Langsung ke konten utama

PERBEDAAN BASEL II DAN EARLY WARNING SYSTEM PADA SEKTOR PERBANKAN





PERBEDAAN BASEL II DAN EARLY WARNING SYSTEM PADA SEKTOR PERBANKAN

I.                   Basel II
Basel II adalah rekomendasi hukum dan ketentuan perbankan kedua, sebagai penyempurnaan Basel I, yang diterbitkan oleh Komite Basel. Rekomendasi ini ditujukan untuk menciptakan suatu standar internasional yang dapat digunakan regulator perbankan untuk membuat ketentuan berapa banyak modal yang harus disisihkan bank sebagai perlindungan terhadap risiko keuangan dan operasional yang mungkin dihadapi bank.
Pendukung Basel II percaya bahwa standar internasional seperti ini dapat membantu melindungi sistem keuangan internasional terhadap masalah yang mungkin timbul sewaktu runtuhnya bank-bank utama atau serangkaian bank. Dalam praktiknya, Basel II berupaya mencapai hal ini dengan menyiapkan persyaratanmanajemen risiko dan modal yang ketat yang dirancang untuk meyakinkan bahwa suatu bank memiliki cadangan modal yang cukup untuk risiko yang dihadapinya karena praktik pemberian kredit dan investasi yang dilakukannya. Secara umum, aturan-aturan ini menegaskan bahwa semakin besar risiko yang dihadapi bank, semakin besar pula jumlah modal yang dibutuhkan bank untuk menjaga likuiditas bank tersebut serta stabilitas ekonomi pada umumnya.
-          Variabel
-          Credit Risk Measurement under Basel II

Minimal Regulatory Capital Requirements (K)

Dimana :
R = Korelasi Asset; korelasi antara pinjaman perorangan dan kondisi global ekonomi dunia,
N [...] = distribusi kumulatif untuk standar variabel normal,
G [...] = distribusi kumulatif inverse untuk standar variabel normal,
LGD = Loss Given Default,
PD = Probability of Default,
M = Kematangan pinjaman,
b (PD) = fungsi kematangan regresi merapikan. Kemiringan fungsi penyesuaian terhadap M mengecil dengan semakin PD.





II.                Early Warning System
Sistem peringatan dini sangat diperlukan mengingat kompleksnya jejaring sistem perbankan, adanya potensi domino effect yang muncul apabila terdapat satu atau lebih bank dalam sistem tersebut mengalami kegagalan operasi serta munculnya biaya yang sangat besar akibat adanya kebangkrutan suatu bank. Otoritas moneter sendiri sebenarnya telah memiliki sistem penilaian kesehatan perbankan Indonesia yaitu dengan menggunakan CAMEL rating system yang mampu dijadikan sebagai sistem peringatan dini. Akan tetapi, Bank Indonesia tidak mampu untuk mengungkapkan semua secara detail kepada masyarakat luas mengenai kondisi kesehatan (skor CAMEL rating system) yang dicapai perbankan secara individual karena terbentur oleh pasal kerahasiaan bank yang diatur undang-undang perbankan. Disamping itu, pertimbangan Bank Indonesia untuk tidak mempublikasikan skor CAMEL rating system tersebut antara lain adalah karena di Indonesia belum terdapat program asuransi deposito yang efektif dan menghindari kepanikan nasabah apabila mengetahui bank tempat dia menabung memiliki skor kesehatan yang rendah.
-          Variabel
-          Model Diskriminan Linear
Pengelompokan suatu bank ditetapkan berdasarkan nilai klasifikasi. Jika nilai klasifikasi lebih kecil dari 0 (nol ) maka bank tersebut diprediksikan ke dalam klasifikasi gagal. Sebaliknya jika lebih besar daripada 0 (nol) diprediksikan ke dalam klasifikasi sehat. Kinerja model yang terbentuk tersebut diukur dengan ketepatan hasil klasifikasi.
Model prediksi kesehatan bank untuk 1 tahun sebelum gagal disajikan berikut ini:

Z = -0.363 X4 – 0.819 X8 + 0.509 X10 + 0.672 X12 + 0.590 X14 – 0.447X1   

Dimana:
Z          =  Nilai klasifikasi
X4        =  Return On Equity  Ratio
X8        =  Cost of Fund
X10       =  Net Interest Margin
X12       =  Loan to Deposit Ratio
X14      =  Rasio pendapatan bunga dalam penyelesaian terhadap hasil bunga
X17       =  Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional.

-           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal jurnal, buku besar, neraca, dan laba rugi

Contoh Soal 1 : Karyanto membuka usaha kantor Akuntan dengan nama “Karyanto Akuntan” transaksi-transaksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Maret 2             Karyanto menginvestasikan sebagai modal pertama :                         Uang tunai                                                                                 Rp. 1.750.000                          Peralatan kantor                                                                        Rp. 1.500.000                         Gedung kantor                                                                            Rp. 4.250.000 Maret 5            Dibeli tunai suplai kantor seharga                                             Rp.    200.000 Maret 8            Diterima Pendapatan jasa                                                           Rp. 1.450.000 Maret 10          Bibayar upah buruh                                                                     Rp.      30.000 Maret 15          Dite

MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN K UALITAS                     KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi.  Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN KUALITAS”.             Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H. Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.                 Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makal a h ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Menentukan Misi Perusahaan

MENENTUKAN MISI PERUSAHAAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Misi Perusahaan” .Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Strategik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terutama kepada Ibu Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Strategik. Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategik, yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 1. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 1, dan bagi kita semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata  pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran