi ekpsor pemerintah
- Perubahan-perubahan lain dalam kebijakan pemerintah yang mempengaruhi bisnis internasional
- Parameter-parameter politik dan hukum utama di negara-negara lain dan proyeksinya
- Jenis-jenis sistem politik dan ekonomi, falsafah politik, ideologi nasional
- Partai pilitik utama, falsafahnya dan kebijakannya
- Stabilitas pemerintah
- Perubahan dalam partai politik
- Perubahan dalam pemerintahan
- Penilaian atas nasionalisme dan dampak yang mungkin terhadap lingkungan politik dan legislasi
- Penilaian atas kerentanan politik
- Kemungkinan terjadi gejolak
- Undang-undang nasional dan perpajakan yang tidak menguntungkan atau bersifat diskriminatif
- Undang-undang dan masalah tenaga kerja
- Aspek-aspek politik yang menguntungkan
- Pajak dan konsesi lain guna mendorong investasi asing
- Kredit dan jaminan lain
- Perbedaan dalam sistem hukum dan hukum dagang
- Yuridiksi dalam pertentangan hukum
- Undang-undang antimonopoli dan aturan persaingan
- Klausul arbitrasi dan penegaknya
- Perlingdungan terhadap hak paten, merek dagang, nama merek, dan hal properti industri lainnya
- Parameter ekonomi utama dan proyeksinya
- Populasi dan distribusinya berdasarkan pada kelompok umur, kepadatan, persentase pertumbuhan tahunan, persentase penduduk dalam kelompok umur kerja, persentase total penduduk yang bekerja dalam bidang pertanian, dan persentasi penduduk di pusat-pusat kota
- Tingkat pengembangan dan industriasisasi ekonomi
- Produk nasional bruto, produk domestik bruto, atau pendapatan nasional secara riil serta per kapita dalam tahun-tahun belakangan ini serta proyeksinya untuk periode perencanaan masa depan
- Distribusi pendapatan pribadi
- Ukuran dari stabilitas harga dan inflasi, indeks harga grosi, indeks harga konsumen, indeks harga lainnya
- Pasokan tenaga kerja, tingkat upah
- Keseimbangan atau ketidakseimbangan neraca pembayaran
- Kecenderungan dalam nilai tukar, stabilitas mata uang, evaluasi atas kemungkinan terjadinya depresiasi atas mata uang
- Tarif, pembatasan kuantittatif,pengawasan atas ekspor, pajak perbatasan, pengawasan atas mata uang, perdagangan negara, dan hambatan lain untuk masuk perdagangan luar negeri
- Kebijakan moeter,fiskal dan perpajakan
- Pengawasan atas perekrutan mata uang dan pembatasan lainnya terhadap pergerekan modal,repatriasi modal, an remisi laba
- Sistem dan struktur bisnis
- Falsafah bisnis yang berlaku, kapitalisme campuran, ekonomi terencana dan sosialisme negara
- Jenis indurstri dan aktivitas ekonomi utama
- Jumlah, ukuran, dan jenis perusahaan, termasuk bentuk hukum dari bisnis
- Organisasi, perusahaaan perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, koperasi, badan usaha milik negara
- Pola kepemilikan lokal, perusahaan publik atau swasta, perusahaan keluarga
- Pola domestik dan asing dari kepemilikan industri-industri utama
- Manajer bisnis yang tersedia,pendidikan, pelatihan, pengalaman, pola karier, sikap, dan reputasi mereka
- Asosiasi bisnis dan kamar dagang serta pengaruhnya
- Kode bisnis, baik formal maupun informal
- Lembaga pemasaran: distributor, agen, pedagang, grosir, peritel, biro iklan, media iklan, riset pemasaran, dan konsultan lainnya
- Lembaga keuangan dan bisnis lainnya: bank komersial dan investasi pasar uang, pialang mata uang asing, perusahaan asuransi, perusahaan teknik
- Proses dan praktik manajerial dalam kaitannya dengan perencanaan administrasi, operasi, akuntansu, penganggaran, dan pengendalian
- Parameter sosial dan budaya serta proyeksinya
- Tingkat melek huruf dan pendidikan
- Pendidikan bisnis, ekonomi, teknik, dan pendidikan khusus lainnya yang tersedia
- Bahasa dan karakteristik budaya
- Struktur dan mobilitas kelas
- Karateristik religius, rasial, dan nasional
- Tingkat urbanisasi dan perpindahan dari desa ke kota
- Kekuatan sentimen nasionalistis
- Tingkat perubahan sosial
- Dampak naionalisme terhadap perubahan sosial institusional
DAFTAR
ISI
Pearce, John A dan
Richard B. Robinson.
2013. Manajemen Strategis
Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian.
Edisi 12. Jilid 1. Salemba Empat: Jakarta
Komentar
Posting Komentar