MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN KUALITAS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi. Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN
KUALITAS”.
Tersusunnya
makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H.
Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga
tersusunnya makalah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami
sampaikan dalam makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.Terima
kasih,
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
Daftar Isi
Hal.
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I
PENDAHULUAN 3
1.1
Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 4
1.4 Manfaat Penulisan 4
BAB
II PEMBAHASAN 5
2.1 Kualitas Dan Strategi 5
2.2 Implikasi Manajemen Kualitas 9
2.3 Pengendalian Mutu 15
BAB
III KESIMPULAN & SARAN 26
3.1 Kesimpulan 26
3.2 Saran 26
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ketatnya
persaingan di jaman globalisasi menyebabkan suatu perusahaan saling berlomba
untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dengan berbagai macam sumber daya
yang dimiliki, pada sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen semakin
selektif dalam memilih sebuah produkbarang/jasa yang diminati. Tidak hanya cukup dengan
memberikan kualitas pelayanan terbaik dalam mencapai apa yang disebut dengan customer satisfaction akan tetapi kualitas barang/jasa yang ditawarkan
juga harus mampu memberikan jaminan mutu, sehingga mau tidak mau agar mampu
memenuhi tuntukan konsumen tersebut penerapan Sistem Manajemen Kualitas
rupa-rupanya tidak dapat dihindari lagi.
Manajemen Kualitas merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
atau dispesifikasikan olehpelanggan dan organisasi. Sistem
manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan
praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan pasar. Terdapat
beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai
berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
RUMUSAN MASALAH
Adapun materi yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Definisi
Kualitas
2. Implikasi
Kualitas.
3. Standard
Kualitas Internasional
TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari kualitas, pengaruh kualitas dan
etika manajemen kualitas
2. Mengetahui apa saja standar kualitas internasional
3. Mengetahui pengertian TQM dan perangkatnya
MANFAAT PENULISAN
Makalah ini dibuat
dengan tujuan menjelaskan secara lebih rici dan detail mengenai manajemen
kualitas dan berbagai perangkat TQM. Konsep TQM merupakan konsep yang dapat
memperbaiki kualitas suatu produk dalam perusahaan dengan berbagai cara antara lain
Perbaikan berkesinambungan, six sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking dan
banyak lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kualitas dan Strategi
Definisi Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang
pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada
audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan
pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh
manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan
standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas
itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi
dan dapat dihitung.
Kualitas dan Strategi
Arnold Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas merupakan
obat kuat untuk memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu mambangun
strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas adalah
faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan. Peningkatan kualitas
membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang kemudian
akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan sering terjadi saat
perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga jual, dan meningkatkan
reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas. Meningkatkan kualitas
menurunkan biaya turun karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan
menurunkan rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi.
Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif
di bandingkan dengan kualitas yang paling rendah. Kualitas yang rendah
berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan. Namun dalam hal ini yang
terpenting adalah membangun sebuah organisasi yang dapat mencapai kualitas dan
mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Suatu strategi kualitas yang
berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan
kualitas yang berhasil dan diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk
melibatkan para pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan kualitas.
Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada
tiga alasan kualitas itu penting, yaitu:
- Reputasi
Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru
perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
- Kehandalan
Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi
yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang
penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya:Consumer
Product Safety Act.
- Keterlibatan
global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk
perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi
akan kualitas, desain, dan harganya secara global.
Biaya Kualitas
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga
yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama
yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
- Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen
atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
- Biaya
Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses,
komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.
- Kegagalan
internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang
rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan
waktu tunggu akibat mesin rusak
- Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang
cacat. Contoh:rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan
kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan,
namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi
keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan.
Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah
organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.
Etika dan Manajeman Kualitas
Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang
sehat, aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang
terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk
berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi
tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya
peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah
produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari
oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung
jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang
terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat.
·
Ada
banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran
produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja,
pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan
harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua
orang.
IMPLIKASI MANAJEMEN
KUALITAS
Total Quality Management (TQM)
Total
Quality Management adalah pengelolaan seluruh organisasi sehingga unggul dalam
semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. TQM mengacu pada
penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok
hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan
perusahaan yang terus ingin meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa
yang penting bagi pelanggan.
TQM
penting karena keputusan kualitas mempengaruhi masing – masing dari sepuluh
keputusan manajemen operasi. Setiap keputusan tersebut berhadapan dengan suatu
aspek identifikasi dan pemenuhan ekspektasi pelanggan. Pemenuhan ekspektasi
tersebut membutuhkan penekanan TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi
pemimpin di pasar dunia.
Pakar
kualitas, W. Edwards Deming, menggunakan 14 poin untuk mengindikasikan
bagaimana ia menerapkan TQM, yakni :
1. Menetapkan
tujua yang konsisten
2. Memimpin
untuk mengadakan perubahan
3. Membangun
kualitas pada produk; menghentikan ketergantungan pada pemeriksaan(inspeksi)
untuk menangkap permasalahan
4. Membangun
hubungan jangka panjang berdasarkan kinerja, bukan menghargai bisnis
berdasarkan harga
5. Meningkatka
produk, kualitas, dan jasa secara berkesinambungan
6. Memulai
pelatihan
7. Menekankan
kepemimpinan
8. Membuang
rasa takut
9. Mendobrak
batasan – batasan antardepartemen
10. Berhenti
mengkritik pekerja secara panjang lebar
11. Mendukung,
membantu, dan memperbaiki
12. Mendobrak
penghalang untuk merasa bangga atas pekerjaan masing – masing
13. Mendirikan
suatu program pendidikan yang kuat dan perbaikan secara mandiri
14. Menempatkan
setiap orang dalam perusahaan untuk bekerja pada suatu informasi
Keempatbelas poin
tersebut lalu dikembangkan menjadi tujuh konsep program TQM yang efektif :
perbaikan berkesinambungan, six sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time(JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM.
Perbaikan
Berkesinambungan
TQM membutuhkan
perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang,
peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek
dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan
yang tidak akan pernah diraih, tetapi selalu diupayakan.
Walter Shewhart,
pelopor manajemen kualitas, mengembangkan sebuah model lingkaran yang dikenal
sebagai Plan-Do-Check-Act (PDAC) yang
menurutnya adalah suatu perbaikan berkesinambungan versinya sendiri. Siklus
PDCA diperlihatkan sebagai sebuah lingkaran untuk menekankan sifat yang terus –
menerus dalam proses perbaikan.
Six
Sigma
Dipopulerkan
oleh Motorola, Honeywell, dan General Electric mengacu pada suatu program TQM
dengan kemampuan proses yang sangat tinggi.
Definisi
TQM untuk six sigma adalah sebuah
program yang dirancang guna mengurangi cacat untuk membantu mengurangi biaya,
menghemat waktu, dam meningkatkan kepuasan pelanggan. Six sigma merupakan sebuah sistem yang menyeluruh suatu strategi,
disiplin, dan sekumpulan perangkat untuk memperoleh dan mempertahankan
kesuksesan dalam bisnis. Proyek six sigma
yang sukses sangat berkaitan dengan arah strategi suatu perusahaan.
Pendekatan ini diarahkan oleh manajemen, berbasis pada tim, dan dipimpin oleh
para pakar.
Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan
pekerja yaitu memperbesar cakupan pekerjaan pekerja sehingga tanggung jawab dan
wewenang yang ditambahkan akan menjadi bagian dari tingkatan serendah mungkin
dalam organisasi.
Pemberdayaan
pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Secara
konsisten, literatur bisnis menyatakan 85% permasalahan kualiras terletak pada
bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu tugas yang
diperlukan adalah merancang peralatan dan proses yang dapat memproduksi
kualitas yang diinginkan. Hal ini sebaik – baiknya tentu dilakukan dengan
melibatkan mereka yang memahami kelemahan sistem secara luas. Suatu penelitian
mrngindikasikan program - program TQM
yang memberikan tanggung jawab kualitas pada pekerja cenderung mencapai
keberhasilan dua kali lipat.
Teknik
untuk memberdayakan pekerja termasuk :
1. Membangun
jaringan komunikasi yang melibatkab pekerja
2. Membentuk
para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung
3. Memindahkan
tanggung jawab dari manajer dan staf kepada para pekerja di bagian produksi
4. Membangun
organisasi yang memiliki moral tinggi
5. Menciptakan
struktur organisasi formal sebagai tim – tim dan lingkaran – lingkaran kualitas
(sekelompok pekerja yang bertemu secara rutin untuk menyelesaikan permasalahn
berkaitan dengan pekerjaan)
Benchmarking
Benchmarking adalah
salah satu isi utama dari program TQM sebuah organisasi. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya, atau
kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa
dengan proses. Idenya adalah untuk mengembangkan suatu sasaran yang akan
dicapai untuk membuat sebuah standar atau benchmark
yang dapat dibandingkan dengan kinerja.
Langkah menetapkan benchmark :
1. Menetapkan
apa yang akan dijadikan benchmark
2. Membentuk
tim benchmark
3. Mengidentifikasi
mitra – mitra benchmark
4. Mengumpulkan
dan menganalisis informasi benchmark
5. Mengambil
tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark
Ukuran
– ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit atau pesanan,
waktu proses per unit, waktu respons layanan, imbal hasil investasi, tingkat
kepuasan pelanggan, dan tingkat ingatan pelanggan.
Just
In Time (JIT)
Filosofi
yang melandasi JIT adalah perbaikan berkesinambungan dan penyelesaian masalah.
Sistem JIT dirancang untuk memproduksidan mengantarkan barang saat dibutuhkan.
JIT berkaitan dengan kualitas dalam tiga hal :
·
JIT
memangkas biaya kualitas. Karena dengan
penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit persediaan, biayanya juga menjadi
lebih rendah.
·
JIT
meningkatkan kualitas. Karena mempersingkat lead time, JIT jufa menjaga bukti
kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahn yang potensial.
·
Kualitas
yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang
lebih baik dan mudah digunakan.
Konsep Taguchi
Hampir
semua permasalahan kualitas merupakan hasil produk dan desain proses yang
buruk. Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas produk dan proses, yaitu :
·
Ketangguhan
Kualitas, adalah produk yang dapat diproduksi
secara seragam dan konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan lingkungan
yang kurang baik. Konsepnya yaitu menghilangkan pengaruh kondisi yang kurang
baik bukan menghilangkan penyebabnya.
·
Fungsi
Kerugian Kualitas, mengidentifikasi semua
biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini
meningkat jika kualitas produk semakin jauh dari keinginan pelanggan. Meliputi
kepuasan pelanggan, baiaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal,
perbaikan dan scrap, dan biaya –
biaya yang dianggap biaya bagi masyarakat.
·
Kualitas
Berorientasi Sasaran, merupakan sebuah
filosofi perbaikan terus – menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai
dengan sasaran.
Pengetahuan Mengenai Perangkat TQM
Untuk
memberdayakan pekerja dan menerapka TQM sebagai sauatu upaya berkelanjutan,
setiap orang dalam organisasi harus dilatih teknik –teknik TQM. Berikut adalah
beberapa perangkat TQM yang digunakan dalam perjalanan panjang TQM.
1. Lembar
Periksa
Lembar periksa adalah suatu
formulir yang dirancang untuk mencatat data. Lembar periksa membantu analis
menentukan fakta atau pola yang mungkin dapat membantu analisis selanjutnya.
2. Diagram
Sebar
Diagram sebar menunjukan hubungan
antara dua pengukuran. Contohnya adalah hubungan berbanding lurus antara
lamanya waktu pelayanan jasa yang dipanggil ke rumah dengan jumlah perjalanan
yang dilakukan teknisi kembali ke truknya untuk mengambil komponen.
3. Diagram
Sebab-Akibat
Diagram sebab-akibat atau diagram
Ishikawa atau diagram tulang ikan merupakan sebuah teknik skematik yang
digunakan untuk mengetahui letak – letak masalah kualitas yang mungkin
(bentuknya menyerupai tulang ikan).
4. Diagram
Pareto
Diagram pareto adalah sebuah metode
untuk mengelola kesalahan, masalah, atau
cacat guna membantu memusatkan perhatian untuk upaya penyelesaian masalahnya.
5. Diagram
Alir
Secara grafis, diagram alir
menyajikan sebuah proses atau sistem drngan mengguanakan kotak dengan
keterangan dan garis – garis yang saling berhubungan. Diagram ini berguna untuk
memahami dan menjelaskan sebuah proses.
6. Histogram
Histogram menunjukan cakupan nilai
sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang muncul. Histogram
menunjukan peristiwa yang paling sering terjadi dan juga variasi dalam
pengukurannya.
7. Statistical
Process Control (SPC)
SPC melakukan pengawasan standar,
membuat pengukuran dan mengambil
tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.
PENGENDALIAN MUTU
TUJUAN
Perbaikan yang berkesinambungan pada
produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, memberikan keberhasilan usaha dan
mengembalikan investasi kepada para pemegang saham dan pemilik perusahaan.
Berbasis
Pengguna
Kualitas Berbasis Manufaktur
Berbasis
Produk
STANDAR KUALITAS
INTERNASIONAL
ISO 9000 (1987) ISO
9001:2000
Tujuan
penetapan standar adalah menetapkan prosedur manajemen kualitas melalui
kepemimpinan, dokumentasi terinci, perintah kerja, dan penyimpanan catatan.
Kepuasan pelanggan memainkan peranan yang lebih penting disbanding prosedur
terdokumentasi pada ISO 9001:2000.
ISO
14000
Merupakan
standar manajemen lingkungan yang berisi 5 elemen pokok:
- Manajemen
lingkungan
- Pengauditan
- Evaluasi
kerja
- Pelabelan
- Penilaian
siklus hidup
KONSEP PENGENDALIAN MUTU
Pada perusahaan pabrikasi ada dua
macam struktur organisasi yang berkaitan dengan pengendalian mutu:
1. Departemen
kualitas berdiri sendiri dan mempunyai jalur laporan langsung ke GM. Fungsi
kualitas harus terpisah dari kegiatan pabrikasi dan langsung memberikan laporan
ke GM, tujuannya untuk mendapatkan kerjasama dalam rangka memenuhi penjadwalan
dan biaya.
2. Departemen
kualitas adalah bagian dari pabrikasi dan memberikan laporan ke manajer pabrik.
Fungsi kualitas di bawah fungsi pabrikasi karena mutu membutuhkan koordinasi
yang dekat dengan proses produksi. Sesungguhnya manajer pabrikasi telah
mengemban tugas sebagai coordinator kualitas.
Total Pengendalian Kualitas (Total Quality
Management = TQM)
Dengan konsep total pengendalian
kualitas, maka system pengendalian kualitas menjadi:
1. Departemen
kualitas menjadi hanya coordinator yang akan mempengaruhi kualitas pada fungsi
masing-masing.
2. Masing-masing
fungsi dalam organisasi harus mempunyai pedoman pengendalian mutu yang akan
menunjukkan jalan untuk menjaga mutu dalam kinerja.
3. Konsep
total pengendalian kualitas mengharuskan Departemen kualitas untuk lebih
menitikberatkan perhatian pada perencanaan dan mengurangi perhatian pada
pemeriksaan dan pengawasan.
4. Pendekatan
total kualitas menekankan pencegahan terhadap suatu kesalahan dan
memperkenalkan semua konsep mutu dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan
sehingga masing-masing fungsi akan bertanggung jawab pada mutu pekerjaan.
5. Departemen
kualitas menyiapkan semua perangkat untuk menjamin bahwa semua fungsi di dalam
organisasi melaksanakan apa yang diinginkan oleh system pengendalian kualitas.
6. Sebuah
program hanya diterapkan ke seluruh bagian dari organisasi di mana program ini
akan menjelaskan bagaimana total pengendalian kualitas harus diselenggarakan,
bagaimana masing-masing individu sadar berperan serta dalam pengendalian
kualitas dan bagaimana pendekatan ini diukur pada masing-masing kinerja.
Pendekatan Deming (W. Edwards Deming)
Kualitas merupakan perbaikan secara
berkesinambungan pada sebuah system yang stabil.
Definisi
ini menjelaskan 2 hal:
1. Semua
system administrasi, perencanaan, produksi dan system penjualan harus stabil
yang dibuktikan dengan data-data statistic. Kestabilan ini dapat dilihat dari
angka variansi (variance) yang tetap dan terjadi pada angka rata-rata yang juga
tetap.
2. Perbaikan
secara berkesinambungan untuk mengurangi penyimpangan dan mendapatkan yang
lebih baik untuk pemuasan pelanggan.
Biaya Kualitas
Merupakan biaya yang timbul apabila
produk tidak dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau terjadi pada waktu proses
produksi sedang berjalan.
Biaya total kualitas meliputi antara
lain:
1. Biaya
pengendalian kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya pemeriksaan
dalam penentuan nilai kualitas.
2. Biaya
perbaikan kerusakan:
a. biaya
internal (pada saat proses produksi sedang berjalan):
·
Biaya scrab atau biaya karena produk yang
rusak ditolak dan dibuang.
·
Biaya rework atau biaya yang dibutuhkan untuk
perbaikan produk yang rusak.
·
Biaya down grade atau biaya karena penurunan
kualitas.
·
Biaya yang timbul
karena keterlambatan kerja.
b. biaya
eksternal (produk telah selesai dan diserahkan ke pelanggan):
·
Biaya warranty atau biaya jaminan
·
Biaya yang timbul
karena produk ditolak dan dikembalikan oleh pelanggan.
·
Biaya pendukung dan
pengurusan untuk pemenuhan janji kepada pelanggan.
Rumus:
Total biaya kualitas =
Biaya pengendalian + Biaya kerusakan
Total
biaya kualitas = (Biaya pencegahan + Biaya pemeriksaan) +
Biaya kerusakan internal + Biaya kerusakan
eksternal)
Total biaya kualitas dapat dikutangi dengan
mengawasi hubungan antara biaya kualitas dan tingkat penyesuaian pada keinginan
pelanggan.
1. Jika
tingkat penyesuaian tinggi yaitu terbukti dengan tingkat kerusakan yang rendah,
maka biaya kerusakan menjadi rendah tetapi biaya pengendalian kualitas menjadi
tinggi.
2. Jika
tingkat penyesuaian rendah yaitu terbukti dengan tingkat kerusakan yang tinggi,
maka biaya kerusakan menjadi tinggi dan biaya pengendalian kualitas menjadi
rendah.
|
|
Rancangan Sistem Pengendalian
Kualitas
Langkah-langkah:
1.
Titik-titik pada jalur
system produksi dimana tempat pemeriksaan dilakukan dengan cara:
·
Pada tempat bahan
mentah pertama kali datang.
·
Pada waktu proses
sedang berjalan. Kaitannya dengan biaya penambahan nilai jauh lebih besar
daripada biaya pemeriksaan.
·
Pada produk yang sudah
selesai menjadi barang jadi.
2.
Memutuskan apa jenis
pengukuran nilai yang digunakan berdasarkan:
- Pengukuran
variable atau skala pengukuran.
- Pengukuran
atribut yang menggunakan skala yang dihitung berdasarkan kondisi seperti
baik atau buruk, panas atau dingin, dsb.
3.
Memutuskan berapa
jumlah produk yang harus diperiksa.
4.
Menentukan siapa yang
berwenang melakukan inspeksi.
Metoda Pengendalian
Kualitas Statistical.
Pengendalian kualitas secara
statistika dapat digunakan pada contoh penerimaan material atau pada
pengendalian proses. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara pengukuran
penampilan (attribute) atau dengan
cara pengukuran dimensi (variable).
Control chart
Merupakan kumpulan data yang ditulis
dalam bentuk grafik dan digunakan untuk membuat penilaian status pengendalian
kualitas pada sebuah proses produksi.
X chart adalah jenis control chart
yang menggunakan angka rata-rata dari contoh yang diambil dari suatu paket
produk output yang akan diukur variable atau atribut dalam rangka untuk
mengetahui status proses produksi atau tingkat pengendalian kualitas dan biasa
dinamakan sample average.
X chart mempunyai tiga parameter
penting yang ditentukan dengan cara perhitungan dari data-data histories,
yaitu:
1.
Nilai rata-rata
2.
Batas pengendalian atas atau upper control limit (UCL)
3.
Batas pengendalian bawah atau lower control limit (LCL)
|
||||||||
|
Teori Central Limit
Teori ini menjelaskan hubungan
penting antara standar deviasi S dari distribusi individu dengan standar
deviasi Sx dari distribusi sampling:
Sx = S/Ön
Tahapan
untuk membentuk control chart adalah sebagai berikut:
1. Control
chart dibentuk dari data histories dimana kinerja masa depan dibandingkan
dengan kinerja masa lalu.
2. Hitung
angka rata-rata, batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah. Batas
pengendalian berdasarkan pada distribusi sampling.
3. Gambar
control chart dimana sumbu Y menunjukkan perhitungan variable dan sumbu
mendatar X menunjukkan jumlah sample.
4. Tulis
pada grafik angka hasil pengukuran variable atau atribut dari unit sample.
5. Terjemahkan
arti grafik untuk melihat apakah:
·
Proses terkendali dan
tidak perlu ada tindakan
·
Proses tak terkendali
maka perlu dicari penyebabnya
·
Proses terkendali
tetapi ada kecenderungan dimana harus memperingatkan kepada manajer ada
kemungkinan terjadi kondisi yang tidak acak atau kondisi yang tak terkendali.
6.
|
Secara periodic control chart
diperbaharui dengan kembali ke tahapan pertama.
|
Perhitungan
control chart dengan rumus:
i
= ΣXi/n =
Σj/ m Si
= ÖΣ(j
- )/m-1
UCL
= X + k S
LCL = X - k S
Dalam hal ini:
Xi: Pengukuran
untuk sample unit i
n: Jumlah unit
pada masing-masing sample
m: Jumlah sample
k: Nilai konstan
adalah jumlah dari standar deviasi
i:
Nilai rata-rata dari sample unit i
: Nilai
rata-rata dari sample j
S:
Standar deviasi dari distribusi rata-rata sample
UCL: Batas
Pengendalian atas
LCL: Batas
Pengendalian bawah
Rencana
Penerimaan Sampel
Menentukan besarnya ukuran sample n
dan jumlah unit minimal yang bebas dari penyimpangan c ditentukan dengan empat
parameter:
- AQL
atau Acceptable Quality Level untuk menentukan tingkat kualitas yang
diterima.
- LTPD
atau Lot Tolerance Percent Defective untuk menentukan jumlah persentase
kerusakan yang dibolehkan
- Penyimpangan
“a” dari resiko producer
- Penyimpangan
“b” dari resiko consumer.
Rumus:
n: Sample size
atau ukuran jumlah unit dalam sample
c: acceptance
number atau jumlah maksimum unit yang menyimpang di dalam suatu sample sebagai
persyaratan untuk penerimaan sebuah paket material
x: number of
defective units found in the sample atau jumlah unit yang ditemukan rusak dalam
sebuah sample.
Jika x £
c, paket dapat diterima
Jika x ³
c, paket tidak dapat diterima
Pengendalian Mutu yang berkesinambungan
Ada 3 metoda:
1.
Analisis
Pareto
Contoh:
kerusakan pada system hydraulic dari Front-end Looder
Jumlah
pemeriksaan (N) = 2347
|
||
Jenis
kerusakan
|
Jumlah
kerusakan
|
Persentase
kerusakan
|
O-ring
hilang
|
16
|
3,9%
|
Torsi
tidak tepat
|
25
|
6,1%
|
Sambungan
kendor
|
193
|
46,8%
|
Sambungan
listrik terbakar
|
47
|
11,7%
|
Sambungan
hidrolik retak
|
131
|
31,8%
|
Jumlah
|
412
|
100,0%
|
Data
kerusakan analisis pareto
|
|
|
|
300
|
200
|
100
|
2.
Diagram
Cause-and-effect atau CE diagram
Disebut
juga sebagai diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan
|
|
|||||||
|
|
Pengendalian Kualitas pada produk Jasa
Perkembangannya tidak secepat produk
barang, karena:
1. Kinerja
sulit diukur
2. Dikendalikan
hanya pada saat pelayanan tenaga
kerja
Contoh Penerapan
TQm pada MOTOROLA:
6 GOLDEN RULES
1. DO ‘PULL
ZERO’ SYSTEM
2. MAINTAIN
WORKPLACE ORGANIZATION
3.
‘SELF-RELIANCE’ CHECK FOR EACH OPERATION
4. VALUE YOUR NEXT OPERATION AS YOUR CUSTOMER
5. ALWAYS USE T.C.S TEAM APPROACH TO SOLVE ANY ISSUE
ENCOUNTERED
6. THINK
‘WIN-WIN’ AND NEVER GIVE UP
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
pembuatan makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan antara lain: Kualitas
merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan
kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan. Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan
berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time
(JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM
Saran
Adapun saran yang bisa kami berikan antara lain :
- Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan berbagai
referensi dari berbagai sumber untuk menambah informasi tentang Quality
Management
- Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan bahasa yang
baku sesuai dengan EYD
big thanks yooo
BalasHapusArtikel yang sangat bermutu, namun Manajemen Mutu juga sangat diperlukan bagi setiap Organisasi maupun Perusahaan
BalasHapusSaya tidak bisa menutup rumah pertama saya tanpa Tuan Pedro! Pedro dan timnya melampaui dan melampaui saya dalam transaksi ini. Dia menangani waktu penyelesaian saya yang sangat ketat dengan mudah dan selalu tersedia untuk saya ketika saya memiliki pertanyaan (dan saya punya banyak pertanyaan), bahkan ketika dia jauh dari kantor, yang sangat saya hargai! Dia dan timnya menangani banyak pertengkaran di menit-menit terakhir dengan penjual dan bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa saya dapat menutup sebelum masa sewa saya (dan bantuan uang muka saya, dalam hal ini) berakhir. Tuan Pedro adalah Petugas Pinjaman yang sangat berpengetahuan, sopan, dan sabar. Saya melewati beberapa penawaran properti sebelum pembelian terakhir saya, dan Pedro ada di sana untuk membantu setiap penawaran, sering kali berkoordinasi dengan agen saya di belakang layar. Saya merasa didukung sepanjang seluruh proses. Berkat Pedro dan upaya tak kenal lelah timnya, saya sekarang menjadi pemilik rumah yang bangga! Saya akan mendorong Anda untuk mempertimbangkan Pedro dan perusahaan pinjamannya untuk segala jenis pinjaman.
BalasHapus# Pinjaman mobil
# Pinjaman rumah
# Pinjaman bisnis
# Pinjaman pribadi
Tuan, Pedro Penawaran Pinjaman
Email- pedroloanss@gmail.com.
Atau WhatsApp: +18632310632