Langsung ke konten utama

ilmu pengetahuan dalam mendukung keseimbangan kehidupan manusia dan binatang


ILMU PENGETAHUAN DALAM MENDUKUNG KESEIMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA DAN  BINATANG
Disusun oleh Kelompok 4 :
Ariyo Murti. R                        12010111130173         Manajemen
Wahyu Rajasa Putra               12010111130170        Manajemen
Yudha Prasetyo                       12010111140237        Manajemen
Janur Magenta                         12010111140223        Manajemen





KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kelompok kami sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Pengetahuan Dalam Mendukung Keseimbangan Kehidupan Manusia Dan Binatang” yang merupakan tugas kelompok disemester dua pada mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Dalam makalah ini kami berusaha membahas masalah-masalah umum mengenai ilmu pengetahuan di dalam mendukung keberlangsungan kehidupan binatang, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, dan memberikan kesimpulan dari uraian permasalahan.
Di dalam penyusunan makalah ini mungkin masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kelompok kami. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan, agar bisa dijadikan masukan dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang.
Harapan kelompok kami semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.






DAFTAR ISI
ILMU PENGETAHUAN DALAM MENDUKUNG KESEIMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA DAN  BINATANG
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
Latar Belakang ..................................................................................................... 4
Tujuan ................................................................................................................... 5
               Manfaat ...................................................................................................... 5
PERUMUSAN MASALAH ................................................................................... 6
PEMBAHASAN....................................................................................................... 7
             Bagaimana Ilmu Pengetahuan Memainkan Peranannya ............................... 7
             Ilmu Pengetahuan Berkontribusi Menyeimbangkan Manusia
             Dan Binatang................................................................................................. 9
             Peranan Ilmu Pengetahuan Dalam Melestarikan Kehidupan Binatang
             Langka......................................................................................................... 10
KESIMPULAN...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

 










PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daftar binatang langka di Indonesia semakin panjang. Binatang (hewan) langka merupakan spesies yang memiliki resiko akan punah baik punah di alam liar (extinct in the wild) ataupun sepenuhnya punah (extinct). Hewan-hewan dinyatakan langka  berdasarkan rasio jumlah spesies (populasi) dan berdasarkan daerah persebaran (habitat). Di Indonesia, binatang-binatang langka semakin banyak.
Hewan (binatang) ini menjadi langka dan terancam kepunahan akibat perubahan kondisi alam, hewan pemangsa dan juga akibat perburuan yang dilakukan manusia. Maka kedepannya pengetahuan dan pengalaman yang telah dilakukan oleh manusia selama ini memberikan kesadaran bahwa menyempitnya habitat binatang disebabkan oleh ulah para manusia juga.
Di dalam kasus ini, peran ilmu pengetahuan adalah sebagai pendukung adanya perbaikan-perbaikan habitat binatang yang dilakukan oleh manusia. Manusia berpikir dan belajar mengenai langkah-langkah dalam pemberdayaan alam. Karena alam merupakan habitat alami binatang, baik itu binatang jenis herbivora, karnivora, maupun omnivora.
Agar kedepannya manusia dan binatang dapat hidup secara berimbang, karena manusia dan binatang merupakan faktor pendukung keberlangsungan kehidupan. Makhluk yang saling membutuhkan, agar keseimbangan itu dapat terjalin seutuhnya, maka manusia perlu memakai ilmu pengetahuan untuk melakukan suatu perbuatan yang dapat memberikan kenyamanan bagi manusia itu sendiri dan binatang tentunya.
Oleh karena itu, kelompok kami mengangkat masalah tentang keseimbangan kehidupan manusia dan binatang. Tim penulis mencoba menyusun suatu makalah bagaimana mengidentifikasi peran ilmu pengetahuan didalam menyelesaikan masalah antara manusia dan binatang, tujuan dan manfaat penulisan, memberikan kesimpulan dari uraian permasalahan.






Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan secara manusiawi.
2.      Mengetahui cara penggunaan ilmu pengetahuan dengan berimbang.
3.      Mengetahui batasan-batasan dalam menggunakan ilmu pengetahuan.

Manfaat
Manfaat makalah ini adalah memperkaya khasanah pengetahuan masyarakat tentang potensi ilmu pengetahuan dalam mendukung keseimbangan kehidupan manusia dan binatang serta menjadi rekomendasi terhadap pengembangan kebijakan dalam bidang-bidang yang menunjang peningkatan kualitas ilmu pengetahuan.


















PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :
1.      Bagaimana ilmu pengetahuan memainkan peranannya.
2.      Bagaimana ilmu pengetahuan berkontribusi menyeimbangkan manusia dan binatang.
3.      Bagaimana peranan ilmu pengetahuan dalam melestarikan kehidupan binatang langka.





















PEMBAHASAN

A.    Bagaimana Ilmu Pengetahuan Memainkan Peranannya
Dalam bahasa Arab ada ungkapan yang sangat terkenal, yakni Al insaanu hayawaan naatiq, yang bermakna: manusia adalah hewan yang berakal. Dengan kata lain, jika manusia tidak menggunakan akalnya akan menjadi seperti binatang. Itu pula yang disebut Al Qur'an dalam QS. 7: 179, yakni orang-orang yang tidak menggunakan Hati (Qalb), penglihatan (bashar), dan pendengaran (sama') untuk memahami dan mengerti suatu masalah yang dihadapinya. Maka dalam konteks pembahasan otak, kita lantas bisa mencari keterkaitan antara bagian-bagian otak dengan fungsi akal pada manusia. Binatang punya otak, manusia juga punya otak. Tetapi, kenapa binatang yang punya otak itu dikatakan tidak punya akal? Kalau begitu, tidak selalu makhluk yang punya otak disebut berakal. Ternyata, fungsi akal itu terkait erat dengan keberadaan sesuatu di otak manusia yang tidak terdapat pada binatang. Apakah bagian di otak manusia yang tidak terdapat pada otak binatang?
Secara sederhana, perbedaan yang mendasar antara otak binatang dan manusia terdapat pada lapisan terluar otaknya. Inilah yang disebut sebagai Cortex Cerebri, atau sering disebut Cortex saja. Disinilah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Dan, ternyata seluruh peradaban manusia dihasilkan oleh aktifitas kulit otak ini. Itu pula, kenapa dunia binatang tidak memiliki peradaban seperti manusia – tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama – karena mereka tidak mempunyai Cortex tersebut di otaknya. Lebih jauh, adalah menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan pendengaran manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya. Pusat penglihatan berada di kulit otak bagian belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses melihat dan mendengar itu sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun bisa melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa memahami apa yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang mengaktifkan daya pikir Cortexnya secara utuh, sehingga bisa disebut setara dengan binatang. Itulah orang yang disebut lalai oleh al Qur'an.
Penyetaraan manusia dengan binatang bukan hanya dikaitkan dengan fungsi melihat dan mendengar yang tanpa berpikir, melainkan juga terkait dengan merasakan getaran Qalb yang melahirkan kepahaman. Seperti yang kita bicarakan, getaran Qalb yang ada di jantung merupakan resonansi getaran yang berasal dari Sistem Limbik di otak tengah. Dengan kata lain, Qalb merupakan cerminan apa yang terjadi di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung. Apakah Sistem Limbik hanya berisi getaran emosional yang bersumber dari Amygdala? Ternyata tidak, karena Sistem Limbik juga merujuk ke getaran rasional yang bersumber dari Hipocampus. Getaran yang muncul di otak tengah ini sebenarnya sudah merupakan perpaduan antara emosi dan rasio. Itulah yang dikenal sebagai perasaan yang kemudian menggetarkan jantung. Pada kenyataannya, Hipocampus merupakan pusat memori yang menyimpan kesimpulan proses-proses rasional yang terjadi di Cortex. Secara fisiologis, Hipocampus terbentuk dari perluasan kulit otak yang melipat ke bagian dalam otak tengah. Bentuknya seperti huruf C. Dengan demikian, meskipun Hipocampus berada di bagian dalam otak, sebenarnya ia adalah bagian dari Cortex yang bekerja secara rasional, logis, dan analitis pula.
Maka, proses berpikir lewat penglihatan dan pendengaran yang terjadi di Cortex pun bakal masuk dan tersimpan di Hipocampus. Dan setelah dikoordinasikan dengan fungsi Amygdala, beserta komponen Sistem Limbik lainnya, ia akan menjadi getaran yang diteruskan ke jantung sebagai desiran Qalb. Saat itulah kita merasakan sensasi perasaan. Sehingga, sungguh menarik memahami mekanisme otak terkait dengan yang disebut AKAL. Ternyata akal adalah PERPADUAN antara fungsi utama otak manusia yang ada di kulit luar alias Cortex, dengan emosi yang ada di dalam Amygdala, dan kemudian menimbulkan getaran perasaan yang terasa di jantung (Qalb). Dengan kata lain, di Cortex-lah terjadi proses berpikir, di Sistem Limbik terjadi percampuran antara pikiran rasional dan perasaan emosional, dan di jantunglah indikasi maksimum-tidaknya proses berakal tersebut.
Yang demikian ini diceritakan di dalam al Qur'an, bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (Cortex) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam dada.



B.      Ilmu Pengetahuan Berkontribusi Menyeimbangkan Manusia Dan Binatang
Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Peluang Indonesia menjadi produsen pangan organik dunia, cukup besar. Disamping memiliki 20% lahan pertanian tropic, plasma nutfah yang sangat beragam, ketersediaan bahan organik juga cukup banyak. Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida. Dilarangnya penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian organik merupakan salah satu kendala yang cukup berat bagi petani, selain mengubah budaya yang sudah berkembang 35 tahun terakhir ini pertanian organik membuat produksi menurun jika perlakuannya kurang tepat. Di sisi lain, petani telah terbiasa mengandalkan pupuk anorganik (Urea, TSP, KCl dll) dan pestisida sintetik sebagai budaya bertani sejak 35 tahun terakhir ini. Apalagi penggunaan pestisida, fungisida pada petani sudah merupakan hal yang sangat akrab dengan petani kita. Itulah yang digunakan untuk mengendalikan serangan sekitar 10.000 spesies serangga yang berpotensi sebagai hama tanaman dan sekitar 14.000 spesies jamur yang berpotensi sebagai penyebab penyakit dari berbagai tanaman budidaya.Alasan petani memilih pestisida sintetik untuk mengendaliakan OPT di lahannya a.l. karena aplikasinya mudah, efektif dalam mengendalikan OPT, dan banyak tersedia di pasar. Bahkan selama enam dekade ini, pestisida telah dianggap sebagai penyelamat produksi tanaman selain kemajuan dalam bidang pemuliaan tanaman. Pestisida yang beredar di pasaran Indonesia umumnya adalah pestisida sintetik.
Efisiensi penggunaan pupuk saat ini sudah menjadi suatu keharusan, penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi. Kemampuan pupuk organik untuk menurunkan dosis penggunaan pupuk konvensional sekaligus mengurangi biaya pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (kedelai, padi, jagung, dan kentang) maupun tanaman perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao, teh, dan tebu) yang diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk konvensional (pupuk kimia). Lebih lanjut, kemampuannya untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia.
Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol). Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah. Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi. Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai dokter hewan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan. Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.

C.    Peranan Ilmu Pengetahuan Dalam Melestarikan Kehidupan Binatang Langka
Daftar binatang langka di Indonesia semakin panjang. Binatang (hewan) langka merupakan spesies yang memiliki resiko akan punah baik punah di alam liar (extinct in the wild) ataupun sepenuhnya punah (extinct). Hewan-hewan dinyatakan langka  berdasarkan rasio jumlah spesies (populasi) dan berdasarkan daerah persebaran (habitat). Di Indonesia, binatang-binatang langka semakin banyak. Hewan (binatang) ini menjadi langka dan terancam kepunahan akibat perubahan kondisi alam, hewan pemangsa dan juga akibat perburuan yang dilakukan manusia. Berikut daftar binatang dari kelas mamalia yang paling langka di Indonesia berdasarkan jumlah spesies (populasi) dan status konservasi yang diberikan oleh IUCN Redlist sebagai critically endangered (kritis).
1.      Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus). Binatang endemik pulau Jawa dan hanya terdapat di TN. Ujung Kulon ini merupakan binatang paling langka di dunia dengan jumlah populasi hanya 20-27 ekor.
2.      Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Populasi badak sumatera hanya 220-275 ekor (2007), bahkan menurutInternational Rhino Foundation(Virginia) diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor (2010).
3.      Macan Tutul Jawa atau Macan Kumbang (Panthera pardus melas). Subspesies ini populasinya kurang dari 250 ekor.
4.      Rusa Bawean (Axis kuhlii) Binatang langka endemik pulau Bawean dengan populasi antara 250-300 ekor (2006).
5.      Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini populasinya tinggal 400-500 ekor.
6.      Beruk Mentawai (Macaca pagensis). Satwa endemik dan langka dari Kepulauan Mentawai, populasinya antara 2.100-3.700 ekor.
7.      Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Binatang langka ini populasinya sekitar 7.300 ekor (2004).
8.      Simpei Mentawai (Simias concolor). Endemik Kepulauan Mentawai. Populasi 6.000-15.500 ekor (2006).
9.      Kanguru Pohon Mantel Emas (). Endemik Papua, populasinya N/A.
10.  Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso (Dendrolagus mbaiso). Endemik Papua Indonesia
11.  Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra). Kera langka dari Maluku dan Sulawesi dengan populasi sekitar 100.000 ekor.
Agar tidak terjadi kepunahan maka pemerintah beserta instansi terkait melakukan usaha untuk mencegah terjadinya kepunahan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Menetapkan suakamargasatwa sebagai tempat untuk melindungi hewan tertentu terutama yang sudah langka.
2. Membuat cagar alam sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air.
3. Membuat hutan lindung sebagai tempat untuk melindungi air/daerah resapan air karena dihutan dengan tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah
4. Inseminasi Buatan adalah perkembangbiakan pada hewan dengan cara menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina. Inseminasi buatan ini biasa dilakukan pada hewan mamalia terutama yang hampir punah karena jumlahnya di alam bebas yang semakin sedikit. Tidak semua orang dapat melakukan inseminasi buatan, biasanya dilakukan oleh dokter hewan di suatu lembaga pelestarian, misalnya kebun binatang.
5. Berpartisipasi dalam pelestarian makhluk hidup. Pelestarian makhluk hidup bukan tanggung jawab pemerintah saja namun kita sebagai manusia dan makhluk Tuhan harus ikut menjaga kelestarian makhluk hidup dan lingkungannya. Apa saja yang kita dapat lakukan untuk melestarikan lingkungan dan makhluk hidup? Kita mulai dari lingkungan terkecil, misalnya rumah dan tempat tinggal kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Pemeliharaan hewan tertentu oleh pribadi misalnya memelihara orang utan, burung yang termasuk langka sebaiknya tidak dilakukan melainkan kita serahkan kepada lembaga yang bertugas menjaga kelestarian lingkungan misalnya kebun binatang. Memperbanyak jenis hewan tertentu yang biasa kita gunakan sebagai sumber makanan misalnya dengan berternak ayam, sapi. Kesadaran manusia akan pentingnya keseimbangan alam diharapkan sekali dalam usaha pelestarian makhluk hidup. Pemburuan liar yang dilakukan untuk menangkap hewan harus di hindari dan didukung dengan cara tidak membeli hewan langka dan bagian-bagian hewan tersebut. Dengan demikian usaha penjualan hewan langka menjadi terhenti.










KESIMPULAN
Dari sedikit tulisan yang tertulis didalam makalah ini, terlihat beberapa keunikan sebenarnya dari bahasan “Ilmu Pengetahuan Dalam Mendukung Keseimbangan Kehidupan Manusia Dan Binatang”. Manusia dan binatang sebenarnya memiliki persamaan dalam hal hak hidup. Maka tidak sepantasnya manusia yang memiliki kelebihan, dalam arti kelebihan memiliki akal dan pikiran. Akal dan pikiran ini mampu bersinergi secara baik dan menciptakan suatu ilmu pengetahuan. Sudah sepantasnya secara manusiawi, manusia menggunakan kelebihan itu untuk membuat kehidupan yang seimbang antara manusia dan binatang. Ilmu pengetahuan memainkan peranan yang vital, ilmu pengetahuan memberikan manusia cara-cara untuk bertahan hidup dengan tidak mengabaikan lingkungan sekitar. Dengan adanya ilmu pengetahuan, membuat manusia dapat menjadi makhluk pemimpin serta menggunakan pengetahuan tersebut untuk kelestarian kehidupan bersama.




















DAFTAR PUSTAKA
Alamendah. 2010. Daftar Binatang Langka Indonesia. http:// alamendah. wordpress.com /2010/03/17/ daftar-binatang-langka-indonesia/. Diunduh 20 Maret 2012.
Heri Sulistyanto. 2009. Hewan Dan Tumbuhan Langka. http:// www.crayonpedia.org/mw/ HEWAN_DAN_TUMBUHAN_LANGKA_6.1_HERI_SULISTYANTO. Diunduh 20 Maret 2012.
Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius
Sitopoe M. 2008. Corat-coret anak desa berprofesi ganda. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh soal jurnal, buku besar, neraca, dan laba rugi

Contoh Soal 1 : Karyanto membuka usaha kantor Akuntan dengan nama “Karyanto Akuntan” transaksi-transaksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Maret 2             Karyanto menginvestasikan sebagai modal pertama :                         Uang tunai                                                                                 Rp. 1.750.000                          Peralatan kantor                                                                        Rp. 1.500.000                         Gedung kantor                                                                            Rp. 4.250.000 Maret 5            Dibeli tunai suplai kantor seharga                                             Rp.    200.000 Maret 8            Diterima Pendapatan jasa                                                           Rp. 1.450.000 Maret 10          Bibayar upah buruh                                                                     Rp.      30.000 Maret 15          Dite

MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASI MANAJEMEN K UALITAS                     KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasi.  Makalah ini membahas tentang “MANAJEMEN KUALITAS”.             Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Manajemen Operasi kami, yaitu bapak Dr. H. Toto Susilo Rahardjo, SE., MT serta rekan-rekan yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.                 Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makal a h ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Makalah Perseroan Terbatas

KATA PENGANTAR Puji syukur teriring doa, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan hanya karena kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah ini. Makalah dengan tema “PERSEROAN TERBATAS” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis yang diberikan oleh Budiharto, S.H., M.S. selaku dosen Pengantar Hukum Bisnis kami. Dengan segala bantuan dan dorongan yang telah diterima, penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan yang telah diberikan. Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Penulis yakin masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semarang, 23 Mei 201 3