Langsung ke konten utama

ANALISIS PERMINTAAN UANG DI NEGARA INDONESIA

 

ANALISIS PERMINTAAN UANG DI NEGARA INDONESIA

PENDAHULUAN
Permintaan uang merupakan sebagian aktifitas dari perekonomian suatu negara. Terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang tersebut. Permintaan uang sendiri adalah peredaran banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat, baik itu berupa uang kartal atau uang giral. Permintaan uang muncul sebagai akibat dari kelemahan barter. Sistem barter dianggap menyulitkan pembayaran tertunda karena timbul masalah untuk menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran, dan harus dibuat perjanjian mengenai mutu barang yang akan digunakan sebagai pembayaran. Maka dari itu permintaan akan uang meningkat karena dianggap dapat memenuhi kriteria sebagai alat tukar menukar, alat satuan pengukur nilai, standard ukuran pembayaran masa depan, alat penimbun kekayaan, dan suatu komoditi yang dapat diperdagangkan.














ANALISIS
Sebelumnya didalam menganalisis permintaan uang yang beredar di negara Indonesia, kelompok kami akan menggunakan data yang berasal dari publikasi situs resmi Bank Indonesia. Kelompok kami akan mencoba menganalisis pengaruh-pengaruh permintaan uang di negara Indonesia dalam kurun beberapa tahun terakhir dengan menggunakan beberapa teori permintaan uang yang telah ada.

TEORI KLASIK
Menurut aliran klasik, uang tidak mempunyai pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Aliran klasik berpendapat bahwa fungsi uang adalah sebagai “medium of exchange”. Oleh karena itu uang hanya akan berpengaruh terhadap harga-harga barang. Bertambahnya uang beredar hanya akan mengakibatkan kenaikan harga saja, jumlah output yang dihasilkan tidak berubah. Pengertian ini disebut classical dichotomy, yang artinya sektor moneter tidak berhubungan dengan sektor riil. Uang hanya merupakan suatu tudung dalam perekonomian. Tokoh ekonomi yang mengemukakan aliran teori klasik ini adalah Irving Fisher dan Cambridge. Terdapat sedikit perbedaan pandangan yang dikemukakan oleh kedua tokoh tersebut, dan kelompok kami akan mencoba menjelaskan kedua teori yang telah dikemukan oleh kedua tokoh ekonomi tersebut.
Irving Fisher
Sebenarnya teori permintaan uang klasik dimulai dari teori permintaan uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher. Teori Irving Fisher berdasar pada asumsi bahwa perekonomian selalu dalam keadaan full employment. Irving Fisher merumuskan teorinya dengan persamaan yang terkenal dengan persamaan pertukaran.
MV=PT
Persamaan diatas menunjukkan bahwa jumlah unit barang yang ditransaksikan dikalikan dengan harganya akan selalu sama dengan jumlah uang dikalikan dengan perputarannya. Dengan kata lain, total pengeluaran (MV) sama dengan nilai barang yang dibeli (PT). Karena aliran klasik berasumsi bahwa perekonomian dalam jangka panjang mencapai full employment, maka Velocity dan jumlah transaksi konstan sehingga setiap perubahan jumlah uang beredar akan menaikkan tingkat harga (inflasi) tidak mungkin menaikkan produksi riil. Implikasi kebijakan dari teori Fisher dapat disimpulkan sebagai berikut :
Penyebab utama perubahan harga adalah perubahan jumlah uang beredar. Dengan demikian inflasi/deflasi dapat disembuhkan dengan ekspansi/kontraksi moneter.
Permintaan uang tidak dipengaruhi oleh variabel tingkat bungan, sehingga kebijakan moneter lebih efektif dibanding kebijakan fiskal.
Cambridge
Sebenarnya teori yang dikemukakan oleh Cambridge tidak jauh berbeda dengan Irving Fisher. Cambridge hanya memodifikasi teori dari Irving Fisher menjadi berikut :
Md = k.Y
Md=uang diminta

HUBUNGAN TEORI KLASIK DENGAN PERMINTAAN UANG DI INDONESIA
Jika melihat dari pernyataan teori klasik yang menyebut “uang tidak mempunyai pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Aliran klasik berpendapat bahwa fungsi uang adalah sebagai “medium of exchange”. Oleh karena itu uang hanya akan berpengaruh terhadap harga-harga barang.” Mungkin teori klasik tersebut dapat disanggah dengan penemuan beberapa data dibawah ini :
Tabel BI Rate
Tahun
BI Rate
2008
9.25
2009
6.50
2010
6.50
Sumber Badan Pusat Statistik
Tabel Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Tahun
Uang Beredar Luas (M2)
2008
1.895.839
2009
2.141.384
2010
2.471.206
Sumber Bank Indonesia
Melihat dari tabel BI Rate dan tabel Uang Beredar diatas, menurut pendapat kelompok kami, permintaan akan uang juga dipengaruhi dari suku bunga. Jika melihat data permintaan uang dari tahun 2008, 2009, dan 2010, terlihat penurunan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hal ini berdampak pada meningkatnya uang yang beredar dimasyarakat. Mengapa bisa demikian? Ini karena sedikitnya bunga yang diberikan oleh bank umum kepada masyarakat yang menabungkan uang mereka pada bank-bank umum. Maka masyarakat lebih memilih untuk menarik uang mereka kembali daripada menabungkan uang mereka pada bank-bank umum yang menetapkan suku bunga yang lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Tabel Jumlah Penduduk Miskin
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin
2008
34.963.300
2009
32.530.000
2010
31.023.400
Sumber Badan Pusat Statistik

Tabel Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Tahun
Uang Beredar Luas (M2)
2008
1.895.839
2009
2.141.384
2010
2.471.206
Sumber Bank Indonesia
Melihat dari tabel Jumlah Penduduk Miskin dan tabel Uang Beredar diatas, menurut pendapat kelompok kami, permintaan akan uang juga dipengaruhi dari segi tingkat kemiskinan atau pengangguran. Jika melihat data permintaan uang dari tahun 2008, 2009, dan 2010, terlihat penurunan jumlah penduduk miskin masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena uang yang beredar dimasyarakat menyebabkan masyarakat mampu melakukan aktifitas ekonomi, maka dampak yang terlihat adalah dari tahun ketahun jumlah penduduk miskin sedikit berkurang karena sebagai akibat dari dapatnya mereka memegang uang (permintaan uang meningkat).

Tabel Pendapatan Nasional Indonesia tahun 2005-2009
No
Lapangan Usaha / Industrial Origin
2005
2006
2007
2008
2009
1
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan/Agriculture,Livestock, Foresty and Fishery (%)(TrilliunRp)

13,39% (234,44)
13% (240,13)
13,7% (269,11)
14,5% (301,94)
15,3% (333,08)
2
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying (%)(TrilliunRp)

10,44% (491,28)
11% (203,18)
11,2% (220,01)
10,9% (226,97)
10,5% (228,58)
3
Industri Pengolahan/Manufacturing Industry (%)(TrilliunRp)

28,06% (111,18)
27,5% (507,96)
27% (530,37)
27,9% (580,97)
26,4% (574,72)
4
Listrik, Gas dan Air Bersih/Electricity, Gas and Water Supply (%)(TrilliunRp)

0,92% (16,11)
0,9% (16,62)
0,9% (17,68)
0,8% (16,66)
0,8% (17,42)
5
Konstruksi/
Construction (%)(TrilliunRp)

6,35% (111,18)
7,5% (138,54)
7,7% (151,25)
8,5% (177,00)
9,9% (215,52)
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran/Trade, Hotel and Restaurant (%)(TrilliunRp)

15,75% (275,75)
15% (277,07)
15% (294,65)
14% (291,52)
13,4% (291,72)
7
Pengangkutan dan Komunikasi/
Transport and Communication (%)(TrilliunRp)

6,63% (116,08)
6,9% (127,45)
6,7% (131,61)
6,3% (131,18)
6,3% (137,15)
8
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan/Finance, Real Estate and Business Services (%)(TrilliunRp)

8,36% (146,37)
8,1% (149,62)
7,7% (151,25)
7,4% (154,10)
7,2% (156,74)
9
Jasa-jasa/Services (%)(TrilliunRp)

10,1% (176,83)
10,1% (186,56)
10,1% (198,40)
9,7% (201,99)
10,2% (222,05)

Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product

100
(1679,22)
100
(1847,13)
100
(1964,33)
100
(2082,33)
100
(2176,98)

PDB Tanpa Migas /GDP Without Oil and Gas (%)(TrilliunRp)
88,93% (1557,01)
88,9% (1642,10)
89,5% (1758,10)
89,4% (1861,59)
91,7% (1996,29)
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengalami peningkatan pendapatan nasional. Hubungan antara bertambahnya permintaan uang adalah karena roda perkenomian terus berjalan, sehingga bila roda perekonomian berjalan aliran uang akan berputar karena digunakan sebagai konsumsi ekonomi. Pendapatan nasional Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar di dunia. Ini artinya kebutuhan akan permintaan uang pun akan meningkat sejalan dengan terus bertambahnya pendapatan nasional Indonesia.
Pada tahun 2005 pendapatan nasional Indonesia terbesar dipasok dari sektor pertambangan sebesar Rp 491,28 triliun. Dilihat dari PDB tanpa Migas juga tidak terpaut jauh dari PDB dengan migas, itu berarti sektor tersebut memberikan PDB yang cukup besar. Sedangkan mulai dari tahun 2006 hingga 2009 sektor industri yang paling besar menyumbang pendapatan nasional. Dapat dikatakan bahwa Indonesia saat ini berkembang menjadi negara industri walaupun Indonesia disebut sebagai negara agraris. Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi negara industri dengan SDM yang ada dan dengan adanya teknologi yang berkembang cukup pesat saat ini. Dengan menjadikan industri sebagai tonggak utama pembangunan dan diberdayakannya SDM yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menciptakan peluang usaha guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan derajat hidup rakyat banyak.



TEORI KEYNES
Menyadari dari kelemahan analisis yang dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi klasik merupakan dorongan penting kepada Keynes untuk melakukan suatu pendekatan baru di dalam menelaah. Keynes berpandangan bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam kondisi full employment. Didalam perekonomian terdapat ketidakpastian. Oleh karena itu fungsi uang menurut Keynes berbeda dengan yang dikemukakan oleh aliran Klasik. Demikian juga peranan uang dalam perekonomian menurut Keynes berbeda dengan pandangan aliran Klasik.
Fungsi uang menurut Keynes :
A medium of exchange
A store of value
Karena terdapat unsur ketidakpastian dan ekspetasi, masyarakat akan memegang kekayaannya dalam portofolio. Masyarakat dapat memilih asetnya dalam bentuk uang cash atau surat-surat berharga (obligasi, saham). Pilihan tersebut berdasarkan cost benefit yang timbul dari memegang bentuk kekayaan tertentu. Jika memilih memegang kekayaan dalam bentuk uang cash, terdapat kerugian berupa hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan bunga dan capital gain, disamping adanya resiko yang tinggi. Akan tetapi jika memegang uang cash, kapan pun akan dapat melakukan transaksi. Sementara jika memilih memegang kekayaan dalam bentuk surat berharga, kekayaan tersebut menjadi tidak liquid. Keuntungan dari memegang surat berharga adalah pendapatan berupa bunga (jika obligasi) atau deviden (jika saham) dan capital gain (keuntungan yang diperoleh dari jual beli surat-surat berharga). Berdasarkan cost dan benefit memegang uang cash tersebut, maka masyarakat bersedia memegang uang cash dengan motif : Transaksi, Berjaga-jaga, dan spekulasi.




HUBUNGAN TEORI KEYNES DENGAN PERMINTAAN UANG DI INDONESIA
Permintaan Uang Untuk Transaksi (Mdt)
Motif ini terjadi karena adanya trade off antara bunga yang dikorbankan karena memegang uang tunai dengan biaya menyimpan uang.
Tabel BI Rate
Tahun
BI Rate
2008
9.25
2009
6.50
2010
6.50
Sumber Badan Pusat Statistik

Tabel Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Tahun
Uang Beredar Luas (M2)
2008
1.895.839
2009
2.141.384
2010
2.471.206
Sumber Bank Indonesia
Bila melihat data diatas, terlihat menjelaskan gambaran teori permintaan uang dengan motif transaksi. Karena suku bunga dari tahun 2008 yaitu sebesar 9.25 merosot pada tahun 2009 menjadi sebesar 6.50, memiliki dampak pada permintaan uang yang pada tahun 2008 sebesar 1.895.839 naik menjadi 2.141.384 pada tahun 2009. Hal ini disebabkan masyarakat lebih memilih menarik uang yang mereka tabung pada bank karena turunnya suku bunga yang ditetapkan.

Permintaan Uang Untuk Berjaga-Jaga (Mdp)
Motif ini terjadi karena adanya trade off antara biaya akibat likuiditas (tidak memiliki uang dengan segera) dengan pendapatan bunga yang hilang. Permintaan uang untuk berjaga-jaga tergantung pada tingkat pendapatan seseorang. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi permintaan uang untuk berjaga-jaga.

Tabel Peredaran Uang Kuasi
Tahun
Uang Kuasi
2008
1.435.772
2009
1.662.055
2010
1.856.720
Sumber Bank Indonesia
Bila melihat data antara Tabel Pendapatan Nasional dengan Tabel Peredaran Uang Kuasi di Indonesia, kita dapat mengaitkan suatu informasi. Dari Tahun 2008 sampai 2010 tingkat pendapatan nasional Indonesia naik dari tahun ketahun. Ini sejalan dengan tingkat kepercayaan masyarakat berikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga permintaan akan uang kuasi selalu bertambah setiap tahunnya. Karena masyarakat merasa aman ingin menabungkan uang mereka pada bank, tentu dengan motif untuk berjaga-jaga maka model uang kuasi ini dapat memberikan tambahan investasi pada kondisi ekonomi mereka pada kedepannya.

Permintaan Uang Untuk Spekulasi (Mds)
Spekulasi : jual beli surat berharga, obligasi, saham, uang. Selisih harga beli dan harga jual merupakan keuntungan / kerugian. Bila harga surat berharga mengalami penurunan maka surat berharga mengalami kenaikan yang berarti uang tunai mengalami penurunan. Jual beli surat berharga memang menjadi salah satu favorit komoditi di negara Indonesia. Jadi tidak salah bila bila Keynes memiliki anggapan bahwa permintaan uang juga dipengaruhi oleh motif spekulasi. Motif ini dilakukan dengan jual beli surat berharga. Data dibawah ini dapat sedikit memberikan gambaran tingginya permintaan uang dalam bentuk surat berharga.
Tabel Surat Berharga Selain Saham
Tahun
Surat Berharga Selain Saham
2008
3279
2009
3504
2010
9075
Sumber Bank Indonesia

KESIMPULAN
Teori Keynes menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnyapermintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dandeflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-sideyang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal jurnal, buku besar, neraca, dan laba rugi

Contoh Soal 1 : Karyanto membuka usaha kantor Akuntan dengan nama “Karyanto Akuntan” transaksi-transaksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Maret 2             Karyanto menginvestasikan sebagai modal pertama :                         Uang tunai                                                                                 Rp. 1.750.000                          Peralatan kantor                                                                        Rp. 1.500.000                         Gedung kantor                                                                            Rp. 4.250.000 Maret 5            Dibeli tunai suplai kantor seharga                                             Rp.    200.000 Maret 8            Diterima Pendapatan jasa                                                           Rp. 1.450.000 Maret 10          Bibayar upah buruh                                                                     Rp.      30.000 Maret 15          Dite

MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN K UALITAS                     KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi.  Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN KUALITAS”.             Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H. Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.                 Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makal a h ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Menentukan Misi Perusahaan

MENENTUKAN MISI PERUSAHAAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Misi Perusahaan” .Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Strategik. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terutama kepada Ibu Sri Rahayu Tri Astuti, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Strategik. Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategik, yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 1. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 1, dan bagi kita semua. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata  pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran